Serangan Jantung, Putra Alit Yudha Meninggal Mendadak
Keluarga besar Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung berduka menyusul meninggalnya I Gusti Agung Daniel Yunandha Yudha alias Gung Daniel, 47, Rabu (9/2) dinihari.
DENPASAR, NusaBali
Putra sulung dari sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha ini meninggal mendadak saat dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar diduga karena serangan jantung. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Rabu dinihari pukul 02.00 Wita, Gung Daniel yang kini menjabat Ketua Bappilu DPW NasDem Bali sempat dilarikan ke RS Sanglah. Mantan politisi Golkar yang hijrah ke NasDem 2 ta-hun lalu ini datang ke RS Sanglah diantar adik perempuannya, dr I Gusti Ayu Agung Elis Indira alias Gung Elis, 42. Namun, belum sempat dirawat, Gung Daniel yang datang dalam kondisi pingsan sudah keburu meninggal.
Menurut keterangan Gung Elis, almarhum Gung Daniel sempat mengeluh mual dan keluar ketringat dingin, Rabu dinihari pukul 00.30 Wita. Oleh istrinya, I Gusti Ayu Pradnyani, Gung Daniel sempat diberikan obat maag. Namun, karena kondisinya semakin tidak enak, tanpa sepengetahuan istri dan anak-anaknya, Gung Daniel berjalan menuju kediaman Gung Elis di Jalan Kenyeri III Denpasar, tepatnya di Kelurahan Tonja, Kecamatan Denpasar Timur, yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumahnya.
Gung Elis yang saat itu didampingi adiknya, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha alias Gek Inda, 41, kaget didatangi sang kakak sulung malam-malam. Apalagi, Gung Daniel mengaku kondisinya drop. “Saat datang, beliau (Gung Daniel) mengeluh sesak napas. Bahkan, beliau sempat mengatakan ‘jangan-jangan kena serangan jantung’,” ungkap Gung Elis saat ditemui NusaBali di kediamannya di Jalan Kenyeri III Denpasar, Rabu siang.
Gung Elis pun langsung berinisiatif mengantar kakak sulungnya itu ke RS Sanglah. “Pikiran saya, bawa ke rumah sakit terdekat. Beliau malah minta menyetir sendiri saat itu. Saya tolak. Maunya ke RS Puri Raharja, tapi di perjalanan beliau jatuh pingsan. Saya pegang nadinya sambil nyetir mobil menuju RS Sanglah,” beber alumnus Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1992 ini.
Sampai di RS Sanglah sekitrar pukul 02.00 Wita, Gung Daniel langsung diperiksa tim medis. Berdasarkan hasil diagnosa tim medis RS Sanglah, Gung Daniel dinyatakan telah meninggal, sehingga tidak dilakukan tindakan medis lanjutan. “Jadi, beliau (Gung Daniel tidak sempat dirawat, karena sampai di RS Sanglah sudah keburu meninggal,” sebut Gung Elis.
Sementara, Gek Inda mengatakan dirinya baru tahu sang kakak sulung meninggal dunia, setelah disuruh Gung Elis ke rumah almarhum Gung Daniel di Jalan Kenyeri Denpasar Timur. Sampai di kediaman Gung Daniel, Gek Inda mengira ayahnya I Gusti Ngurah Alit Yudha ada masalah kesehatan. “Karena sebelumnya kita sempat kumpulin hasil labolatorium Ajung saya. Tapi, kok malah kakak yang meninggalkan kami,” ujar Srikandi Golkar yang maju sebagai caleg DPRD Badung dari PDIP Dapil Kecamatan Petang di Pileg 2019 ini.
Menurut Gek Inda, jenazah Gung Daniel buat sementara disemayamkan di kediamannya Jalan Kenyeri Denpasar Timur, sembari menunggu rapat keluarga. Selain itu, di Desa Carangsari masih ada piodalan di Pura Dalem. Usai piodalan di pura Dalem, ada lagi rentetan piodalan di Pura Puseh, Desa Carangsari.
“Nanti setelah ada keputusan keluarga, barulah jenazah kakak akan dibawa ke Puri Carangsari. Kalau masalah palebon, masih menunggu petunjuk dari Griya Kediri, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung,” ujelas Gek Inda yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Badung versi Munas Ancol.
Almarhum Gung Daniel sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan I istri tercinta I Gusti Ayu Pradnyani, 43, dan tiga anak: I Gusti Ayu Jaynaki Karinda, 22, I Gusti Ayu Agung Anjali Danisuara, 17, I Gusti Ngurah Walmiki Yudha, 7. Politisi kelahiran 23 april 1972 ini merupakan anak sulung dari empat bersaudara keluarga pasangan I Gusti Ngurah Alit Yudha, 73, dan I Gusti Ayu Wardani, 66. Gung Daniel notabene merupakan cucu dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngrah Rai.
Sementara itu, istri almarhum Gung Daniel, yakni I Gusti Ayu Pradnyani, mengatakan sebelum meninggal mendadak, suaminya tidak ada menunjukan gejala aneh. “Almarhum hanya sempat mengatakan mau ngayah ke Carangsari, karena ada piodalan. Saya tidak merasakan firasat apa pun. Akhir tahun 2018 kemarin, kami sempat merayakan ulang tahun saya, 31 Desember 2018,” kenang Pradnyanni.
Menurut Pradnyani, suaminya memang tidak pernah mengeluh sakit. Sebelumnya, Gung Daniel sempat kena usus buntu sampai pingsan, namun tidak pernah minta dibawa ke rumah sakit. “Almarhum tidak pernah mengeluh sakit. Kemarin cuma sempat minum obat maag,” ujar perempuan asal Puri Buleleng, Singaraja ini.
Kepergian Gung Daniel buat selamanya meninggalkan duka mendalam bukan hanya bagi keluarga besar Puri Carangsari, namun juga koleganya di Golkar dan NasDem. Pantauan NusaBali di kedamannya di Jalan Kenyeri Denpasar, Rabu kemarin, Ketua DPW NasDem Bali IB Oka Gunastawa hadir melayat bersama Bendahara DPW NasDem, IGA Eka Subagiartha. Selain itu, juga tampak Sekretaris Pemuda Panca Marga (PPM) Bali, Made Gede Ray Misno.
Ray Misno mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Gung Daniel sepekan lalu. Saat itu, pembicaraan seputar organisasi PPM Bali. “Kan Gung Daniel akan berakhir masa jabatannya sebagai Ketua PPM Bali tahun 2019 ini. Saya tidak menyangka beliau berpulang secepat ini,” jelas mantan Ketua KPU Denpasar ini.
Sementara, Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Gung Daniel. Menurut Demer, sebetulnya dia sudah janjian dengan Gung Daniel untuk bertemu, Kamis (10/1). “Tapi, saya menerima berita duka ini. Kami sangat kehilangan sosok tokoh muda. Kita sama-sama di Golkar, membesarkan organisasi,” ujar Demer yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali. *nat
Putra sulung dari sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha ini meninggal mendadak saat dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar diduga karena serangan jantung. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Rabu dinihari pukul 02.00 Wita, Gung Daniel yang kini menjabat Ketua Bappilu DPW NasDem Bali sempat dilarikan ke RS Sanglah. Mantan politisi Golkar yang hijrah ke NasDem 2 ta-hun lalu ini datang ke RS Sanglah diantar adik perempuannya, dr I Gusti Ayu Agung Elis Indira alias Gung Elis, 42. Namun, belum sempat dirawat, Gung Daniel yang datang dalam kondisi pingsan sudah keburu meninggal.
Menurut keterangan Gung Elis, almarhum Gung Daniel sempat mengeluh mual dan keluar ketringat dingin, Rabu dinihari pukul 00.30 Wita. Oleh istrinya, I Gusti Ayu Pradnyani, Gung Daniel sempat diberikan obat maag. Namun, karena kondisinya semakin tidak enak, tanpa sepengetahuan istri dan anak-anaknya, Gung Daniel berjalan menuju kediaman Gung Elis di Jalan Kenyeri III Denpasar, tepatnya di Kelurahan Tonja, Kecamatan Denpasar Timur, yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumahnya.
Gung Elis yang saat itu didampingi adiknya, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha alias Gek Inda, 41, kaget didatangi sang kakak sulung malam-malam. Apalagi, Gung Daniel mengaku kondisinya drop. “Saat datang, beliau (Gung Daniel) mengeluh sesak napas. Bahkan, beliau sempat mengatakan ‘jangan-jangan kena serangan jantung’,” ungkap Gung Elis saat ditemui NusaBali di kediamannya di Jalan Kenyeri III Denpasar, Rabu siang.
Gung Elis pun langsung berinisiatif mengantar kakak sulungnya itu ke RS Sanglah. “Pikiran saya, bawa ke rumah sakit terdekat. Beliau malah minta menyetir sendiri saat itu. Saya tolak. Maunya ke RS Puri Raharja, tapi di perjalanan beliau jatuh pingsan. Saya pegang nadinya sambil nyetir mobil menuju RS Sanglah,” beber alumnus Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1992 ini.
Sampai di RS Sanglah sekitrar pukul 02.00 Wita, Gung Daniel langsung diperiksa tim medis. Berdasarkan hasil diagnosa tim medis RS Sanglah, Gung Daniel dinyatakan telah meninggal, sehingga tidak dilakukan tindakan medis lanjutan. “Jadi, beliau (Gung Daniel tidak sempat dirawat, karena sampai di RS Sanglah sudah keburu meninggal,” sebut Gung Elis.
Sementara, Gek Inda mengatakan dirinya baru tahu sang kakak sulung meninggal dunia, setelah disuruh Gung Elis ke rumah almarhum Gung Daniel di Jalan Kenyeri Denpasar Timur. Sampai di kediaman Gung Daniel, Gek Inda mengira ayahnya I Gusti Ngurah Alit Yudha ada masalah kesehatan. “Karena sebelumnya kita sempat kumpulin hasil labolatorium Ajung saya. Tapi, kok malah kakak yang meninggalkan kami,” ujar Srikandi Golkar yang maju sebagai caleg DPRD Badung dari PDIP Dapil Kecamatan Petang di Pileg 2019 ini.
Menurut Gek Inda, jenazah Gung Daniel buat sementara disemayamkan di kediamannya Jalan Kenyeri Denpasar Timur, sembari menunggu rapat keluarga. Selain itu, di Desa Carangsari masih ada piodalan di Pura Dalem. Usai piodalan di pura Dalem, ada lagi rentetan piodalan di Pura Puseh, Desa Carangsari.
“Nanti setelah ada keputusan keluarga, barulah jenazah kakak akan dibawa ke Puri Carangsari. Kalau masalah palebon, masih menunggu petunjuk dari Griya Kediri, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung,” ujelas Gek Inda yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Badung versi Munas Ancol.
Almarhum Gung Daniel sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan I istri tercinta I Gusti Ayu Pradnyani, 43, dan tiga anak: I Gusti Ayu Jaynaki Karinda, 22, I Gusti Ayu Agung Anjali Danisuara, 17, I Gusti Ngurah Walmiki Yudha, 7. Politisi kelahiran 23 april 1972 ini merupakan anak sulung dari empat bersaudara keluarga pasangan I Gusti Ngurah Alit Yudha, 73, dan I Gusti Ayu Wardani, 66. Gung Daniel notabene merupakan cucu dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngrah Rai.
Sementara itu, istri almarhum Gung Daniel, yakni I Gusti Ayu Pradnyani, mengatakan sebelum meninggal mendadak, suaminya tidak ada menunjukan gejala aneh. “Almarhum hanya sempat mengatakan mau ngayah ke Carangsari, karena ada piodalan. Saya tidak merasakan firasat apa pun. Akhir tahun 2018 kemarin, kami sempat merayakan ulang tahun saya, 31 Desember 2018,” kenang Pradnyanni.
Menurut Pradnyani, suaminya memang tidak pernah mengeluh sakit. Sebelumnya, Gung Daniel sempat kena usus buntu sampai pingsan, namun tidak pernah minta dibawa ke rumah sakit. “Almarhum tidak pernah mengeluh sakit. Kemarin cuma sempat minum obat maag,” ujar perempuan asal Puri Buleleng, Singaraja ini.
Kepergian Gung Daniel buat selamanya meninggalkan duka mendalam bukan hanya bagi keluarga besar Puri Carangsari, namun juga koleganya di Golkar dan NasDem. Pantauan NusaBali di kedamannya di Jalan Kenyeri Denpasar, Rabu kemarin, Ketua DPW NasDem Bali IB Oka Gunastawa hadir melayat bersama Bendahara DPW NasDem, IGA Eka Subagiartha. Selain itu, juga tampak Sekretaris Pemuda Panca Marga (PPM) Bali, Made Gede Ray Misno.
Ray Misno mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Gung Daniel sepekan lalu. Saat itu, pembicaraan seputar organisasi PPM Bali. “Kan Gung Daniel akan berakhir masa jabatannya sebagai Ketua PPM Bali tahun 2019 ini. Saya tidak menyangka beliau berpulang secepat ini,” jelas mantan Ketua KPU Denpasar ini.
Sementara, Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Gung Daniel. Menurut Demer, sebetulnya dia sudah janjian dengan Gung Daniel untuk bertemu, Kamis (10/1). “Tapi, saya menerima berita duka ini. Kami sangat kehilangan sosok tokoh muda. Kita sama-sama di Golkar, membesarkan organisasi,” ujar Demer yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali. *nat
Komentar