HUT ke 49 SMKN 1 Bangli Bertemakan Kearifan Lokal
SMKN 1 Bangli menggelar sejumlah lomba untuk memeriahkan HUT ke-49, Selasa (8/1).
BANGLI, NusaBali
HUT bertemakan budaya dan kearifan lokal ini diisi dengan lomba bapang barong dan lomba nyastra Bali. Sementara kegiatan kemarin diisi dengan gerak jalan santai melibatkan guru dan siswa di seputar Kota Bangli.
Waka Kesiswaan SMKN 1 Bangli, Ngakan Asmara Putra, menjelaskan HUT ke 49 bertemakan budaya dan kearifan lokal untuk membangun keseimbangan akademis dan non akademis. Dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak mendapat materi akademis, maka ketika ada kegiatan luang diisi dengan kegiatan bernuansa seni budaya. “Kami ingin ada keseimbangan dalam proses pembelajaran. Siswa juga mengembangkan bakat di bidang seni, meski sekolah kami bukan sekolah seni,” ujarnya.
Ngakan Asmara Puyra mengatakan, lomba bapang barong diikuti peserta umum, sedangkan lomba nyastra Bali diikuti siswa SMP. “Ada 20 peserta lomba bapang barong, mereka dari seluruh kecamatan di Bangli. Lomba bapang barong terdiri dari tiga orang, dua menari barong dan satu orang kendang tunggal,” jelas Ngakan Asmara Putra. Juri melibatkan guru di internal sekolah dan luar sekolah yang berkompetensi di bidangnya. Peserta lomba nyastra Bali yang terdaftar 10 orang.
Minimnya peserta lomba nyastra Bali diduga karena belum banyak yang mampu menulis aksara Bali pada daun lontar. Dikatakan, semasa kepemimpinan Bupati Bangli I Nengah Arnawa, bapang barong mulai melejit. SMKN 1 Bangli berinisiatif membangkitkan kembali. “Sebagai upaya menjaga budaya Bali dan membentuk generasi muda yang bangga akan budaya yang dimilikinya,” sebutnya.
Dijelaskan, kegiatan HUT lebih banyak diambil alih oleh siswa. Para guru hanya melakukan pengawasan dan bimbingan. Kegiatan dikemas sederhana. “Kami hanya mengundang komite. Kami membangun soliditas di internal. Mungkin pada HUT ke-50, akan dikonsep lebih meriah,” ucapnya. Rangkaian kegiatan HUT SMKN 1 Bangli dimulai dengan sembahyang bersama, Senin (7/1). Pada Selasa (8/1) pagi berupa jalan santai mengambil rute di seputaran kota Bangli. *es
HUT bertemakan budaya dan kearifan lokal ini diisi dengan lomba bapang barong dan lomba nyastra Bali. Sementara kegiatan kemarin diisi dengan gerak jalan santai melibatkan guru dan siswa di seputar Kota Bangli.
Waka Kesiswaan SMKN 1 Bangli, Ngakan Asmara Putra, menjelaskan HUT ke 49 bertemakan budaya dan kearifan lokal untuk membangun keseimbangan akademis dan non akademis. Dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak mendapat materi akademis, maka ketika ada kegiatan luang diisi dengan kegiatan bernuansa seni budaya. “Kami ingin ada keseimbangan dalam proses pembelajaran. Siswa juga mengembangkan bakat di bidang seni, meski sekolah kami bukan sekolah seni,” ujarnya.
Ngakan Asmara Puyra mengatakan, lomba bapang barong diikuti peserta umum, sedangkan lomba nyastra Bali diikuti siswa SMP. “Ada 20 peserta lomba bapang barong, mereka dari seluruh kecamatan di Bangli. Lomba bapang barong terdiri dari tiga orang, dua menari barong dan satu orang kendang tunggal,” jelas Ngakan Asmara Putra. Juri melibatkan guru di internal sekolah dan luar sekolah yang berkompetensi di bidangnya. Peserta lomba nyastra Bali yang terdaftar 10 orang.
Minimnya peserta lomba nyastra Bali diduga karena belum banyak yang mampu menulis aksara Bali pada daun lontar. Dikatakan, semasa kepemimpinan Bupati Bangli I Nengah Arnawa, bapang barong mulai melejit. SMKN 1 Bangli berinisiatif membangkitkan kembali. “Sebagai upaya menjaga budaya Bali dan membentuk generasi muda yang bangga akan budaya yang dimilikinya,” sebutnya.
Dijelaskan, kegiatan HUT lebih banyak diambil alih oleh siswa. Para guru hanya melakukan pengawasan dan bimbingan. Kegiatan dikemas sederhana. “Kami hanya mengundang komite. Kami membangun soliditas di internal. Mungkin pada HUT ke-50, akan dikonsep lebih meriah,” ucapnya. Rangkaian kegiatan HUT SMKN 1 Bangli dimulai dengan sembahyang bersama, Senin (7/1). Pada Selasa (8/1) pagi berupa jalan santai mengambil rute di seputaran kota Bangli. *es
Komentar