Tiga Bulanan di Pura Penataran Agung Nangka
Desa Pakraman Nangka menggelar upacara tiga bulanan karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Penataran Agung, Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Soma Paing Langkir, Senin (7/1).
AMLAPURA, NusaBali
Upacara tiga bulanan ini dipuput Ida Pedanda Gede Made Jelantik dari Gria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan Ida Pedanda Gede Oka Pinatih dari Gria Ulon, Banjar/Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.
Bendesa Pakraman Nangka, I Made Oka, mengungkapkan upacara tiga bulanan dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bersama suami I Gusti Made Tusan. Turut mendampingi Sekda I Gede Adnya Muliadi, Kadis Kebudayaan I Putu Arnawa, Camat Bebandem I Gusti Ayu Wija Sri Anjani, Pangrajeg Karya Ida Made Alit, dan undangan lainnya. Upacara tiga bulanan diawali menggelar banten caru bertujuan nyomia (menetralisir) bhuta kala, selanjutnya menggelar upacara Dewa Yadnya.
Made Oka mengungkapkan, Ida Bhatara nyejer selama tiga hari, masineb pada Wraspati Kliwon Langkir, Kamis (10/1). “Ini merupakan rangkaian Karya Mamungkah lan Nubung Daging yang puncaknya berlangsung 3 bulan lalu (105 hari),” kata Made Oka. Sebelumnya telah menggelar upacara 42 hari, berlanjut menggelar upacara 6 bulan, dan terakhir upacara 18 bulan. Ketua Panitia Pembangunan Pura Penataran Agung, I Gusti Made Tusan, mengatakan sebelum puncak upacara 6 bulan agar telah tuntas memasang paving di pelataran jeroan pura.
Selanjutnya pemasangan paving di jaba pura dan penataan lainnya. “Target seluruhnya, selama setahun ke depan, seluruh penataan di Pura Penataran Agung tuntas, mulai dari penataan pura, jalan, parkir, dan pendukung lainnya,” ungkap Gusti Made Tusan. Ia mengingatkan segenap pangempon dari Desa Pakraman Nangka untuk tetap ngayah. Sebab, masih banyak bangunan pendukung perlu dikerjakan demi kenyamanan pamedek. Misalnya pasraman sulinggih, pasraman pamangku, pewaregan, bale wantilan, dan sebagainya. *k16
Bendesa Pakraman Nangka, I Made Oka, mengungkapkan upacara tiga bulanan dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bersama suami I Gusti Made Tusan. Turut mendampingi Sekda I Gede Adnya Muliadi, Kadis Kebudayaan I Putu Arnawa, Camat Bebandem I Gusti Ayu Wija Sri Anjani, Pangrajeg Karya Ida Made Alit, dan undangan lainnya. Upacara tiga bulanan diawali menggelar banten caru bertujuan nyomia (menetralisir) bhuta kala, selanjutnya menggelar upacara Dewa Yadnya.
Made Oka mengungkapkan, Ida Bhatara nyejer selama tiga hari, masineb pada Wraspati Kliwon Langkir, Kamis (10/1). “Ini merupakan rangkaian Karya Mamungkah lan Nubung Daging yang puncaknya berlangsung 3 bulan lalu (105 hari),” kata Made Oka. Sebelumnya telah menggelar upacara 42 hari, berlanjut menggelar upacara 6 bulan, dan terakhir upacara 18 bulan. Ketua Panitia Pembangunan Pura Penataran Agung, I Gusti Made Tusan, mengatakan sebelum puncak upacara 6 bulan agar telah tuntas memasang paving di pelataran jeroan pura.
Selanjutnya pemasangan paving di jaba pura dan penataan lainnya. “Target seluruhnya, selama setahun ke depan, seluruh penataan di Pura Penataran Agung tuntas, mulai dari penataan pura, jalan, parkir, dan pendukung lainnya,” ungkap Gusti Made Tusan. Ia mengingatkan segenap pangempon dari Desa Pakraman Nangka untuk tetap ngayah. Sebab, masih banyak bangunan pendukung perlu dikerjakan demi kenyamanan pamedek. Misalnya pasraman sulinggih, pasraman pamangku, pewaregan, bale wantilan, dan sebagainya. *k16
1
Komentar