Nelayan Kedonganan Tidak Melaut karena Cuaca Buruk
Sejumlah nelayan di kawasan Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, memilih tidak melaut akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir.
MANGUPURA, NusaBali
“Saya tidak berani melaut karena di tengah laut ombaknya tinggi dan anginnya kencang,” ujar Herman, seorang nelayan di Kedonganan, Selasa (8/1).
Dia mengaku, sudah lebih dari satu pekan terakhir, dirinya dan sejumlah rekannya tidak melaut dan hanya menghabiskan waktu di pesisir pantai.
“Ya, sehari-hari cuma seperti ini, duduk-duduk, memperbaiki kapal dan memperbaiki jaring. Daripada nekat melaut malah terjadi hal yang tidak diinginkan nanti,” katanya.
Khei, seorang nelayan lain memperkirakan, kondisi cuaca buruk yang mengakibatkan dirinya tidak dapat melaut, bisa terus terjadi hingga satu bulan ke depan.
“Kalau pengalaman tahun-tahun sebelumnya, biasanya musim angin barat seperti ini bisa satu bulan lebih. Ini saya sudah sekitar dua pekan tidak bisa melaut,” ucap Khei. Akibat tidak dapat melaut, saat ini Khei dan nelayan lain tidak memperoleh pendapatan.
“Mata pencaharian kami cuma melaut, kalau cuaca seperti ini terus, bingung juga nanti bagaimana. Mau pulang ke Jawa juga ongkosnya mahal, kalau di sini terus juga tidak ada yang bisa dikerjakan,” ujar Khei. Sedangkan, Madhani, nelayan lain mengatakan, dirinya berharap cuaca dapat segera membaik agar dirinya bersama nelayan lain dapat melaut kembali.
“Karena tidak ada pemasukan beberapa teman lain kadang masih ada yang memilih melaut dengan melihat kondisi cuaca. Tapi, kalau saya berharapnya cuaca segera membaik agar bisa melaut dengan aman. Akibat kami tidak dapat ikan, sekarang harga ikan di pasar juga sudah mulai mahal dan harus mendatangkan dari Jawa,” katanya. *ant
Dia mengaku, sudah lebih dari satu pekan terakhir, dirinya dan sejumlah rekannya tidak melaut dan hanya menghabiskan waktu di pesisir pantai.
“Ya, sehari-hari cuma seperti ini, duduk-duduk, memperbaiki kapal dan memperbaiki jaring. Daripada nekat melaut malah terjadi hal yang tidak diinginkan nanti,” katanya.
Khei, seorang nelayan lain memperkirakan, kondisi cuaca buruk yang mengakibatkan dirinya tidak dapat melaut, bisa terus terjadi hingga satu bulan ke depan.
“Kalau pengalaman tahun-tahun sebelumnya, biasanya musim angin barat seperti ini bisa satu bulan lebih. Ini saya sudah sekitar dua pekan tidak bisa melaut,” ucap Khei. Akibat tidak dapat melaut, saat ini Khei dan nelayan lain tidak memperoleh pendapatan.
“Mata pencaharian kami cuma melaut, kalau cuaca seperti ini terus, bingung juga nanti bagaimana. Mau pulang ke Jawa juga ongkosnya mahal, kalau di sini terus juga tidak ada yang bisa dikerjakan,” ujar Khei. Sedangkan, Madhani, nelayan lain mengatakan, dirinya berharap cuaca dapat segera membaik agar dirinya bersama nelayan lain dapat melaut kembali.
“Karena tidak ada pemasukan beberapa teman lain kadang masih ada yang memilih melaut dengan melihat kondisi cuaca. Tapi, kalau saya berharapnya cuaca segera membaik agar bisa melaut dengan aman. Akibat kami tidak dapat ikan, sekarang harga ikan di pasar juga sudah mulai mahal dan harus mendatangkan dari Jawa,” katanya. *ant
Komentar