Musim Hujan, Mandor Jalan Kesulitan Kerja
Para mandor jalan atau juru karya mengalami berbagai hambatan saat bekerja.
AMLAPURA, NusaBali
Rumput cepat tumbuh, jalan kotor dapat kiriman bereman dan sampah, bahkan ada warga melarang memotong rumput di bahu jalan. Tantangan ini juga dialami para mandor wanita. Dinas PUPR Karangasem memiliki tiga mandor wanita.
Para mandor wanita Dinas PUPR Karangasem yakni Ni Wayan Putu Parwati dari Banjar Saren Desa Budakeling Kecamatan Bebandem, Ni Kadek Milawati dari Banjar Seloni Desa Culik Kecamatan Abang, dan Ni Wayan Udayani dari Banjar Batusesa Desa Menanga Kecamatan Rendang. Rata-rata ketiganya memiliki wilayah kerja sekitar 18-20 kilometer. Tiap mandor mengkoordinasikan 5 pekerja juru karya jalan.
Ada 54 juru karya jalan ditambah 4 petugas pengamat lapangan yang tugasnya membersihkan jalan, menormalisasi alur sungai, menangani pohon tumbang, dan memotong rumput. Wilayah kerja 54 juru karya jalan yakni 97,97 kilometer untuk jalan nasional, 146,98 kilometer jalan provinsi, dan 1.202,54 kilometer jalan kabupaten. Ni Wayan Putu Parwati mengatakan, selama ini bertugas di ruas jalan Desa Bhuana Giri Desa Budakeling hingga ke Banjar Tanah Aron Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem.
Wilayah kerja sepanjang 18 kilometer, dalam kondisi normal agar tuntas dikerjakan memerlukan waktu 3 bulan. “Selanjutnya kembali ke posisi semula mengambil pekerjaan itu. Sehingga selama setahun, di setiap ruas jalan dikerjakan 3 kali. Tetapi dalam kondisi musim hujan itu yang menyulitkan, jalan cepat kotor, ada kiriman sampah,” katanya saat ditemui di kantor Dinas PUPR Karangasem, Rabu (2/1).
Sementara Ni Kadek Milawati memiliki wilayah kerja di Desa Labasari, Desa Culik, dan Desa Purwakerti Kecamatan Abang. Dikatakan, di wilayah Desa Purwekerti yang berbatasan dengan pantai, air laut sering meluap naik membawa sampah. “Saat melakukan pembersihan jalan, lebih fokus di Desa Purwekerti di musim hujan,” ujarnya. Begitu pula pengakuan Ni Wayan Udayani yang memiliki wilayah kerja Desa Menanga, Desa Besakih Kecamatan Rendang, dan sekitarnya.
Setiap musim hujan di jalur itu, rumput lebih cepat tumbuh. “Masalahnya, ada warga yang melarang kami potong rumput. Warga yang minta untuk pakan ternak, jadi jalan terlihat kurang bersih,” jelas Udayani. Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Karangasem, I Ketut Prama Budarta, mengatakan ada 54 juru karya jalan. Mereka menghadapi kendala menjalankan tugasnya di musim hujan. “Biasanya bekerja pukul 07.30 Wita hingga13.30 Wita, di saat musim hujan bisa lebih dari itu,” kata Prama Budarta. * k16
Para mandor wanita Dinas PUPR Karangasem yakni Ni Wayan Putu Parwati dari Banjar Saren Desa Budakeling Kecamatan Bebandem, Ni Kadek Milawati dari Banjar Seloni Desa Culik Kecamatan Abang, dan Ni Wayan Udayani dari Banjar Batusesa Desa Menanga Kecamatan Rendang. Rata-rata ketiganya memiliki wilayah kerja sekitar 18-20 kilometer. Tiap mandor mengkoordinasikan 5 pekerja juru karya jalan.
Ada 54 juru karya jalan ditambah 4 petugas pengamat lapangan yang tugasnya membersihkan jalan, menormalisasi alur sungai, menangani pohon tumbang, dan memotong rumput. Wilayah kerja 54 juru karya jalan yakni 97,97 kilometer untuk jalan nasional, 146,98 kilometer jalan provinsi, dan 1.202,54 kilometer jalan kabupaten. Ni Wayan Putu Parwati mengatakan, selama ini bertugas di ruas jalan Desa Bhuana Giri Desa Budakeling hingga ke Banjar Tanah Aron Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem.
Wilayah kerja sepanjang 18 kilometer, dalam kondisi normal agar tuntas dikerjakan memerlukan waktu 3 bulan. “Selanjutnya kembali ke posisi semula mengambil pekerjaan itu. Sehingga selama setahun, di setiap ruas jalan dikerjakan 3 kali. Tetapi dalam kondisi musim hujan itu yang menyulitkan, jalan cepat kotor, ada kiriman sampah,” katanya saat ditemui di kantor Dinas PUPR Karangasem, Rabu (2/1).
Sementara Ni Kadek Milawati memiliki wilayah kerja di Desa Labasari, Desa Culik, dan Desa Purwakerti Kecamatan Abang. Dikatakan, di wilayah Desa Purwekerti yang berbatasan dengan pantai, air laut sering meluap naik membawa sampah. “Saat melakukan pembersihan jalan, lebih fokus di Desa Purwekerti di musim hujan,” ujarnya. Begitu pula pengakuan Ni Wayan Udayani yang memiliki wilayah kerja Desa Menanga, Desa Besakih Kecamatan Rendang, dan sekitarnya.
Setiap musim hujan di jalur itu, rumput lebih cepat tumbuh. “Masalahnya, ada warga yang melarang kami potong rumput. Warga yang minta untuk pakan ternak, jadi jalan terlihat kurang bersih,” jelas Udayani. Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Karangasem, I Ketut Prama Budarta, mengatakan ada 54 juru karya jalan. Mereka menghadapi kendala menjalankan tugasnya di musim hujan. “Biasanya bekerja pukul 07.30 Wita hingga13.30 Wita, di saat musim hujan bisa lebih dari itu,” kata Prama Budarta. * k16
Komentar