Costum War Datangkan 28 Ribu Pengunjung
Ajang showcase bertajuk Costum War yang diselenggarakan komunitas motor Naskleeng (NK 13) di Taman Festival Bali, Padanggalak, Kesiman, Denpasar Timur selama dua hari, 11-12 Januari 2019 mendatangkan sedikinya 28 ribu pengunjung.
DENPASAR, NusaBali
Panitia Costum War 2019, Agung Bayu di Denpasar, Minggu (13/1), mengatakan ajang Costum War tahun ini dikemas berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Selain faktor tempat, penyelenggaraan tahun ini dimeriahkan para builder dari berbagai daerah dan bahkan luar negeri, antara lain Max Schaaf, skateboarder dan chpper dari Amerika Serikat, Yaniv Evan dari Powerplant Motorcycle, Amerika Serikat, Cristian Sosa, builder dan metal shaper dari Las Vegas serta beberapa tamu undangan dari Jepang, Singapura dan Malaysia.
Ia mengatakan secara konten acara, Custom War kali ini juga lebih beragam seperti kontes surfing, skate jam, hingga keterlibatan komunitas fotografi analog, tato, ilustrasi, die cast, action figure, clothing lokal, komunitas musisi independen Bali, kolektor musik hingga komunitas street art (mural).
Menurut Gung Bayu, kunjungan pada penyelanggaran tahun ini meningkat drastis dibanding penyelenggaran sebelumnya. Karena tahun ini mendatangkan sedikinya 28 ribu pengunjung termasuk oficial dan builder dengan tiket masuk terjual mencapai 20 ribu lebih.
Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding penyelenggaran tahun sebelumnya yang mencapai 18 ribu pengunjung. "Iya astungkara (terimakasih Tuhan) sudah berjalan lancar dan sukses, semoga mampu mewadahi kreatifitas para builder dalam berkreasi khususnya di bidang custom culture di Indonesia bahkan di dunia, dan semoga penyelengaraan tahun berikutnya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kadis Pariwisata Kota Deenpasar, MA Dezire Mulyani menyambut baik suksesnya ajang Custom War tahun 2019. Hal ini tentu menjadi event penting bagi penggiat costum culture yang merupakan salah satu elemen ekonomi kreatif.
Tidak hanya itu, kata dia, penyelenggaran Costum War yang mampu menyedot kehadiran ribuan pengunjung ini tentu memberikan keuntungan pada industri kreatif, hunian hotel serta masyarakat sekitar. "Costum Culture inilah yang namanya ekonomi kreatif dan orange ekonomi, dimana dalam pelaksanaanya memadukan unsur ekonomi, seni dan budaya sebagai dasar pelaksanaanya dan yang tak kalah penting adalah kegiatan ini mampu memberikan efek domino yang positif terhadapn pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kota Denpasar," ujarnya. *mi
Ia mengatakan secara konten acara, Custom War kali ini juga lebih beragam seperti kontes surfing, skate jam, hingga keterlibatan komunitas fotografi analog, tato, ilustrasi, die cast, action figure, clothing lokal, komunitas musisi independen Bali, kolektor musik hingga komunitas street art (mural).
Menurut Gung Bayu, kunjungan pada penyelanggaran tahun ini meningkat drastis dibanding penyelenggaran sebelumnya. Karena tahun ini mendatangkan sedikinya 28 ribu pengunjung termasuk oficial dan builder dengan tiket masuk terjual mencapai 20 ribu lebih.
Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding penyelenggaran tahun sebelumnya yang mencapai 18 ribu pengunjung. "Iya astungkara (terimakasih Tuhan) sudah berjalan lancar dan sukses, semoga mampu mewadahi kreatifitas para builder dalam berkreasi khususnya di bidang custom culture di Indonesia bahkan di dunia, dan semoga penyelengaraan tahun berikutnya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kadis Pariwisata Kota Deenpasar, MA Dezire Mulyani menyambut baik suksesnya ajang Custom War tahun 2019. Hal ini tentu menjadi event penting bagi penggiat costum culture yang merupakan salah satu elemen ekonomi kreatif.
Tidak hanya itu, kata dia, penyelenggaran Costum War yang mampu menyedot kehadiran ribuan pengunjung ini tentu memberikan keuntungan pada industri kreatif, hunian hotel serta masyarakat sekitar. "Costum Culture inilah yang namanya ekonomi kreatif dan orange ekonomi, dimana dalam pelaksanaanya memadukan unsur ekonomi, seni dan budaya sebagai dasar pelaksanaanya dan yang tak kalah penting adalah kegiatan ini mampu memberikan efek domino yang positif terhadapn pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kota Denpasar," ujarnya. *mi
Komentar