Persiapan Re-akreditasi JCI, Pengembangan SDM RSUP Sanglah Digenjot
RSUP Sanglah kini memiliki Direktur SDM dan Pendidikan. Per tanggal 27 Desember 2018, Dr dr I Ketut Surya Negara SpOG (K) MARS dipercaya mengemban tugas tersebut.
DENPASAR, NusaBali
Mengawali tugasnya di RSUP Sanglah, dr Surya Negara disibukkan dengan persiapan RSUP Sanglah menuju re-akreditasi JCI edisi 6. Ia pun telah menyiapkan peningkatan pelayanan di bidang SDM dan Pendidikan.
Direktur asal Abianbase, Badung ini mengatakan, dalam menghadapi JCI itu, rumah sakit menyiapkan clinic medical center, karena proses penelitian berjalan di rumah sakit. Penelitian ini dibantu dengan integrasi dengan komite koordinasi pendidikan yang ada di rumah sakit. Dalam hal ini, kerjasama dilakukan dengan institusi pendidikan yaitu FK Unud dan rumah sakit pendidikan yaitu RSUP Sanglah.
“Dalam standar nasional maupun internasional, SDM baik staf medis keperawatan, dan non medis lainnya yang dilakukan adalah menetapkan kredensial, menetapkan surat penugasan klinik, menetapkan rincian klinik, supervisi termasuk peserta didik,” ungkapnya belum lama ini.
Di bidang pengembangan manajemen SDM, kata dia, akan dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM seperti perekrutan, penempatan, dan lain-lain. Bagian SDM juga mengembangkan pendidikan dan penelitian-penelitian, termasuk pelatihan medis dan non medis. Termasuk rumah sakit juga memiliki tanggung jawab pada SDM untuk pemeliharaan SDM seperti pemeriksaan kesehatan berkala, program vaksinasi pegawai, perlindungan kekerasan, program capacity building, dan sebagainya. Setelah memastikan hal tersebut, barulah kemudian berupaya meningkatkan produktivitas SDM.
Menurutnya, pengembangan di bidang SDM dan Pendidikan akan digenjot. Apalagi menuju visi RSUP Sanglah tahun 2019 yaitu menuju rumah sakit nasional berkelas dunia, salah satu tantangan yang harus bisa ‘ditaklukkan’ adalah budaya pelayanan berkelas dunia. Karena itu, menjadi tantangan baginya untuk menggerakkan SDM di rumah sakit baik dokter spesialis, subspesialis dan keperawatan, untuk menerapkan standar akreditasi yang telah diraih menjadi budaya kerja di rumah sakit. “Tujuan utamanya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Bagaimana menggerakkan peserta didik dan SDM seluruhnya untuk melayani sesuai standar rumah sakit. Menggerakkan, mengajak, merangkul dokter spesialis dan keperawatan adalah tugas kami,” katanya. *ind
Mengawali tugasnya di RSUP Sanglah, dr Surya Negara disibukkan dengan persiapan RSUP Sanglah menuju re-akreditasi JCI edisi 6. Ia pun telah menyiapkan peningkatan pelayanan di bidang SDM dan Pendidikan.
Direktur asal Abianbase, Badung ini mengatakan, dalam menghadapi JCI itu, rumah sakit menyiapkan clinic medical center, karena proses penelitian berjalan di rumah sakit. Penelitian ini dibantu dengan integrasi dengan komite koordinasi pendidikan yang ada di rumah sakit. Dalam hal ini, kerjasama dilakukan dengan institusi pendidikan yaitu FK Unud dan rumah sakit pendidikan yaitu RSUP Sanglah.
“Dalam standar nasional maupun internasional, SDM baik staf medis keperawatan, dan non medis lainnya yang dilakukan adalah menetapkan kredensial, menetapkan surat penugasan klinik, menetapkan rincian klinik, supervisi termasuk peserta didik,” ungkapnya belum lama ini.
Di bidang pengembangan manajemen SDM, kata dia, akan dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM seperti perekrutan, penempatan, dan lain-lain. Bagian SDM juga mengembangkan pendidikan dan penelitian-penelitian, termasuk pelatihan medis dan non medis. Termasuk rumah sakit juga memiliki tanggung jawab pada SDM untuk pemeliharaan SDM seperti pemeriksaan kesehatan berkala, program vaksinasi pegawai, perlindungan kekerasan, program capacity building, dan sebagainya. Setelah memastikan hal tersebut, barulah kemudian berupaya meningkatkan produktivitas SDM.
Menurutnya, pengembangan di bidang SDM dan Pendidikan akan digenjot. Apalagi menuju visi RSUP Sanglah tahun 2019 yaitu menuju rumah sakit nasional berkelas dunia, salah satu tantangan yang harus bisa ‘ditaklukkan’ adalah budaya pelayanan berkelas dunia. Karena itu, menjadi tantangan baginya untuk menggerakkan SDM di rumah sakit baik dokter spesialis, subspesialis dan keperawatan, untuk menerapkan standar akreditasi yang telah diraih menjadi budaya kerja di rumah sakit. “Tujuan utamanya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Bagaimana menggerakkan peserta didik dan SDM seluruhnya untuk melayani sesuai standar rumah sakit. Menggerakkan, mengajak, merangkul dokter spesialis dan keperawatan adalah tugas kami,” katanya. *ind
Komentar