Seleksi Masuk PTN Kini Ditangani LTMPT
Ada 74 lokasi pusat layanan UTBK dengan informasi penyelenggaraan secara lebih detail yang bisa dilihat melalui website "www.halo.ltmpt.ac.id".
2019, Proses Seleksi Masuk PTN Berubah
SEMARANG, NusaBali
Seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) mulai tahun ini ditangani lembaga tersendiri yang bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). "Intinya, kami sederhanakan dan bentuk LTMPT," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), M Nasir saat peluncuran LTMPT di Semarang, Jumat (4/1).
Peluncuran lembaga penyelenggara tes masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru itu dilakukan bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional Kemenristek Dikti 2019. Nasir mengakui adanya perbedaan mendasar pada proses seleksi mahasiswa baru, baik Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN).
Semula, kata dia, SNMPTN dan SBMPTN diselenggarakan oleh panitia lokal (panlok), seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi sekarang ini ditangani oleh LTMPT.
"Dulu, SBMPTN kan panitianya berganti-ganti. Ini sangat menyulitkan," kata Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro Semarang ini. Mulai sekarang, kata dia, calon mahasiswa harus melakukan tes, yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar LTMPT terlebih dulu untuk mendapatkan nilai.
"Sekarang, daftar tes (UTBK, red) dulu, terus keluar nilai. Nilai inilah yang digunakan untuk mendaftar ke PTN yang dipilih. Pakai sistem skoring," katanya. Hasil UTBK diserahkan 10 hari setelah pelaksanaan tes, lanjut Nasir, setiap calon mahasiswa juga diberikan kesempatan maksimal dua kali untuk mengikuti UTBK. Sementara itu, Ketua LTMPT, Ravik Karsidi menambahkan sistem penerimaan lewat jalur SNMPTN tetap menggunakan hasil rapor siswa dari semester I-V di sekolah.
Namun, kata Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu, untuk jalur SBMPTN melalui UTBK yang boleh diikuti masing-masing calon mahasiswa maksimal dua kali. "Dulu kan hanya setahun sekali. Ini setahun untuk tesnya dibikin dua kali dan dua sesi, yakni pagi dan sore. Setiap anak punya dua kali mengikuti tes (UTBK, red.)," katanya.
Ia menyebutkan setidaknya ada 74 lokasi pusat layanan UTBK dengan informasi penyelenggaraan secara lebih detail yang bisa dilihat melalui website "www.halo.ltmpt.ac.id". Untuk SNMPTN, diingatkannya, pengisian dan verifikasi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) mulai 4-25 Januari 2019, sementara pendaftaran dibuka mulai 4-14 Februari 2019.
"Bagi yang ikut SBMPTN, pendaftaran tes masuk melalui UTBK dimulai 1 Maret-1 April 2019, sedangkan pelaksanaannya pada 13 April-26 Mei 2019. Tesnya hari Sabtu dan Minggu," katanya. Namun, pendaftaran SBMPTN baru dimulai pada 10-24 Juni 2019 dengan hasil yang akan diumumkan pada 9 Juli 2019.
Menteri Nasir meminta agar pihak LTPMT melakukan sosialisasi ke seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, agar tidak menimbulkan kebingungan. "Tolong disosialisasikan sebaiknya, jangan sampai bikin stres siswa SMA," imbuh dia.
LPTMT memiliki tugas yakni mengelola dan mengolah data calon mahasiswa untuk bahan seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN. Kemudian melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN terdiri atas Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) sebagai salah satu kriteria seleksi calon mahasiswa oleh PTN jalur SBMPTN dan Mandiri. *ant
Komentar