Serangan Jantung, Pemancing Tewas di Tengah Laut
Seorang warga Dusun Panggang, RT/RW 003/001, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Suroso, 51, meninggal mendadak saat mancing di perairan belakang Museum Manusia Purba Gilimanuk, di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Selasa (8/1) pagi.
NEGARA, NusaBali
Korban yang pergi memancing bersama seorang rekannya, Slamet Hadi Munaris, 37, yang juga sesama warga Banyuwangi, itu meninggal diduga karena mengalami serangan jantung.
Berdasar informasi, peristiwa korban meninggal mendadak, itu bermula ketika korban bersama saksi, Slamet Hadi Munaris, berangkat mancing di perairan belakang Museum Manusia Purba Gilimanuk, dengan menyewa sampah milik warga setempat, pada sekitar pukul 07.00 Wita. Saat mancing di tengah perairan memasuki sekitar pukul 08.30 Wita, korban mengeluhkan sakit kepala, dan tiba-tiba pingsan. Waktu pingsan, korban yang nyaris terjatuh ke laut, itu berhasil ditarik Slamet Hadi Munaris.
Selanjutnya, saksi pun bergegas membawa korban yang sempat diketahui masih bernafas, itu kembali ke pantai untuk mencari pertolongan. Begitu sampai di pantai memasuki sekitar pukul 09.20 Wita, saksi mendapat pertolongan salah satu petugas Pos Pencarian dan Pertolongan atau SAR Jembrana yang kebetulan berjaga di sekitar Teluk Gilimanuk, dan langsung melarikan korban menuju Puskesmas II Melaya di Gilimanuk. Sesampai di Puskesmas memasuki sekitar pukul 09.30 Wita, sempat dilakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP), namun dipastikan korban yang sudah tidak ada denyut nadinya, itu telah meninggal dunia.
Kapolsek Gilimanuk, Kompol I Nyoman Subawa, Selasa kemarin, mengatakan, dari hasil pemeriksaan salah satu dokter di Puskesmas II Melaya, tidak ada ditemukan luka maupun tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga, korban yang warga Banyuwangi, dan sengaja datang untuk mancing ke Gilimanuk, itu diduga kuat meninggal karena serangan jantung. Sementara jenazah korban di Puskesmas II Melaya, juga sudah dijemput pihak keluarga untuk dibawa pulang ke Banyuwangi. “Dari pihak keluarga sudah mengikhlaskannya. Karena tidak ada tanda-tanda mencurigakan, kami serahkan jenazah korban kepada pihak keluarga,” ujarnya. *ode
Berdasar informasi, peristiwa korban meninggal mendadak, itu bermula ketika korban bersama saksi, Slamet Hadi Munaris, berangkat mancing di perairan belakang Museum Manusia Purba Gilimanuk, dengan menyewa sampah milik warga setempat, pada sekitar pukul 07.00 Wita. Saat mancing di tengah perairan memasuki sekitar pukul 08.30 Wita, korban mengeluhkan sakit kepala, dan tiba-tiba pingsan. Waktu pingsan, korban yang nyaris terjatuh ke laut, itu berhasil ditarik Slamet Hadi Munaris.
Selanjutnya, saksi pun bergegas membawa korban yang sempat diketahui masih bernafas, itu kembali ke pantai untuk mencari pertolongan. Begitu sampai di pantai memasuki sekitar pukul 09.20 Wita, saksi mendapat pertolongan salah satu petugas Pos Pencarian dan Pertolongan atau SAR Jembrana yang kebetulan berjaga di sekitar Teluk Gilimanuk, dan langsung melarikan korban menuju Puskesmas II Melaya di Gilimanuk. Sesampai di Puskesmas memasuki sekitar pukul 09.30 Wita, sempat dilakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP), namun dipastikan korban yang sudah tidak ada denyut nadinya, itu telah meninggal dunia.
Kapolsek Gilimanuk, Kompol I Nyoman Subawa, Selasa kemarin, mengatakan, dari hasil pemeriksaan salah satu dokter di Puskesmas II Melaya, tidak ada ditemukan luka maupun tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga, korban yang warga Banyuwangi, dan sengaja datang untuk mancing ke Gilimanuk, itu diduga kuat meninggal karena serangan jantung. Sementara jenazah korban di Puskesmas II Melaya, juga sudah dijemput pihak keluarga untuk dibawa pulang ke Banyuwangi. “Dari pihak keluarga sudah mengikhlaskannya. Karena tidak ada tanda-tanda mencurigakan, kami serahkan jenazah korban kepada pihak keluarga,” ujarnya. *ode
1
Komentar