Dikembalikan, 20 Proposal Hibah dari Kelompok Peternak
Proposal hibah yang diajukan sejumlah kelompok peternak tak bisa diproses lebih lanjut.
MANGUPURA, NusaBali
Banyak faktor proposal hibah tahun 2018 dan 2019 tersebut tak bisa diproses, selain terbentur dana juga karena ada proposal yang ternyata diajukan oleh kelompok peternak yang baru terbentuk. Padahal, sesuai ketentuan yang bisa mendapatkan hibah adalah kelompok peternak sudah berjalan minimal dua tahun. Informasinya, total ada sekitar 20 proposal yang dikembalikan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Putu Oka Swadiana saat dikonfirmasi pada Selasa (8/1) tak menyangkal pengembalian puluhan proposal hibah dari kelompok-kelompok peternak. “Iya, puluhan proposal yang sudah saya kembalikan ke Bagian Kesra, ini karena terbentur dana,” ujar Swadiana.
Namun, lanjut pejabat asal Kerobokan, Kuta Utara, itu pengembalian proposal tidak semata-mata persoalan dana. Ada faktor lain yang juga jadi pertimbangan. Swadiana mengungkapkan, hasil kajian lapangan terhadap proposal itu, justru ditemukan tidak memenuhi persyaratan. Dia menyebut, ada kelompok peternak yang ternyata baru dibentuk, sedangkan sesuai ketentuan harus minimal dua tahun berjalan atau dikukuhkan oleh kepala desa setempat.
“Setelah dua tahun dikukuhkan barulah bisa mendapat bantuan hibah. Itu sudah menjadi salah satu syarat. Setelah dua tahun dikukuhkan, baru boleh menerima bantuan hibah dengan mengajukan proposal,” tuturnya.
Untuk nasib proposal tersebut, menurut Swadiana sekarang ada di Bagian Kesra. “Kami Dinas Pertanian dan Pangan hanya melihat ke lapangan, layak atau tidak memperoleh bantuan. Sekarang sekitar 20 proposal sudah saya kembalikan ke Bagian Kesra,” tandas Swadiana.
Pada bagian lain, Kepala Bagian Kesra Setda Badung I Nyoman Sujendra saat dikonfirmasi terpisah mengaku belum tahu persis masalah tersebut. Namun birokrat asal Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan tersebut memastikan akan melakukan pengecekan segera. “Saya belum tahu persis itu, saya tanya ke staf dulu,” ujarnya. *asa
Banyak faktor proposal hibah tahun 2018 dan 2019 tersebut tak bisa diproses, selain terbentur dana juga karena ada proposal yang ternyata diajukan oleh kelompok peternak yang baru terbentuk. Padahal, sesuai ketentuan yang bisa mendapatkan hibah adalah kelompok peternak sudah berjalan minimal dua tahun. Informasinya, total ada sekitar 20 proposal yang dikembalikan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Putu Oka Swadiana saat dikonfirmasi pada Selasa (8/1) tak menyangkal pengembalian puluhan proposal hibah dari kelompok-kelompok peternak. “Iya, puluhan proposal yang sudah saya kembalikan ke Bagian Kesra, ini karena terbentur dana,” ujar Swadiana.
Namun, lanjut pejabat asal Kerobokan, Kuta Utara, itu pengembalian proposal tidak semata-mata persoalan dana. Ada faktor lain yang juga jadi pertimbangan. Swadiana mengungkapkan, hasil kajian lapangan terhadap proposal itu, justru ditemukan tidak memenuhi persyaratan. Dia menyebut, ada kelompok peternak yang ternyata baru dibentuk, sedangkan sesuai ketentuan harus minimal dua tahun berjalan atau dikukuhkan oleh kepala desa setempat.
“Setelah dua tahun dikukuhkan barulah bisa mendapat bantuan hibah. Itu sudah menjadi salah satu syarat. Setelah dua tahun dikukuhkan, baru boleh menerima bantuan hibah dengan mengajukan proposal,” tuturnya.
Untuk nasib proposal tersebut, menurut Swadiana sekarang ada di Bagian Kesra. “Kami Dinas Pertanian dan Pangan hanya melihat ke lapangan, layak atau tidak memperoleh bantuan. Sekarang sekitar 20 proposal sudah saya kembalikan ke Bagian Kesra,” tandas Swadiana.
Pada bagian lain, Kepala Bagian Kesra Setda Badung I Nyoman Sujendra saat dikonfirmasi terpisah mengaku belum tahu persis masalah tersebut. Namun birokrat asal Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan tersebut memastikan akan melakukan pengecekan segera. “Saya belum tahu persis itu, saya tanya ke staf dulu,” ujarnya. *asa
Komentar