Perluas Bandara, AP I Reklamasi ke Selatan
Dirut PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menuturkan, runway Bandara Ngurah Rai akan diperpanjang, bukan dengan double runway.
MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura I akan melakukan reklamasi sekitar 107 hektare di laut arah selatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Proses reklamasi ini ditarget rampung pada 2022 mendatang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, menerangkan sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan di Bali, pihaknya harus melakukan berbagai upaya termasuk dengan perluasan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Salah satu cara untuk mewujudkan hal itu dengan melakukan reklamasi di bagian selatan (Kelan, Kedonganan). Proses perluasan itu diperkirakan mencapai 107 hektare. Nantinya, lahan hasil reklamasi itu untuk perpanjangan runway serta apron dan terminal tambahan.
“Nanti hasil (reklamasi) banyak peruntukannya. Kalau runway-nya diperpanjang saja, bukan dengan double runway,” ucap Fahmi saat ditemui di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Selasa (1/1).
Dirincikannya proses reklamasi itu sudah mulai dilakukan. Menurut Fahmi, sebagian dari total 107 hektare tersebut sudah dibangun saat IMF–Word Bank Annual Meetings pada Oktober 2018 dengan total 8 hektare. Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan ke tahap awal sampai ke 47 hektare. Namun, yang sudah digarap hingga saat ini mencapai 35 hektare, sisanya akan segera diselesaikan agar semuanya rampung dalam waktu dekat. Setelah tahap I rampung, barulah dilanjutkan ke tahap II untuk melengkapi target 107 hektare itu.
“Proses reklamasi saat ini 35 hektare dan akan dilanjutkan lagi untuk rampung 47 hektare. Sehingga, tahap I ini selesai dan dilanjutkan dengan tahap berikut (tahap II). Ya, semoga lancar prosesnya, karena masih ada Amdal dan lainnya. Untuk total 107 hektare itu sudah termasuk (reklamasi 8 hektare) yang (menjelang) IMF bulan Oktober 2018 lalu,” ungkap Fahmi.
Diakui Fahmi, jika melewati proses Amdal dan lainnya, perluasan tambahan Bandara Ngurah Rai ini bisa rampung pada tahun 2022 mendatang. Sehingga, Angkasa Pura I selaku pengelola turut andil meningkatkan kunjungan wisatawan yang hendak berlibur di Bali. Pasalnya, sampai saat ini, di Bandara Ngurah Rai terjadi antrean slot pesawat dari luar negeri yang hendak mendarat. Hal ini dikarenakan Bandara Ngurah Rai tidak cukup luas untuk menampung pergerakan pesawat. “Kalau sudah rampung, tentu akan menambah panjang runway sepanjang 400 meter sehingga totalnya 3.400 meter serta bangunan lainnya. Dengan demikian, semua tipe pesawat apapun bisa landing di Ngurah Rai ini,” kata Fahmi. *dar
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, menerangkan sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan di Bali, pihaknya harus melakukan berbagai upaya termasuk dengan perluasan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Salah satu cara untuk mewujudkan hal itu dengan melakukan reklamasi di bagian selatan (Kelan, Kedonganan). Proses perluasan itu diperkirakan mencapai 107 hektare. Nantinya, lahan hasil reklamasi itu untuk perpanjangan runway serta apron dan terminal tambahan.
“Nanti hasil (reklamasi) banyak peruntukannya. Kalau runway-nya diperpanjang saja, bukan dengan double runway,” ucap Fahmi saat ditemui di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Selasa (1/1).
Dirincikannya proses reklamasi itu sudah mulai dilakukan. Menurut Fahmi, sebagian dari total 107 hektare tersebut sudah dibangun saat IMF–Word Bank Annual Meetings pada Oktober 2018 dengan total 8 hektare. Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan ke tahap awal sampai ke 47 hektare. Namun, yang sudah digarap hingga saat ini mencapai 35 hektare, sisanya akan segera diselesaikan agar semuanya rampung dalam waktu dekat. Setelah tahap I rampung, barulah dilanjutkan ke tahap II untuk melengkapi target 107 hektare itu.
“Proses reklamasi saat ini 35 hektare dan akan dilanjutkan lagi untuk rampung 47 hektare. Sehingga, tahap I ini selesai dan dilanjutkan dengan tahap berikut (tahap II). Ya, semoga lancar prosesnya, karena masih ada Amdal dan lainnya. Untuk total 107 hektare itu sudah termasuk (reklamasi 8 hektare) yang (menjelang) IMF bulan Oktober 2018 lalu,” ungkap Fahmi.
Diakui Fahmi, jika melewati proses Amdal dan lainnya, perluasan tambahan Bandara Ngurah Rai ini bisa rampung pada tahun 2022 mendatang. Sehingga, Angkasa Pura I selaku pengelola turut andil meningkatkan kunjungan wisatawan yang hendak berlibur di Bali. Pasalnya, sampai saat ini, di Bandara Ngurah Rai terjadi antrean slot pesawat dari luar negeri yang hendak mendarat. Hal ini dikarenakan Bandara Ngurah Rai tidak cukup luas untuk menampung pergerakan pesawat. “Kalau sudah rampung, tentu akan menambah panjang runway sepanjang 400 meter sehingga totalnya 3.400 meter serta bangunan lainnya. Dengan demikian, semua tipe pesawat apapun bisa landing di Ngurah Rai ini,” kata Fahmi. *dar
1
Komentar