Polisi Kembali Obok-obok SPBU Teras Ayung
Gali Kecurangan Takaran BBM
DENPASAR, NusaBali
Penyelidikan terhadap dugaan kecurangan takaran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax oleh Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU) 54.801.11 Teras Ayung di Jalan Gatot Subroto Timur, Kelurahan Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur oleh Polsek Denpasar Timur terus berjalan. Pada Senin (7/1) Unit Reskrim Polsek Denpasar Timur turun langsung melihat takaran dispenser SPBU Teras Ayung yang dipolice line.
Kanit Reskrim Denpasar Timur Iptu Reza Hafidz bersama anggota datang ke lokasi kejadian melihat langsung dispenser sambil menginterogasi teknisi dari pihak pombensin Teras Ayung. Dimana dalam kasus ini Polsek Denpasar Timur memeriksa 4 orang saksi. Selain itu polisi juga gandeng Balai Meteorologi.
Setelah melakukan pengecekan kemarin Iptu Reza Hafidz mengatakan menunggu hasil dari Balai Meteorologi. Dimana dalam pemeriksaan kemarin tim dari Balai Meteorolgi melakukan tera ulang. “Ini masih prose penyelidikan. Kami masih menunggu hasil dari Balai Meteorologi. Dalam kasus ini belum ada yang menyandang status tersangka,” bebernya.
Yang kini ungkap Iptu Reza Hafidz pemilik pelapor, dan dua orang pegawai yang melakukan pengisian saat itu sudah diperiksa. “Jadi, total saksi sudah empat orang yang dimintai keterangan. Jika hasil dari Balai Meterologi sudah keluar baru bisa diketahui, apakah ada unsur kesengajaan atau memang mesinnya benar-benar rusak,” tuturnya.
Kapolsek Denpasar Timur Kompol I Nyoman Karang Adiputra mengatakan jika diduga terjadi pengaturan meteran itu, bisa saja terjadi. Tetapi belum berani pastikan. “Kami belum mendapatkan informasi kapan pastinya akan menerima hasil tersebut,” ujarnya singkat.
Dugaan kecurangan yang dilakukan oleh SPBU 54.80111 ini diungkap oleh Jai salah seorang konsumen yang melakukan pengisian bahan bakar pertamax pada Senin siang. Diduga terjadi kecurangan karena antara jumlah kapasitas tangki mobil dengan jumlah yang tertera pada meteran tak sesuai.
Dimana kapasitas tangki mobil milik Jai ini hanya 65 liter, namun saat itu pengisian sudah mencapai 72 liter pada meteran namun tangkin mobil belum penuh. Setelah dilakukan pengukuran tera dengan menggunakan bejana tera terbukti terjadi penurunan tera 8 liter. *po
Penyelidikan terhadap dugaan kecurangan takaran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax oleh Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU) 54.801.11 Teras Ayung di Jalan Gatot Subroto Timur, Kelurahan Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur oleh Polsek Denpasar Timur terus berjalan. Pada Senin (7/1) Unit Reskrim Polsek Denpasar Timur turun langsung melihat takaran dispenser SPBU Teras Ayung yang dipolice line.
Kanit Reskrim Denpasar Timur Iptu Reza Hafidz bersama anggota datang ke lokasi kejadian melihat langsung dispenser sambil menginterogasi teknisi dari pihak pombensin Teras Ayung. Dimana dalam kasus ini Polsek Denpasar Timur memeriksa 4 orang saksi. Selain itu polisi juga gandeng Balai Meteorologi.
Setelah melakukan pengecekan kemarin Iptu Reza Hafidz mengatakan menunggu hasil dari Balai Meteorologi. Dimana dalam pemeriksaan kemarin tim dari Balai Meteorolgi melakukan tera ulang. “Ini masih prose penyelidikan. Kami masih menunggu hasil dari Balai Meteorologi. Dalam kasus ini belum ada yang menyandang status tersangka,” bebernya.
Yang kini ungkap Iptu Reza Hafidz pemilik pelapor, dan dua orang pegawai yang melakukan pengisian saat itu sudah diperiksa. “Jadi, total saksi sudah empat orang yang dimintai keterangan. Jika hasil dari Balai Meterologi sudah keluar baru bisa diketahui, apakah ada unsur kesengajaan atau memang mesinnya benar-benar rusak,” tuturnya.
Kapolsek Denpasar Timur Kompol I Nyoman Karang Adiputra mengatakan jika diduga terjadi pengaturan meteran itu, bisa saja terjadi. Tetapi belum berani pastikan. “Kami belum mendapatkan informasi kapan pastinya akan menerima hasil tersebut,” ujarnya singkat.
Dugaan kecurangan yang dilakukan oleh SPBU 54.80111 ini diungkap oleh Jai salah seorang konsumen yang melakukan pengisian bahan bakar pertamax pada Senin siang. Diduga terjadi kecurangan karena antara jumlah kapasitas tangki mobil dengan jumlah yang tertera pada meteran tak sesuai.
Dimana kapasitas tangki mobil milik Jai ini hanya 65 liter, namun saat itu pengisian sudah mencapai 72 liter pada meteran namun tangkin mobil belum penuh. Setelah dilakukan pengukuran tera dengan menggunakan bejana tera terbukti terjadi penurunan tera 8 liter. *po
1
Komentar