Ketua FP Pastikan Konsultasi ke Kejari
Dalam rapat, dari 64 perbekel, hanya Perbekel Pejeng (Kecamatan Tampaksiring,Red), yang tak setuju membeli mobil.
Dipercaya Pesan 63 Mobil Semi Mewah
GIANYAR, NusaBali
Beberapa kalangan menduga, pembelian 63 unit mobil merek Xpander Exceed untuk 63 desa dari 64 desa di Kabupaten Gianyar, kini dalam proses pemesanan di sebuah dealer di Denpasar, rentan berbuah kasus hukum di kemudian hari. Guna menghindari jeratan hukum, Ketua Forum Perbekel se-Kabupaten Gianyar I Gusti Nyoman Gede Susila, selaku pemesan 64 unit mobil tersebut, akan berkonsultasi ke Kejaksaan Negeri (Kajari) Gianyar. ‘’Saya yakin secara hukum pemesanan mobil ini tak ada masalah. Karena saya sudah koordinasi ke
Pemkab Gianyar. Tapi, saya juga akan berkonsultasi ke kejaksaan (Kejari Gianyar, Red),’’ jelasnya saat dihubungi per telepon, Minggu (13/1). Perbekel Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini menegaskan, selaku Ketua Forum Perbekel, dirinya tak ingin main-main dalam pengadaan mobil ini. ‘’Saya orangnya bersih,’’ ujarnya, mesti tak disinggung tentang ‘bersih atau kotor’ terkait proses pengadaan tersebut.
Susila membantah jika ada pihak yang menyatakan dirinya selaku pembeli mobil untuk desa. Ia mengaku hanya dipercaya sebagai pemesan pembelian mobil, sesuai keputusan rapat dihadiri 64 perbekel di Kantor Desa Batuan, Sukawati. ‘’Dalam rapat, dari 64 perbekel, hanya Perbekel Pejeng (Kecamatan Tampaksiring,Red), yang tak setuju membeli mobil. Alasannya, dalam APBDes Pejeng tak mencantunkan pos belanja modal untuk pembelian mobil,’’ jelasnya. Padahal, jelas dia, dalam Perbup Gianyar ditegaskan, setiap desa wajib menganggarkan belanja modal untuk pembelian mobil tersebut.
Lanjut Susila, pemesanan mobil ini oleh dirinya akan disusul prosesnya oleh masing-masing desa. Jelas dia, pembelian mobil jenis dan spec yang sama oleh 63 desa dengan tifikal desa berbeda itu, karena sesuai petunjuk Bupati Gianyar, diperkuat dengan Perbup. Satu merek mobil ini dipilih karena mengacu pagu dan yang paling mendekati mobil Xpandeer dengan harga Rp 243 juta/unit. Mobil ini dibeli oleh semua perbekel, menurut Susila, karena hampir semua desa di Gianyar sudah punya kendaraan jenis truk. Mobil Xpandeer ini untuk kegiatan siaga desa dan desa layak anak. ‘’Jangan sampai ada ibu yang melahirkan ke rumah sakit, tak ada mobil untuk mengangkutnya,’’ ujarnya.
Menurut Susila, sistem pengadaan mobil bermerek sama ini berbasis e-katalog, sehingga tak perlu memakai rekanan pembanding.
Beberapa kalangan di desa menilai, pembelian mobil semi mewah ini belum penting. Karena banyak desa masih harus menata fisik desa ketimbang punya mobil. Terkait itu, Susila menjelaskan, pembelian mobil untuk desa ini sesuai kebijakan bupati yang adanya memandang peningkatan PAD di Gianyar, dan agar perbekel lebih giat bertugas.
Sebelumnya diberitakan, 64 perbekel di Kabupaten Gianyar mulai tahun 2019 kebagian masing-masing satu unit mobil operasional semi mewah jenis Xpander Exceed. Anggaran pengadaan mobil tidak dari APBD Gianyar 2019, melainkan dari dana Bagi Hasil Pajak (BHP) yang menjadi hak setiap desa. Pengadaan mobil ini pun mengundang cibiran warga di beberapa desa. Karena dana BHP ini lebih penting untuk kegiatan pemberdayaan dan fisik di desa ketimbang membeli mobil semi mewah.*lsa
1
Komentar