SMPN 1 Semarapura Gelar Festival Seni
Siswa kelas IX SMPN 1 Semarapura (Spensapura), Klungkung, menggelar Festival Seni di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya Klungkung, Jumat (11/1) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Festival bertema “Melalui Spensapura Art Festival II Kita Perkuat Pendidikan Karakter Untuk Memperkokoh Seni Budaya Bali Dalam Rangka Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Festival ini tidak diwajibkan kepada semua siswa karena tidak berpengaruh terhadap penilaian, hanya saja pihak sekolah ingin memberikan wadah kepada siswa untuk berkreasi. Di samping itu festival seni sudah dilakukan secara turun-temurun di SMPN 1 Semarapura untuk siswa kelas IX. Kendati demikian untuk memotivasi penampilan terbaik mereka diberikan reward.
Pantauan NusaBali, Spensapura Art Festival tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 Wita, dari 485 siswa kelas IX diikuti sebanyak 400 siswa yang dibagi dalam 50 kelompok. Dalam kesempatan tersebut hadir Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan, dan lainnya.
Kepala SMPN 1 Semarapura Nyoman Karyawan mengatakan, pentas seni di SMPN 1 Semarapura sudah menjadi tradisi untuk memberikan kesempatan kepada siswa kelas IX untuk tampil, dulu dilakukan di aula sekolah. Dari hasil evaluasi maka dibuatkan wadah komite dan paguyuban orang tua siswa, kemudian sejak 2017 pentas digelar di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya. “Kegiatan ini untuk mengisi liburan sekolah untuk persiapan latihan, sekarang tinggal pentasnya,” ujarnya.
Karena jumlah siswa yang pentas banyak, acara ini digelar selama 3 hari sejak 11-13 Januari 2018, supaya siswa tidak pulang terlalu sore ataupun malam. “Untuk meringankan beban orang tua, kita tidak wajibkan. Hal ini disesuaikan minat dan bakat mereka,” katanya. Menghadapi Revolusi Industi 4.0 mereka tentu bisa bersaing di bidang kesenian, karena seni tari ini tidak bisa digantikan oleh robot.
Kasek Karyawan mengatakan, pentas ini memang agak berbeda dari tahun sebelumnya karena kini dikemas dalam bentuk festival, begitupula penampilan terbaik diberikan reward. Maka siswa akan lebih termotivasi dalam berkarya. “Kita pilih di Balai Budaya supaya orang tua siswa bisa ikut menyaksikan anaknya pentas, termasuk masyarakat umum,” ujarnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta usai membuka Spensapura Art festival II, mengagumi dan mengapresiasi garapan siswa SMP yang sudah apik. Pada tahun 2020 gaung kegiatan festival harus lebih besar serta melibatkan event organizer (EO) sehingga bisa dikenal dan disaksikan masyarakat luas dan pemerintah siap mendanai. Dalam melaksanakan sesuatu kegiatan dan tidak terlalu banyak berencana, namun harus berani memulai dan langsung bergerak.*wan
Festival bertema “Melalui Spensapura Art Festival II Kita Perkuat Pendidikan Karakter Untuk Memperkokoh Seni Budaya Bali Dalam Rangka Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Festival ini tidak diwajibkan kepada semua siswa karena tidak berpengaruh terhadap penilaian, hanya saja pihak sekolah ingin memberikan wadah kepada siswa untuk berkreasi. Di samping itu festival seni sudah dilakukan secara turun-temurun di SMPN 1 Semarapura untuk siswa kelas IX. Kendati demikian untuk memotivasi penampilan terbaik mereka diberikan reward.
Pantauan NusaBali, Spensapura Art Festival tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 Wita, dari 485 siswa kelas IX diikuti sebanyak 400 siswa yang dibagi dalam 50 kelompok. Dalam kesempatan tersebut hadir Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan, dan lainnya.
Kepala SMPN 1 Semarapura Nyoman Karyawan mengatakan, pentas seni di SMPN 1 Semarapura sudah menjadi tradisi untuk memberikan kesempatan kepada siswa kelas IX untuk tampil, dulu dilakukan di aula sekolah. Dari hasil evaluasi maka dibuatkan wadah komite dan paguyuban orang tua siswa, kemudian sejak 2017 pentas digelar di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya. “Kegiatan ini untuk mengisi liburan sekolah untuk persiapan latihan, sekarang tinggal pentasnya,” ujarnya.
Karena jumlah siswa yang pentas banyak, acara ini digelar selama 3 hari sejak 11-13 Januari 2018, supaya siswa tidak pulang terlalu sore ataupun malam. “Untuk meringankan beban orang tua, kita tidak wajibkan. Hal ini disesuaikan minat dan bakat mereka,” katanya. Menghadapi Revolusi Industi 4.0 mereka tentu bisa bersaing di bidang kesenian, karena seni tari ini tidak bisa digantikan oleh robot.
Kasek Karyawan mengatakan, pentas ini memang agak berbeda dari tahun sebelumnya karena kini dikemas dalam bentuk festival, begitupula penampilan terbaik diberikan reward. Maka siswa akan lebih termotivasi dalam berkarya. “Kita pilih di Balai Budaya supaya orang tua siswa bisa ikut menyaksikan anaknya pentas, termasuk masyarakat umum,” ujarnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta usai membuka Spensapura Art festival II, mengagumi dan mengapresiasi garapan siswa SMP yang sudah apik. Pada tahun 2020 gaung kegiatan festival harus lebih besar serta melibatkan event organizer (EO) sehingga bisa dikenal dan disaksikan masyarakat luas dan pemerintah siap mendanai. Dalam melaksanakan sesuatu kegiatan dan tidak terlalu banyak berencana, namun harus berani memulai dan langsung bergerak.*wan
1
Komentar