Pertina Denpasar Dirugikan
Ada kecurigaan hal itu upaya menggembosi Pertina Denpasar yang dikenal memiliki banyak petinju nasional dan juara di SEA Games. Jika benar, tuan rumah Tabanan akan lebih diuntungkan.
Petinju Juara 'Dilarang' Ikut Porprov Bali 2019
DENPASAR, NusaBali
Cabang olahraga tinju Porprov Bali memiliki aturan baru. Yakni, petinju yang pernah juara di SEA Games tidak diperkenankan turun di Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan. Penerapan aturan baru itu membuat Pertina Denpasar sebagai pihak yang paling dirugikan.
Sebab Denpasar yang dikenal sebagai barometer tinju di Bali memiliki petinju yang terbiasa tampil di SEA Games maupun Asian Games. Diantaranya, Kornelis Kawangu Langu di kelas 52 kg (terbang) dan Julio Bria di kelas 56 kg.
"Informasinya ada aturan baru yang pernah juara SEA Games tidak boleh tampil dan bertanding di Porprov 2019. Tapi tidak ditentukan juara tahun berapa, bagi saya ini konyol namanya," ujar pelatih tinju Denpasar Yulianus Leo Bunga, Rabu (2/1).
Ada kecurigaan hal itu sebagai upaya menggembosi Pertina Denpasar yang dikenal memiliki banyak petinju nasional dan tampil di SEA Games. Jika hal itu benar, bisa jadi tuan rumah Tabanan akan lebih diuntungkan.
Pasalnya petinju Pertina Denpasar yang ‘dipinjamkan’ ke Tabanan, Ferdi kelas terbang 52 kg dan Maxi kelas Bantam 56 kg selama ini menjadi juara. Sebab di dua kelas itu petinju Denpasar berprestasi di SEA Games.
"Kami akan kehilangan dua emas di kelas tersebut. Karena disana ada Kornelis dan Julio Bria yang terancam absen akibat aturan baru itu," tutur Yulianus Leo Bunga.
Meskipun Pertina Denpasar tetap memiliki petinju lapis dua sebagai penggantinya, Yulianus tetap berusaha all out guna mempertahankan juara umum di cabor tinju. Karena itu, Agar emas tidak hilang ada petinju pelapisnya.
"Entah berapa medali yang akan kami peroleh. Yang jelas status juara umum akan kami pertahankan di Porprov Tabanan," tegas Yulianus Leo Bunga.
Dikonfirmasi terpisah Ketum Pertina Denpasar, Made Muliawan Arya mengakui petinju SEA Games dilarang turun di Porprov Bali. "Kebijakan itu yang belum kami pahami. Informasinya masih simpang siur. Ada juga informasinya petinju usia 30 tahun ke bawah baru boleh ikut Porprov," tutur De Gadjah.
Dengan kondisi itu, Denpasar tetap mematok target juara umum dari delapan kelas yang dipertandingkan. Sebab tidak mungkin Spu bersih. Namun informasi larangan itu dinilai agak aneh dan De Gadjah masih optimistis juara umum.
Pada Porprov Bali 2017 di Gianyar, petinju Denpasar meraih 7 emas dan 1 perak dari delapan kelas yang dipertandingkan. Hal itu membuat Denpasar kembali meraih juara umum di cabang tinju Porprov Bali. Hanya satu petinju Agung Ngurah Surya di kelas 75 kg yang di ronde pertama dari petinju Badung, Tio Vilo Bahari. Sisanya meraih medali emas. *dek
Komentar