Dewan Minta Cari Solusi Terbaik
Terkait Alih Fungsi Pasar Latu Jadi Sekolah
MANGUPURA, NusaBali
Komisi II DPRD Kabupaten Badung berjanji akan berkoordinasi lebih lanjut dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mencari solusi terbaik menyangkut rencana alih fungsi lahan Pasar Kertha Sari alias Pasar Latu di Desa Gerih, Kecamatan Abiansemal. Hal itu karena keberadaan pasar penting, begitu juga dengan sekolah.
Sementara itu, pemerintah berencana memindahkan para pedagang ke tempat lain demi kelancaran pembangunan sekolah.
“Kami memang belum mengetahui detailnya seperti apa. Kami akan koordinasi dengan OPD terkait. Karena ini harus dicarikan solusi,” kata Ketua Komisi II DPRD Badung I Nyoman Dirga Yusa, Rabu (2/1).
Kendati begitu, secara pribadi menurutnya membangun sekolah di Pasar Latu dinilai kurang ideal. Hal ini karena kawasan tersebut sangat krodit tiap harinya, karena sekitar 500 meter ke timur ada Pasar Mambal. Jika akan didirikan sekolah, nantinya akan ada seribuan siswa yang ditampung. Belum lagi ada SPBU di dekat Pasar Latu. “Saya memang belum diminta masukan, tapi secara kasar di sana (Pasar Latu) tidak ideal,” ujarnya.
Di samping itu, lanjut politisi asal Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, itu sebagian pedagang dahulunya diminta pindah dari Pasar Mambal ke Pasar Latu. Sekarang dengan adanya rencana pembangunan sekolah, mereka kembali diwacanakan akan dipindah. Oleh karena itu, perlu seni dan pendekatan yang humanis dalam mencari solusi terbaik. “Jadi suasana biar manislah, agar tak ada yang merasa dirugikan,” tandasnya.
Sementara, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Rabu (2/1), menegaskan sosialisasi pembangunan sekolah baru di lokasi Pasar Latu sudah dilakukan. Bahkan pihak desa adat dan pedagang juga sudah mendapat sosialisasi rencana pembangunan sekolah di lahan Pasar Latu.
“Mereka (pedagang) sudah tahu, sudah kami ajak koordinasi. Malah, saat itu mereka mendukung dan menyatakan tidak keberatan. Namun aspirasi mereka untuk buat pasar, masih dilakukan FS (feasibility study). Saya sudah tugaskan Kabag Ekonomi untuk buat kajian,” ujar Wabup Suiasa.
Pada bagian lain, Kabag Ekonomi Setda Badung AA Sagung Rosyawati menegaskan telah melakukan kajian untuk mencari titik lokasi pasar baru untuk para pedagang di Pasar Latu. Pihaknya berencana membentuk tim untuk mencari lokasi pasar yang baru. Salah satunya yang dijadikan pertimbangan adalah tanah milik Pemprov Bali yang berdasarkan MoU dikelola oleh Desa Adat Gerih. “Itu yang menjadi pertimbangan dengan ada beberapa lagi alternatif untuk dijadikan lokasi pasar,” tuturnya. *asa
Sementara itu, pemerintah berencana memindahkan para pedagang ke tempat lain demi kelancaran pembangunan sekolah.
“Kami memang belum mengetahui detailnya seperti apa. Kami akan koordinasi dengan OPD terkait. Karena ini harus dicarikan solusi,” kata Ketua Komisi II DPRD Badung I Nyoman Dirga Yusa, Rabu (2/1).
Kendati begitu, secara pribadi menurutnya membangun sekolah di Pasar Latu dinilai kurang ideal. Hal ini karena kawasan tersebut sangat krodit tiap harinya, karena sekitar 500 meter ke timur ada Pasar Mambal. Jika akan didirikan sekolah, nantinya akan ada seribuan siswa yang ditampung. Belum lagi ada SPBU di dekat Pasar Latu. “Saya memang belum diminta masukan, tapi secara kasar di sana (Pasar Latu) tidak ideal,” ujarnya.
Di samping itu, lanjut politisi asal Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, itu sebagian pedagang dahulunya diminta pindah dari Pasar Mambal ke Pasar Latu. Sekarang dengan adanya rencana pembangunan sekolah, mereka kembali diwacanakan akan dipindah. Oleh karena itu, perlu seni dan pendekatan yang humanis dalam mencari solusi terbaik. “Jadi suasana biar manislah, agar tak ada yang merasa dirugikan,” tandasnya.
Sementara, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Rabu (2/1), menegaskan sosialisasi pembangunan sekolah baru di lokasi Pasar Latu sudah dilakukan. Bahkan pihak desa adat dan pedagang juga sudah mendapat sosialisasi rencana pembangunan sekolah di lahan Pasar Latu.
“Mereka (pedagang) sudah tahu, sudah kami ajak koordinasi. Malah, saat itu mereka mendukung dan menyatakan tidak keberatan. Namun aspirasi mereka untuk buat pasar, masih dilakukan FS (feasibility study). Saya sudah tugaskan Kabag Ekonomi untuk buat kajian,” ujar Wabup Suiasa.
Pada bagian lain, Kabag Ekonomi Setda Badung AA Sagung Rosyawati menegaskan telah melakukan kajian untuk mencari titik lokasi pasar baru untuk para pedagang di Pasar Latu. Pihaknya berencana membentuk tim untuk mencari lokasi pasar yang baru. Salah satunya yang dijadikan pertimbangan adalah tanah milik Pemprov Bali yang berdasarkan MoU dikelola oleh Desa Adat Gerih. “Itu yang menjadi pertimbangan dengan ada beberapa lagi alternatif untuk dijadikan lokasi pasar,” tuturnya. *asa
Komentar