Eks Pacar Bukan Penikam Siswi SMK
Polisi mengamankan S, mantan pacar siswi SMK Bogor, Yubelia Noven Cahya (18), yang tewas ditusuk di lorong gang sempit dekat tempat tinggalnya.
BOGOR, NusaBali
Namun dari hasil pemeriksaan, Kapolres Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser menyebut pria berinisial S bukan pelaku penusukan gadis yang akrab dipanggil Noven itu.
"S sudah diamankan, tapi bukan dia pelakunya. Kita masih lakukan pendalaman, kemungkinan dia bukan pelakunya," ujar Kombes Hendri seusai rapat koordinasi keamanan dan ketertiban masyarakat Bogor, Kamis (10/1) seperti dilansir detik.
Penyelidikan kasus penusukan siswi SMK Bogor dilakukan tim gabungan Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polresta Bogor Kota. Dari penyelidikan sementara, diduga S bukan pelaku penusukan.
"Kemungkinan bukan dia pelakunya, ini dari bukti-bukti yang kita dapatkan, saksi-saksi yang bisa dihadirkan sama dia. Jadi kemungkinan besar bukan dia pelakunya," papar dia.
Kesimpulan sementara ini juga dibuat berdasarkan identifikasi rekaman CCTV. Fisik pria yang menusuk siswi SMK Bogor di gang sepi berbeda dengan fisik S. "Yang di CCTV ternyata berbeda dengan yang ini (S)," sebut Hendri.
Polisi, ditegaskan Hendri, segera mengungkap kasus pembunuhan siswi SMK Bogor.
Seperti diketahui, Noven ditusuk hingga tewas saat berjalan di gang Jl Riau, Baranangsiang, Bogor. Aksi pelaku terekam kamera CCTV. Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku menusuk korban di sebuah gang. Saat itu lokasi kejadian sepi. Pelaku, yang terlihat dalam kamera, menunggu korban yang berjalan di gang.
Saat berpapasan, pelaku menusukkan senjata tajam di bagian dada kiri. Korban terkapar, sedangkan pelaku langsung lari kencang meninggalkan lokasi. Korban yang masih mengenakan seragam SMK ini ditemukan warga sekitar pukul 16.00 WIB.
Polisi mengakui mengalami kendala dalam mengungkap pelaku penusukan Noven. Hendri menjelaskan, kendala yang dialami salah satunya tidak ada saksi yang melihat langsung peristiwa penusukan siswi SMK Bogor pada Selasa (8/1) itu.
"Tidak ada saksi yang melihat, kemudian tentang korban sendiri tidak ada yang bisa kita mintai keterangan, bagaimana kehidupan sehari-harinya, orang tuanya juga tidak bisa memberikan jawaban yang banyak karena korban sudah hidup berpisah dengan orang tua. Teman dekatnya pun informasi terbatas, dan begitu pun yang ada di TKP tidak cukup membantu kita," kata Hendri.
Selain itu, resolusi video rekaman CCTV di dekat lokasi penusukan siswi SMK Bogor di gang Jalan Riau, Baranangsiang, disebut Hendri, tidak terlalu baik.
"Bukti-bukti elektronik yang kita dapat dari laptop korban, buku diary korban, enggak ada mengarah ke siapa-siapa di situ," sambungnya. Jenazah Noven sendiri, Kamis (10/1), dimakamkan di TPU Cimuncang, Kota Bandung. Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman tersebut.
Saat ditemui sesuai prosesi pemakaman, Yohanes mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anaknya. “Iya, saya ikhlas,” ujar Yohanes, Kamis siang. Meski demikian, Yohanes berharap pelaku pembunuh anaknya segera terungkap. *
"S sudah diamankan, tapi bukan dia pelakunya. Kita masih lakukan pendalaman, kemungkinan dia bukan pelakunya," ujar Kombes Hendri seusai rapat koordinasi keamanan dan ketertiban masyarakat Bogor, Kamis (10/1) seperti dilansir detik.
Penyelidikan kasus penusukan siswi SMK Bogor dilakukan tim gabungan Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polresta Bogor Kota. Dari penyelidikan sementara, diduga S bukan pelaku penusukan.
"Kemungkinan bukan dia pelakunya, ini dari bukti-bukti yang kita dapatkan, saksi-saksi yang bisa dihadirkan sama dia. Jadi kemungkinan besar bukan dia pelakunya," papar dia.
Kesimpulan sementara ini juga dibuat berdasarkan identifikasi rekaman CCTV. Fisik pria yang menusuk siswi SMK Bogor di gang sepi berbeda dengan fisik S. "Yang di CCTV ternyata berbeda dengan yang ini (S)," sebut Hendri.
Polisi, ditegaskan Hendri, segera mengungkap kasus pembunuhan siswi SMK Bogor.
Seperti diketahui, Noven ditusuk hingga tewas saat berjalan di gang Jl Riau, Baranangsiang, Bogor. Aksi pelaku terekam kamera CCTV. Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku menusuk korban di sebuah gang. Saat itu lokasi kejadian sepi. Pelaku, yang terlihat dalam kamera, menunggu korban yang berjalan di gang.
Saat berpapasan, pelaku menusukkan senjata tajam di bagian dada kiri. Korban terkapar, sedangkan pelaku langsung lari kencang meninggalkan lokasi. Korban yang masih mengenakan seragam SMK ini ditemukan warga sekitar pukul 16.00 WIB.
Polisi mengakui mengalami kendala dalam mengungkap pelaku penusukan Noven. Hendri menjelaskan, kendala yang dialami salah satunya tidak ada saksi yang melihat langsung peristiwa penusukan siswi SMK Bogor pada Selasa (8/1) itu.
"Tidak ada saksi yang melihat, kemudian tentang korban sendiri tidak ada yang bisa kita mintai keterangan, bagaimana kehidupan sehari-harinya, orang tuanya juga tidak bisa memberikan jawaban yang banyak karena korban sudah hidup berpisah dengan orang tua. Teman dekatnya pun informasi terbatas, dan begitu pun yang ada di TKP tidak cukup membantu kita," kata Hendri.
Selain itu, resolusi video rekaman CCTV di dekat lokasi penusukan siswi SMK Bogor di gang Jalan Riau, Baranangsiang, disebut Hendri, tidak terlalu baik.
"Bukti-bukti elektronik yang kita dapat dari laptop korban, buku diary korban, enggak ada mengarah ke siapa-siapa di situ," sambungnya. Jenazah Noven sendiri, Kamis (10/1), dimakamkan di TPU Cimuncang, Kota Bandung. Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman tersebut.
Saat ditemui sesuai prosesi pemakaman, Yohanes mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anaknya. “Iya, saya ikhlas,” ujar Yohanes, Kamis siang. Meski demikian, Yohanes berharap pelaku pembunuh anaknya segera terungkap. *
1
Komentar