Dapat Dana DAK Rp 1,6 Miliar, Taman Budaya Perbaiki MMGB
Tahun ini, UPT Taman Budaya Provinsi Bali berhasil mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Republik Indonesia sebesar Rp1,677 miliar.
DENPASAR, NusaBali
Dari dana bantuan pusat tersebut, pertama yang dilakukan Taman Budaya adalah memperbaiki Gedung Pameran Utama Mahudara Mandara Giri Bhuvana (MMGB) yang juga menyimpan koleksi ratusan karya seni dari maestro seniman Bali.
Kepala UPT Taman Budaya Bali, I Gusti Agung Ngurah Diputra mengatakan, sebelumnya pihaknya mengajukan bantuan senilai Rp2,5 miliar, namun karena Taman Budaya seluruh Indonesia juga mengajukan dana yang bervariasi jumlahnya, akhirnya oleh Dirjen Kebudayaan diberikan alokasi dana yang sama ke masing-masing Taman Budaya di Indonesia.
Menurutnya, DAK tersebut dialokasikan untuk penguatan publik sebesar 65 persen. Penguatan publik ini seperti untuk pagelaran, pameran, dan workshop, sedangkan sisanya sebesar 35 persen dialokasikan untuk rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana (sarpras). "Pertama yang kami lakukan yakni memperbaiki gedung MMGB, karena bagian atap seperti plafon, ijuk, kolam ikan serta yang lainnya memang harus diperbaiki. Anggaran untuk perbaikan gedung ini kurang lebih Rp150 juta," jelas Agung Diputra ditemui saat melakukan pengecekan bersama rekanan, Rabu (9/1) kemarin.
Dikatakan, gedung MMGB berlantai dua yang diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mashuri, pada 14 Februari 1973, belum pernah ada perbaikan sama sekali. Padahal di tempat ini menyimpan koleksi sekitar 930 karya seni dari maestro seniman Bali mulai dari lukisan, patung, topeng, wayang, barong dan karya seni lainnya yang bernilai sejarah tinggi. “Mudah-mudahan dengan perbaikan gedung ini karya-karya tersebut bisa terselamatkan, karena saat hujan beberapa titik mengalami kebocoran,” kata Agung Diputra yang kemarin didampingi Kasi Pengembangan dan Penyajian Seni UPT Taman Budaya Bali, AA Gede Oka. *isu
Kepala UPT Taman Budaya Bali, I Gusti Agung Ngurah Diputra mengatakan, sebelumnya pihaknya mengajukan bantuan senilai Rp2,5 miliar, namun karena Taman Budaya seluruh Indonesia juga mengajukan dana yang bervariasi jumlahnya, akhirnya oleh Dirjen Kebudayaan diberikan alokasi dana yang sama ke masing-masing Taman Budaya di Indonesia.
Menurutnya, DAK tersebut dialokasikan untuk penguatan publik sebesar 65 persen. Penguatan publik ini seperti untuk pagelaran, pameran, dan workshop, sedangkan sisanya sebesar 35 persen dialokasikan untuk rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana (sarpras). "Pertama yang kami lakukan yakni memperbaiki gedung MMGB, karena bagian atap seperti plafon, ijuk, kolam ikan serta yang lainnya memang harus diperbaiki. Anggaran untuk perbaikan gedung ini kurang lebih Rp150 juta," jelas Agung Diputra ditemui saat melakukan pengecekan bersama rekanan, Rabu (9/1) kemarin.
Dikatakan, gedung MMGB berlantai dua yang diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mashuri, pada 14 Februari 1973, belum pernah ada perbaikan sama sekali. Padahal di tempat ini menyimpan koleksi sekitar 930 karya seni dari maestro seniman Bali mulai dari lukisan, patung, topeng, wayang, barong dan karya seni lainnya yang bernilai sejarah tinggi. “Mudah-mudahan dengan perbaikan gedung ini karya-karya tersebut bisa terselamatkan, karena saat hujan beberapa titik mengalami kebocoran,” kata Agung Diputra yang kemarin didampingi Kasi Pengembangan dan Penyajian Seni UPT Taman Budaya Bali, AA Gede Oka. *isu
1
Komentar