Buka Jalan, Irit Biaya 4 Kali Lipat
Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96 dipusatkan di Dusun Pucak Sari, Desa/Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dibuka Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Selasa (3/5).
TMMD Ke-96 di Buleleng Dibuka Gubernur Bali
SINGARAJA, NusaBali
Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96 dipusatkan di Dusun Pucak Sari, Desa/Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dibuka Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Selasa (3/5). TMMD berbentuk pembangunan jalan baru 1.113 meter dengan lebar lima meter tersebut, dapat mengirit biaya pembangunan empat kali lipat.
Pembangunan jalan baru tersebut dilakukan secara swadaya oleh anggota TNI Kodim 1609/Buleleng bersama masyarakat setempat. Proyek tersebut dibiayai APBD Buleleng Rp 388,6 juta. “Sedangkan kalau dikerjakan normal menggunakan tukang dan pekerja bangunan, jalan sepanjang 1.113, akan selesai dengan anggaran Rp 1,8 miliar,” ujar Dandim 1609/ Buleleng, Letkol Inf Budi Prasetyo ketika memberikan paparan sebelum acara pembukaan TMMD berlangsung, Selasa (3/5) di kawasan Bendungan Gerokgak.
Kata dia, pembangunan jalan baru tersebut juga nihil biaya pembebasan lahan. Ada 5,5 are lahan masyarakat setempat yang dilalui jalur pembangunan jalan baru tersebut disumbangkan secara sukarela. Danrem 163 Wirasatya, Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa mengatakan pelaksanaan TMMD ke 96 tersebut dilaksanakan di seluruh Korem di Indonesia.
“Karena banyak permasalahan di Buleleng, seperti yang disampaikan Dandim tadi. TNI harus bisa memberikan solusi,” kata dia. Kepala Dusun Pucak Sari I Nyoman Wijaya sewakili masyarakat setempat menyambut baik kegiatan TMMD yang dipusatkan di daerahnya. Warganya sangat antusias mengikuti pembangunan fasilitas jalan baru yang nantinya dapat membantu memperlancar perekonomian.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, pembukaan TMMD ke-96 juga bersamaan dengan perancangan Bulan Bakti Gotong Royong (BBGR) Provinsi Bali ke-13. Kata dia, BBGRM, Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK, dan TMMD diselenggarakan secara terintegrasi merupakan upaya strategis dalam pemberdayaan sekaligus keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. Kegiatan ini merupakan momentum penting dalam memantapkan komitmen dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan. Oleh karena itu, kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya berhenti pada tataran seremonial, tetapi agar benar-benar dalam pelaksanaan juga terintegrasi sehingga memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. “Saya berharap melalui kegiatan terintegrasi ini dapat memotivasi semua pemangku kepentingan dalam memberdayakan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang selanjutnya mengakselerasi pelaksanaan program-program pembangunan khususnya di Provinsi Bali,” harap orang nomor satu di Bali tersebut.
Lebih lanjut, kegiatan BBGRM pada hakikatnya merupakan kegiatan penggalangan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan di desa dalam kurun waktu satu bulan. Selama kegiatan tersebut, seluruh komponen masyarakat desa harus terlibat dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Menurut Pastika, hal tersebut sejalan dengan substansi gerakan PKK, bahwa krida dan karya PKK didasari atas semangat kegotongroyongan untuk pengembangan potensi partisifasi masyarakat dalam segala aspek.
Sementara itu, keterlibatan TNI dalam pembangunan di Desa pada hakekatnya merupakan bentuk nyata bahwa kemanunggalan TNI dengan masyarakat akan mempercepat pembangunan di Desa. Hal ini juga sejalan dengan butir ketiga dari Nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran atau Desa, yang salah satunya sudah kita terapkan sejak tahun 2010 di Provinsi Bali melalui Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu). Gotong royong dan partisipasi masyarakat adalah instrumen dalam sistem pemberdayaan masyarakat.
Menurut Pastika, sesungguhnya semangat gotong royong yang menjadi basis pemberdayaan masyarakat itu adalah kunci utama penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Di Bali sendiri memiliki filosofi adiluhung yaitu semangat hidup menyama braya yaitu semangat hidup bersaudara dengan dilandasi jiwa persatuan dan kesatuan. “Mari kita mantapkan pelaksanaan filosofi tersebut melalui pelaksanaan gotong royong secara berkelanjutan, mari kita terus menggelorakan semangat gotong royong dalam setiap langkah hidup kita bermasyarakat. Pembangunan daerah Bali adalah pembangunan masyarakat yang tersebar di sembilan Kabupaten / Kota se-Bali. Pembangunan daerah Bali adalah melibatkan seluruh komponen masyarakat, dengan masyarakat sebagai subjek pembangunan,” ungkapnya.
Gubernur Pastika mengajak seluruh komponen masyarakat Bali bersama komponen TNI untuk terus meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan. Untuk bersama-sama menyukseskan pembangunan daerah, mewujudkan masyarakat Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera. Usai melaksanakan Upacara, Gubernur Pastika didampingi Bupati Buleleng, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, Danrem 163 Wira Satya, Ketua TP PKK Provinsi Bali, beberapa Pimpinan SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng serta undangan lainnya menyempatkan waktu untuk meninjau stand-stand pameran yang dibuka oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK masing-masing kabupaten se-Bali. Pameran dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Penggerak PKK, ProvInsi Bali Ny. Ayu Pastika yang berasal dari seluruh Kabupten / Kota se Bali. k23
Komentar