Baju dari Bekas Spanduk, Bunga dari Kulit Jagung
Berkat kepiawaiannya mendaur ulang sampah menjadi pakaian.
Daur Ulang Sampah Jadi Pakaian, Sabet 6Trofi Nasional
AMLAPURA, NusaBali
mahasiswa semester IV Fakultas Seni Pertunjukan Jurusan Kerawitan ISI Denpasar Ida Bagus Arka Sattwika, menyabet enam trofi di Lomba Tingkat Nasional HUT ke-41 Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Jumat (22/4). Sampah yang dijadikan bahan pakaian berupa bekas spanduk, kardus, kulit jagung, klise, dan sebagainya.
Ida Bagus Arka Sattwika memaparkan, untuk merancang dua setel pakaian hanya menghabiskan biaya Rp 200.000. Itu hanya untuk membeli prada (cat emas). Selebihnya yang dibutuhkan adalah kain bekas spanduk, pelepah pohon pinang, kardus bekas, klise, kulit jagung, dan lain-lain.
Hanya membutuhkan waktu seminggu untuk menuntaskan sepasang pakaian untuk model laki-laki dan perempuan.
Penghargaan yang dia sabet adalah perancang terbaik, perancang unggulan, penyaji unggulan, model putra terbaik, model putri unggulan, dan penata rias terbaik.
“Saya sendiri meraih tiga trofi, yakni perancang terbaik, perancang unggulan, dan penyaji unggulan. Sedangkan model laki dan perempuan masing-masing satu trofi, dan satu lagi dimenangkan penata rias,” jelas alumnus SMK Negeri 3 Sukawati, Gianyar, ditemui di Amlapura, Senin (2/5).
Ida Bagus Arka Sattwika mengaku telah biasa memanfaatkan bahan bekas didaur ulang jadi barang berharga. Sebab, sering merancang ogoh-ogoh, merias sekaa tabuh, merias peserta Jegeg-Bagus Karangasem, dan yang lainnya.
Dia memilih kain bekas spanduk, karena rata-rata kain tersebut berkualitas dan tahan lama. Kain tersebut terlebih dahulu dicuci, setelah kering dibuat motif sesuai kebutuhan, dengan cat prada. Untuk kebutuhan ukir-ukiran kain menggunakan kardus bekas, klise, dan pelepah pohon pinang. Sedangkan untuk kebutuhan bunga, memanfaatkan kulit jagung. “Semua bahan bekas, setelah dewan juri menilai, diakui bahan bekas yang didaur ulang, tidak ada yang asli,” kata penabuh yang sempat tampil di Vietnam dalam acara hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam tahun 2005.
Penghargaan untuk penata rias terbaik dimenangi Ida Ayu Ratih Ratnadewi, sedangkan model putra terbaik dimenangi Januarta Trisna dan model putri unggulan, Maelan.
Saat lomba diantar Wakil Bupati Karangasem I Wayan Arta Dipa. Arta Dipa mengaku tak menyangka ternyata Karangasem memiliki putra berbakat bidang seni, yang mampu mendaur ulang sampah jadi pakaian yang terlihat cukup mahal. ”Bakat ini memang perlu dioptimalkan, agar putra-putri Karangasem termotivasi dan lebih kreatif mengembangkan bakatnya,” katanya. 7 k16
Komentar