Mesuryak, Suka Cita Antarkan Roh Leluhur ke Sorga
Tradisi Mesuryak di Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Tabanan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (5/1) tetap semarak.
Tradisi Lempar Uang di Bongan Gede, Tabanan
TABANAN, NusaBali
Tradisi turun temurun yang diikuti seluruh krama baik anak-anak, dewasa dan orangtua ini bertujuan untuk mengantarkan roh leluhur kembali ke sorga saat Hari Raya Kuningan.
Tradisi mesuryak diikuti oleh seluruh warga dimulai sekitar pukul 09.00 WITA. Sebelum mesuryak dilakukan seluruh krama melaksanakan persembahyangan di masing-masing merajan. Kemudian dilanjutkan ke Pura Kahyangan Tiga dan dilanjutkan ke merajan gede masing-masing krama.
Sebelum tradisi mesuryak dilakukan krama membawa segala perlengkapan upacara seperti banten dan sesajen ke depan pintu masuk rumah masing-masing. Selanjutnya para pamangku atau yang dituakan melantunkan doa-doa yang ditutup dengan mesuryak.
Masing-masing keluarga memberikan bekal berupa uang logam maupun kertas. Uang tersebut dilemparkan ke udara kemudian direbut warga lainnya. Laki-laki dan perempuan, bahkan anak-anak berebut saling dorong guna mendapatkan uang. Tidak saja warga Banjar Bonga Gede yang ikut berebut uang, warga dari lain desa juga ada yang ikut.
Kelian Adat Bongan Gede, I Nyoman Parwata, 51, menjelaskan tradisi mesuryak merupakan tradisi turun temurun yang ada di banjarnya dengan tujuan mengantarkan roh leluhur kembali ke sorga. "Kami yakin selama Hari Raya Galungan hingga Kuningan para leluhur pulang ke rumah, kemudian kembalinya kami antar sampai di pintu gerbang sorga dengan suka cita bersorak sambil lempar uang ke udara yang direbut oleh warga lain," bebernya.
Dikatakan besar uang yang digunakan tidak dipatok tergantung taraf ekonomi. Bisa digunakan uang logam maupun kertas. "Tradisi Mesuryak kami gelar setiap 6 bulan sekali tepat di Hari Raya Kuningan," tandasnya. *de
Komentar