Jembatan Biluk Poh Mulai Diperbaiki
Kondisi Jembatan Biluk Poh di Jalur Umum Denpasar–Gilimanuk, wilayah perbatasan Kelurahan Tegalcangkring dengan Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, yang diterjang banjir bandang luapan Sungai Biluk Poh, Sabtu (22/12) malam lalu, mulai diperbaiki oleh pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, Senin (7/1).
NEGARA, NusaBali
Berdasar pemantauan Senin kemarin, perbaikan yang paling utama dilakukan pada bagian besi pengaman jembatan. Besi pengaman jembatan, terutama di sisi selatan maupun utara, sebelumnya banyak hancur karena diterjang banjir bandang yang membawa batang kayu hutan. Sebagai antisipasi pengamanan sementara, pihak kepolisian juga sudah memasang police line pada bagian sisi jembatan, sehingga pengguna jalan diharapkan lebih berhati-hati ketika melintasi jembatan penghubung jalan nasional tersebut.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional Tabanan–Cekik Satuan Kerja (Satker) BPJN Wilayah VIII Gede Agus Purnata, mengatakan sebelum melakukan perbaikan yang dimulai Senin kemarin, jajaran BPJN bersama tim ahli sudah turun melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi jembatan pada Jumat (4/1) lalu. Sebelum pemeriksaan menyeluruh itu juga sempat dilakukan pemeriksaan awal kondisi jembatan pada Minggu (23/12/2018), atau tepat sehari setelah terjadi terjangan banjir bandang pada Sabtu (22/12/2018) malam. “Pemeriksaan menyeluruh kami lakukan Jumat lalu, karena menunggu kondisi air sudah benar-benar surut, dan memastikan kondisi pondasi pilar jembatan benar-benar aman. Dari pengecekan itu memang tidak ada masalah berarti,” ujarnya.
Tetapi, menurut Agus, pada beberapa bagian pilar jembatan itu ditemukan beberapa kerusakan ringan, berupa retakan-retakan kecil. Retakan itu tidak terlalu dalam, dan hanya terjadi pada lapisan luar. Meski demikian, untuk beberapa kerusakan ringan terhadap jembatan yang dibangun pada tahun 1980 lalu, itu rencananya juga akan diperbaiki, setelah rampung perbaikan terhadap bagian railing atau besi pengaman jembatan yang sedang digarap saat ini.
“Dari pengecekan awal, memang kami melihat kondisi jembatan masih aman dilalui. Lalu dari pengecekan lanjut bersama tim yang expert (ahli) Jumat lalu, juga dipastikan masih aman. Untuk kerusakan itu, masih disusun perencanaan perbaikannya. Sementara saat ini, kami utamakan dulu perbaikan di atas, terutama kerusakan railing dan sekitarnya,” ucapnya. *ode
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional Tabanan–Cekik Satuan Kerja (Satker) BPJN Wilayah VIII Gede Agus Purnata, mengatakan sebelum melakukan perbaikan yang dimulai Senin kemarin, jajaran BPJN bersama tim ahli sudah turun melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi jembatan pada Jumat (4/1) lalu. Sebelum pemeriksaan menyeluruh itu juga sempat dilakukan pemeriksaan awal kondisi jembatan pada Minggu (23/12/2018), atau tepat sehari setelah terjadi terjangan banjir bandang pada Sabtu (22/12/2018) malam. “Pemeriksaan menyeluruh kami lakukan Jumat lalu, karena menunggu kondisi air sudah benar-benar surut, dan memastikan kondisi pondasi pilar jembatan benar-benar aman. Dari pengecekan itu memang tidak ada masalah berarti,” ujarnya.
Tetapi, menurut Agus, pada beberapa bagian pilar jembatan itu ditemukan beberapa kerusakan ringan, berupa retakan-retakan kecil. Retakan itu tidak terlalu dalam, dan hanya terjadi pada lapisan luar. Meski demikian, untuk beberapa kerusakan ringan terhadap jembatan yang dibangun pada tahun 1980 lalu, itu rencananya juga akan diperbaiki, setelah rampung perbaikan terhadap bagian railing atau besi pengaman jembatan yang sedang digarap saat ini.
“Dari pengecekan awal, memang kami melihat kondisi jembatan masih aman dilalui. Lalu dari pengecekan lanjut bersama tim yang expert (ahli) Jumat lalu, juga dipastikan masih aman. Untuk kerusakan itu, masih disusun perencanaan perbaikannya. Sementara saat ini, kami utamakan dulu perbaikan di atas, terutama kerusakan railing dan sekitarnya,” ucapnya. *ode
Komentar