Minggu, Parkir Otomatis Berlaku di Pasar Transit Tabanan
Setelah diujicobakan, barrier gate atau sistem parkir otomatis di areal parkir transit Pasar Tabanan, akan mulai diberlakukan mulai Minggu (6/1).
TABANAN, NusaBali
Rencananya, sebelum difungsikan, akan dilakukan upacara Ngulap Ambe bertepatan pada hari raya Kuningan, Saniscara Kliwon, Sabtu (5/1).
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Agus Harta Wiguna menjelaskan, barrier gate mulai Minggu akan diperoperasionalkan atau setelah diupacarai pada Hari Raya Kuningan. "Sebelumnya kami lakukan upacara Ulap Ambe dulu. Minggu diharapkan sudah mulai operasi, mudah-mudahan lebih efektif penerapannya," ungkapnya, Jumat (4/12).
Dikatakan, meski ada penerapan sistem parkir otomatis, untuk petugas jaga tidak berubah dari sebelumnya, yakni delapan orang plus dua orang pengawas terbagi menjadi dua shift. "Petugas tetap kami optimalisasikan dengan yang ada sekarang, apalagi mereka sudah dilatih, tinggal pola tugas dan SOP (standar operasi dan prosedur)nya menyesuaikan," jelasnya.
Selain di parkir transit Pasar Tabanan, lanjut Agus, sistem serupa kemungkinan akan menyasar lokasi yang menjadi imbas penerapan dari e-parkir ini. Seperti di Jalan Danau Tamblingan, jalan Kenyeri maupun Depan Gedung Mario. "Intinya, kami optimalkan dulu yang ada, sembari terus lakukan sosialisasi pada masyarakat dan pedagang setempat selaku pengguna layanan,"tegasnya.
Dijelaskan, penerapan sistem parkir yang dilakukan mirip penerapan sistem di bandara. Dimana pengendara kendaraan baik roda empat maupun sepeda motor yang hendak masuk areal parkir transit Pasar Tabanan memencet terlebih dahulu tombol dari mesin. Mesin ini telah disiapkan untuk mendapatkan tiket parkir dan otomatis pintu gate (palang) akan terbuka. Ketika pulang, pedagang ataupun masyarakat membayar dengan uang elektronik di pintu keluar.
Untuk meminimalisir kebocoran karena di sebelah timur pasar juga terdapat pintu keluar lainnya, jelas Agus, maka di lokasi tersebut akan dipasang portal. Tujuannya, agar kendaraan tidak bebas keluar-masuk, dan keluar-masuk kendaraan hanya bisa diakses lewat pintu depan. "Untuk jalan lainnya akan ditutup dengan portal, sehingga kendaraan tidak bisa masuk. Hanya pejalan kaki saja yang bisa masuk, karena semua kendaraan keluar-masuk diarahkan hanya satu pintu," katanya.
Kata Agus, karena program ini masih baru maka terus dilakukan pengembangan dan sosialisasi. Apalagi masyarakat belum banyak yang memiliki kartu elektronik, pihaknya juga akan menyiapkan petugas yang tetap siaga membantu. "Jadi, sama penerapannya dengan yang di ruas, jalan, bagi yang belum punya kartu elektronik akan dibantu petugas," tegasnya.
Ditambahkan, penerapan e-parkir untuk meningkatkan kualitas pelayanan parkir di tepi jalan umum maupun areal parkir off street di pasar transit Pasar Tabanan. Ini untuk memberi rasa keadilan bagi mayarakat pengguna jasa parkir. Tujuan lain, untuk mendorong masyarakat menggunakan ruang parkir secara bijak, optimalisasi pendapatan asli daerah. ‘’Tak kalah penting, meminimalisir potensi pungutan liar yang dilaksanakan oleh oknum-oknum petugas, meningkatkan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas," jelasnya. *de
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Agus Harta Wiguna menjelaskan, barrier gate mulai Minggu akan diperoperasionalkan atau setelah diupacarai pada Hari Raya Kuningan. "Sebelumnya kami lakukan upacara Ulap Ambe dulu. Minggu diharapkan sudah mulai operasi, mudah-mudahan lebih efektif penerapannya," ungkapnya, Jumat (4/12).
Dikatakan, meski ada penerapan sistem parkir otomatis, untuk petugas jaga tidak berubah dari sebelumnya, yakni delapan orang plus dua orang pengawas terbagi menjadi dua shift. "Petugas tetap kami optimalisasikan dengan yang ada sekarang, apalagi mereka sudah dilatih, tinggal pola tugas dan SOP (standar operasi dan prosedur)nya menyesuaikan," jelasnya.
Selain di parkir transit Pasar Tabanan, lanjut Agus, sistem serupa kemungkinan akan menyasar lokasi yang menjadi imbas penerapan dari e-parkir ini. Seperti di Jalan Danau Tamblingan, jalan Kenyeri maupun Depan Gedung Mario. "Intinya, kami optimalkan dulu yang ada, sembari terus lakukan sosialisasi pada masyarakat dan pedagang setempat selaku pengguna layanan,"tegasnya.
Dijelaskan, penerapan sistem parkir yang dilakukan mirip penerapan sistem di bandara. Dimana pengendara kendaraan baik roda empat maupun sepeda motor yang hendak masuk areal parkir transit Pasar Tabanan memencet terlebih dahulu tombol dari mesin. Mesin ini telah disiapkan untuk mendapatkan tiket parkir dan otomatis pintu gate (palang) akan terbuka. Ketika pulang, pedagang ataupun masyarakat membayar dengan uang elektronik di pintu keluar.
Untuk meminimalisir kebocoran karena di sebelah timur pasar juga terdapat pintu keluar lainnya, jelas Agus, maka di lokasi tersebut akan dipasang portal. Tujuannya, agar kendaraan tidak bebas keluar-masuk, dan keluar-masuk kendaraan hanya bisa diakses lewat pintu depan. "Untuk jalan lainnya akan ditutup dengan portal, sehingga kendaraan tidak bisa masuk. Hanya pejalan kaki saja yang bisa masuk, karena semua kendaraan keluar-masuk diarahkan hanya satu pintu," katanya.
Kata Agus, karena program ini masih baru maka terus dilakukan pengembangan dan sosialisasi. Apalagi masyarakat belum banyak yang memiliki kartu elektronik, pihaknya juga akan menyiapkan petugas yang tetap siaga membantu. "Jadi, sama penerapannya dengan yang di ruas, jalan, bagi yang belum punya kartu elektronik akan dibantu petugas," tegasnya.
Ditambahkan, penerapan e-parkir untuk meningkatkan kualitas pelayanan parkir di tepi jalan umum maupun areal parkir off street di pasar transit Pasar Tabanan. Ini untuk memberi rasa keadilan bagi mayarakat pengguna jasa parkir. Tujuan lain, untuk mendorong masyarakat menggunakan ruang parkir secara bijak, optimalisasi pendapatan asli daerah. ‘’Tak kalah penting, meminimalisir potensi pungutan liar yang dilaksanakan oleh oknum-oknum petugas, meningkatkan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas," jelasnya. *de
1
Komentar