Siswi Hilang Akhirnya Pulang
Siswi SMP, Ni Wayan AS,14, asal Banjar Manyar, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, yang sempat dilaporkan hilang akhirnya pulang.
GIANYAR, NusaBali
Gadis belia ini kembali ke rumahnya pada Rabu (2/1) malam dalam keadaan selamat. Kepulangan Ni Wayan AS diungkapkan oleh ayahnya, I Wayan Rina, saat ditemui Kamis (3/1) pagi. Hanya saja, Wayan Rina tidak mengizinkan anaknya untuk dimintai keterangan terkait kepergiannya. "Anak saya sudah pulang dalam keadaan selamat, kini ia sedang istirahat di rumah," ujarnya.
I Wayan Rina mengaku putri semata wayangnya itu sudah kembali Rabu (2/1) malam, bersama temannya. Namun ia tak menjelaskan lebih rinci siapa teman anaknya tersebut. Terkait dugaan adanya jadi korban penculikan, Wayan Rina membantah. "Tidak ada diculik. Anak saya tidak diculik," tegasnya.
Ditanya kemana siswi SMP kelas VIII itu pergi, dia menjelaska ke Buleleng. "Melali ngajak timpalne ke Busungbiu. Nike nak melali beneh, sing ade ngudiang. (melancong sama temannya ke Busungbiu, Buleleng. Ini benar-benar melancong, tidak ada maksud apa-apa,Red)," jelasnya.
Diterangkan, saat pergi pada tahun baru, Selasa (1/1) hingga keesokan harinya, Rabu (2/1), handphone yang dibawanya kehabisan baterai, juga tidak ada pulsa. "Dia nginap sehari di Busungbiu. Di tempat temannya. Bekalnya habis, tidak punya pulsa, makanya tidak bisa ngasih tahu ke keluarga," terangnya.
Mengenai laporan kehilangan, diakuinya, sempat membuat panik keluarga. "Karena lama tidak pulang, saya beritahu kelihan banjar. Langsung informasi itu diteruskan ke polisi. Tapi bukan penculikan," ujarnya kembali menegaskan.
Kini, AS sedang istirahat di rumahnya. "Tiyang sing nyak panak tiyang ganggune. Takutne ia bingung beritane menyebar. Nyanan lek ia (saya tidak mau anak diganggu. Takutnya dia bingung ada berita tentang dia. Nanti malu dia, Red)," jelasnya.
Sebagai orangtua, dia ingin putrinya sukses menempuh pendidikan. "Tiyang nagih pang ia bisa terus masuk (saya maunya dia biar bisa terus sekolah, Red)," ungkapnya.
Sebagai pedagang, dia pun bergegas pergi meninggalkan koran ini. "Tiang kal medagang malu. Pang ade bekel Kuningan (saya mau kerja jualan dulu, biar ada bekal hari raya Kuningan, red)," tukasnya.
Di bagian lain, Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Made Ariasa bersyukur anak ini sudah pulang. Dirinya berharap, orangtuanya memberikan perhatian lebih intens terhadap anak. "Terlepas anak tersebut sudah kembali pulang dengan selamat. Tetapi orang tuanya dan pihak-pihak terkait yang membidangi tugas perlindungan anak di Gianyar khususnya di kabupaten dan kota lainnya agar bisa secepatnya menyikapi masalah seperti ini," pintanya.
Jelas dia, minimal dengan melakukan kunjungan untuk memastikan kondisi psikologis dan lainnya pada anak tersebut. "Semoga saja anak itu tidak mengalami kekerasan yang lainnya sehingga bisa menimbulkan dampak lain ke depannya," ujarnya.
Sebelumnya, Ni Wayan AS dinyatakan hilang sejak Selasa (1/1) petang. Gadis belia ini hilang diduga dilarikan seorang pria dewasa dengan mengendarai mobil jenis Agya. Informasinya, Ni Wayan AS dijemput di depan rumahnya, namun hingga Rabu (2/1), tak pulang-pulang. Bahkan HP (handphone) yang dibawa Ni Wayan AS, tidak diaktifkan. Atas kasus ini orangtua Ni Wayan AS, melapor ke Mapolsek Sukawati, Rabu (2/1). Polisi pun melakukan pencarian. *nvi
I Wayan Rina mengaku putri semata wayangnya itu sudah kembali Rabu (2/1) malam, bersama temannya. Namun ia tak menjelaskan lebih rinci siapa teman anaknya tersebut. Terkait dugaan adanya jadi korban penculikan, Wayan Rina membantah. "Tidak ada diculik. Anak saya tidak diculik," tegasnya.
Ditanya kemana siswi SMP kelas VIII itu pergi, dia menjelaska ke Buleleng. "Melali ngajak timpalne ke Busungbiu. Nike nak melali beneh, sing ade ngudiang. (melancong sama temannya ke Busungbiu, Buleleng. Ini benar-benar melancong, tidak ada maksud apa-apa,Red)," jelasnya.
Diterangkan, saat pergi pada tahun baru, Selasa (1/1) hingga keesokan harinya, Rabu (2/1), handphone yang dibawanya kehabisan baterai, juga tidak ada pulsa. "Dia nginap sehari di Busungbiu. Di tempat temannya. Bekalnya habis, tidak punya pulsa, makanya tidak bisa ngasih tahu ke keluarga," terangnya.
Mengenai laporan kehilangan, diakuinya, sempat membuat panik keluarga. "Karena lama tidak pulang, saya beritahu kelihan banjar. Langsung informasi itu diteruskan ke polisi. Tapi bukan penculikan," ujarnya kembali menegaskan.
Kini, AS sedang istirahat di rumahnya. "Tiyang sing nyak panak tiyang ganggune. Takutne ia bingung beritane menyebar. Nyanan lek ia (saya tidak mau anak diganggu. Takutnya dia bingung ada berita tentang dia. Nanti malu dia, Red)," jelasnya.
Sebagai orangtua, dia ingin putrinya sukses menempuh pendidikan. "Tiyang nagih pang ia bisa terus masuk (saya maunya dia biar bisa terus sekolah, Red)," ungkapnya.
Sebagai pedagang, dia pun bergegas pergi meninggalkan koran ini. "Tiang kal medagang malu. Pang ade bekel Kuningan (saya mau kerja jualan dulu, biar ada bekal hari raya Kuningan, red)," tukasnya.
Di bagian lain, Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Made Ariasa bersyukur anak ini sudah pulang. Dirinya berharap, orangtuanya memberikan perhatian lebih intens terhadap anak. "Terlepas anak tersebut sudah kembali pulang dengan selamat. Tetapi orang tuanya dan pihak-pihak terkait yang membidangi tugas perlindungan anak di Gianyar khususnya di kabupaten dan kota lainnya agar bisa secepatnya menyikapi masalah seperti ini," pintanya.
Jelas dia, minimal dengan melakukan kunjungan untuk memastikan kondisi psikologis dan lainnya pada anak tersebut. "Semoga saja anak itu tidak mengalami kekerasan yang lainnya sehingga bisa menimbulkan dampak lain ke depannya," ujarnya.
Sebelumnya, Ni Wayan AS dinyatakan hilang sejak Selasa (1/1) petang. Gadis belia ini hilang diduga dilarikan seorang pria dewasa dengan mengendarai mobil jenis Agya. Informasinya, Ni Wayan AS dijemput di depan rumahnya, namun hingga Rabu (2/1), tak pulang-pulang. Bahkan HP (handphone) yang dibawa Ni Wayan AS, tidak diaktifkan. Atas kasus ini orangtua Ni Wayan AS, melapor ke Mapolsek Sukawati, Rabu (2/1). Polisi pun melakukan pencarian. *nvi
1
Komentar