Dinas Kesehatan Gencarkan Fogging
Dinas Kesehatan Karangasem tetap gencarkan pengasapan atau fogging untuk mencegah kasus demam berdarah.
AMLAPURA, NusaBali
Meski nihil laporan DB, Tim Diskes tetap melakukan fogging ke desa-desa di saat musim hujan. Petugas terbagi menjadi tiga tim.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan tim beranggotakan 8 orang. Mereka dikoordinasikan Ida Bagus Nyoman Winaya, selalu turun ke lapangan di setiap lokasi yang ada kasus demam berdarah atau yang berpeluang terjadinya DB. “Salah satu tim mendatangi Desa Bunutan, Kecamatan Abang,” ungkap Gusti Putra Pertama, Senin (8/1). Dikatakan, di wilayah Amlapura satu lokasi selama setahun bisa dua kali kena fogging, salah satunya di Jalan Sudirman BTN taman Asri.
Gusti Putra Pertama menegaskan, petugas lebih banyak melakukan tindakan preventif atau pencegahan. Mencegah berkembangnya nyamuk Aides Aegypti penyebar DB cukup menguras bak mandi secara rutin, membuang barang bekas dengan cara mengubur, sehingga tidak ada media tempat berkembangnya nyamuk loreng tersebut. Nyamuk ini menyukai air bening, tempat bertelur dan beranak.
Dikatakan, biaya sekali tindakan dengan rincian per 100 meter menghabiskan 40 liter solar dan 1.200 cc vectron (racun). “Kami memprioritaskan wilayah yang warganya kena DB, begitu dapat laporan langsung dilakukan pengasapan,” katanya. Takaran obat yang disemprotkansesuai dosis. Sehingga begitu asap disemprotkan, nyamuk langsung mati. Akan berbahaya jika dilakukan pengasapan ada nyamuk yang berhasil hidup, sehingga di pengasapan berikutnya akan menjadi kebal.
Koordinator Tim, Ida Bagus Nyoman Winaya, mengaku, tiap hari turun ke desa-desa melakukan pengasapan sambil sosialisasi pentingnya melindungi diri dari serangan demam berdarah. “Agar lebih aman, bak mandi yang berisi genangan air perlu dituangkan abate. Sehingga nyamuk tidak bisa bersarang,” pesannya. *k16
Meski nihil laporan DB, Tim Diskes tetap melakukan fogging ke desa-desa di saat musim hujan. Petugas terbagi menjadi tiga tim.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan tim beranggotakan 8 orang. Mereka dikoordinasikan Ida Bagus Nyoman Winaya, selalu turun ke lapangan di setiap lokasi yang ada kasus demam berdarah atau yang berpeluang terjadinya DB. “Salah satu tim mendatangi Desa Bunutan, Kecamatan Abang,” ungkap Gusti Putra Pertama, Senin (8/1). Dikatakan, di wilayah Amlapura satu lokasi selama setahun bisa dua kali kena fogging, salah satunya di Jalan Sudirman BTN taman Asri.
Gusti Putra Pertama menegaskan, petugas lebih banyak melakukan tindakan preventif atau pencegahan. Mencegah berkembangnya nyamuk Aides Aegypti penyebar DB cukup menguras bak mandi secara rutin, membuang barang bekas dengan cara mengubur, sehingga tidak ada media tempat berkembangnya nyamuk loreng tersebut. Nyamuk ini menyukai air bening, tempat bertelur dan beranak.
Dikatakan, biaya sekali tindakan dengan rincian per 100 meter menghabiskan 40 liter solar dan 1.200 cc vectron (racun). “Kami memprioritaskan wilayah yang warganya kena DB, begitu dapat laporan langsung dilakukan pengasapan,” katanya. Takaran obat yang disemprotkansesuai dosis. Sehingga begitu asap disemprotkan, nyamuk langsung mati. Akan berbahaya jika dilakukan pengasapan ada nyamuk yang berhasil hidup, sehingga di pengasapan berikutnya akan menjadi kebal.
Koordinator Tim, Ida Bagus Nyoman Winaya, mengaku, tiap hari turun ke desa-desa melakukan pengasapan sambil sosialisasi pentingnya melindungi diri dari serangan demam berdarah. “Agar lebih aman, bak mandi yang berisi genangan air perlu dituangkan abate. Sehingga nyamuk tidak bisa bersarang,” pesannya. *k16
1
Komentar