Distribusi Air ke Denbar Terganggu
Selama masa perbaikan PDAM Denpasar menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan penampungan air sementara
Akibat Rubber Dam PDAM Bocor
DENPASAR, NusaBali
PDAM Kota Denpasar akan melakukan stop distribusi air Sungai Penet dari SPAM Penet selama tiga hari, 6-9 Januari 2019. Stop distribusi air ini dilakukan saat masa perbaikan karena adanya kebocoran bendungan karet (rubber dam) yang semakin lebar. Dari perbaikan itu, akan berimbas pada dua wilayah yakni Denpasar Barat dan Denpasar Utara (Kelurahan Ubung).
Direktur Umum PDAM Denpasar, Ni Luh Putu Sri Utami saat dikonfirmasi, Jumat (4/1) mengungkapkan, kebocoran yang dialami SPAM Penet sudah terjadi sebelumnya. Namun kali ini, kebocoran rubber dam semakin lebar yang menyebabkan harus diperbaiki. Jika tidak bisa diperbaiki, PDAM memilih untuk mengganti dengan yang baru, sehingga waktu yang dibutuhkan selama tiga hari.
Menurut Sri Utami, dengan perbaikan tersebut pendistribusian air akan terganggu terutama ke perumahan yang ada di Padangsambian. Pihak PDAM mengupayakan pendistribusian sementara dilakukan dari IPA Waribang. Namun hanya bisa dilakukan setelah puncak pemakaian air di Denpasar Timur dan Denpasar Selatan. Puncak pemakaian air diprediksi saat pagi hari dari pukul 06.00 Wita dan sore hari dari pukul 16.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita.
Pada jam tersebut air akan mati pada wilayah Denpasar Barat dan Kelurahan Ubung. Kendati pendistribusian air dari Waribang bisa dilakukan, namun dengan tekanan 50-60 liter perdetik. Sedangkan kapasitas dari SPAM Penet biasanya bisa menyalurkan hingga 75 liter perdetik. "Jadi tidak mungkin bisa menyamai SPAM Penet karena kapasitas distribusi Waribang hanya 300 liter perdetik. Itu juga harus di bagi di timur dan selatan," jelasnya.
Lanjut Sri Utami, kendati PDAM memiliki sumur bor di kawasan Mahendradata yang kapasitas pendistribusiannya 6 liter perdetik, dipastikan tidak bisa menjangkau perumahan di Padangsambian. Untuk Denpasar Barat, Sri Utami menyebut yang paling berimbas dalam perbaikan ini pada wilayah Gunung Catur Padangsambian karena paling dekat dengan Sungai Penet.
Dengan kondisi tersebut pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan penampungan air sementara. Hal itu untuk menjaga ketika air mati mendadak pada jam puncak. "Kami tetap menghimbau, agar masyarakat bisa menampung air secukupnya untuk kebutuhan rumah tangga. Sebab pada jam-jam puncak air dipastikan mati," katanya. *mi
Komentar