Kampanye Menggeliat, Bawaslu Genjot Pengawasan
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gianyar atensi pelaksanaan kampanye dan distribusi logistik jelang pencoblosan, 17 April 2019 mendatang.
GIANYAR, NusaBali
Ketua Bawaslu Gianyar, Wayan Hartawan mengungkapkan jika aktifitas kampanye mulai marak dan ramai usai libur Hari Raya Galungan dan Kuningan ini. “Intensitas pelaksanaan kampanye sudah mulai banyak dilakukan oleh caleg baik caleg DPRD kabupaten, provinsi, caleg DPRI dan juga calon DPD, oleh karena itu kami mengatensi khusus terhadap pelaksanaan kampanye berbentuk tatap muka ataupun pertemuan terbatas,” ungkap Hartawan saat menerima supervisi dari Bawaslu Provinsi Bali, Selasa (8/1).
Pelaksanaan kampanye diatensi karena ada indikasi terjadinya kompetisi ketat. Karena sistem pemilu menggunakan sistem terbuka dengan suara terbanyak, sehingga kompetisi ini tidak hanya di eksternal partai tapi juga di internal partai dalam memperoleh dukungan suara yang sebanyak-banyaknya. “Oleh karena itu pelanggaran-pelanggaran sangat potensial terjadi,” jelasnya. Selain melakukan pengawasan kampanye, Bawaslu Gianyar juga atensi pendistribusian logistik pemilu.
Terlebih, bulan Januari ini logistik akan mulai didistribusikan. Seperti misalnya kotak suara, sampul, tinta, bilik suara, bantalan dan lainnya. “Distribusi logistik kami atensi khusus,” imbuhnya. Tugas lain Bawaslu Gianyar yang menjadi kewajibannya adalah persiapan rekrutmen jajaran pengawas pemilu di tingkat TPS (PTPS). Sebab pada pemilu tahun 2019, jumlah TPS bertambah dua kali lipat dari pelaksanaan Pilkada Gianyar 2018 lalu.
“Sekarang jumlah TPS mencapai 1.502 TPS. Oleh karena itu proses ini merupakan suatu tantangan bagaimana bisa merekrut jajaran pengawas sebanyak 1.502 orang,” ujarnya. Langkah-langkah yang telah dilakukan, kata Hartawan yakni berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan juga tokoh masyarakat agar bersedia menjadi pengawas TPS.
“Selain itu juga, kami akan bersurat ke lembaga-lembaga formal seperti perkumpulan guru (PGRI),” ujarnya. Untuk syarat jadi pengawas TPS adalah pendidikan minimal SMA atau sederajat dan umur minimal 25 tahun. *nvi
Ketua Bawaslu Gianyar, Wayan Hartawan mengungkapkan jika aktifitas kampanye mulai marak dan ramai usai libur Hari Raya Galungan dan Kuningan ini. “Intensitas pelaksanaan kampanye sudah mulai banyak dilakukan oleh caleg baik caleg DPRD kabupaten, provinsi, caleg DPRI dan juga calon DPD, oleh karena itu kami mengatensi khusus terhadap pelaksanaan kampanye berbentuk tatap muka ataupun pertemuan terbatas,” ungkap Hartawan saat menerima supervisi dari Bawaslu Provinsi Bali, Selasa (8/1).
Pelaksanaan kampanye diatensi karena ada indikasi terjadinya kompetisi ketat. Karena sistem pemilu menggunakan sistem terbuka dengan suara terbanyak, sehingga kompetisi ini tidak hanya di eksternal partai tapi juga di internal partai dalam memperoleh dukungan suara yang sebanyak-banyaknya. “Oleh karena itu pelanggaran-pelanggaran sangat potensial terjadi,” jelasnya. Selain melakukan pengawasan kampanye, Bawaslu Gianyar juga atensi pendistribusian logistik pemilu.
Terlebih, bulan Januari ini logistik akan mulai didistribusikan. Seperti misalnya kotak suara, sampul, tinta, bilik suara, bantalan dan lainnya. “Distribusi logistik kami atensi khusus,” imbuhnya. Tugas lain Bawaslu Gianyar yang menjadi kewajibannya adalah persiapan rekrutmen jajaran pengawas pemilu di tingkat TPS (PTPS). Sebab pada pemilu tahun 2019, jumlah TPS bertambah dua kali lipat dari pelaksanaan Pilkada Gianyar 2018 lalu.
“Sekarang jumlah TPS mencapai 1.502 TPS. Oleh karena itu proses ini merupakan suatu tantangan bagaimana bisa merekrut jajaran pengawas sebanyak 1.502 orang,” ujarnya. Langkah-langkah yang telah dilakukan, kata Hartawan yakni berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan juga tokoh masyarakat agar bersedia menjadi pengawas TPS.
“Selain itu juga, kami akan bersurat ke lembaga-lembaga formal seperti perkumpulan guru (PGRI),” ujarnya. Untuk syarat jadi pengawas TPS adalah pendidikan minimal SMA atau sederajat dan umur minimal 25 tahun. *nvi
Komentar