Pemindahan Pedagang Saat Soft Launching
Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan bakal hadir meresmikan Pasar Badung
Grand Opening Pasar Badung pada 12 Februari 2019
DENPASAR, NusaBali
Pasca rampungnya pengerjaan Pasar Badung yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Denpasar, pemindahan pedagang yang saat ini masih direlokasi di eks Tiara Grosir, Jalan Cokroaminoto, Denpasar terus dikaji. Dalam rapat yang digelar PD Pasar, di Kantor PD Pasar, Jalan Hasanudin, Denpasar, Rabu (16/1) ditentukan pedagang akan mulai dipindahkan pada Kamis (24/1) bertepatan dengan soft launching Pasar Badung.
Pemindahan tersebut juga sesuai dengan kesepakatan pedagang yang sebelumnya meminta hari baik (duasa) untuk dipindahkan. PD Pasar bersama Pemkot Denpasar memastikan akan melakukan grand opening Pasar Badung tanggal 12 Februari 2019 yang rencananya secara resmi dilaunching oleh Presiden RI Ir H Joko Widodo.
Direktur Utama PD Pasar IB Kompyang Wiranata saat dikonfirmasi, kemarin, mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak pedagang. Mereka setuju dengan pemindahan hari tersebut karena berpatokan pada sistem Hindu di Bali. Dengan rencana pemindahan tersebut, PD Pasar sedang mempersiapkan pemenuhan beberapa fasilitas yang belum tersedia.
Salah satunya CCTV di luar pasar yang belum ada, plang masuk dan keluar parkir basement, separator pembatas parkir, papan nama jenis jualan pada posisi penempatan, dan mesin parkir yang nantinya akan dikerjasamakan dengan PD Parkir. "Kami masih melakukan penambahan fasilitas. Sambil dilakukan pemindahan, kami juga sambil memenuhi kebutuhan fasilitas tersebut," jelas Wiranata akrab disapa Gus Kowi.
Wiranata mengatakan, saat ini hibah dari Kementerian belum turun dengan alasan belum ada pemanfaatan pasar. Hal itu membuat pihak PD Pasar harus mengambil langkah meminta surat rekomendasi izin pemanfaatan ke Pemkot Denpasar selaku yang menaungi Pasar Badung. "Ya kami sementara menggunakan izin pemanfaatan itu sebelum dihibahkan. Kami harap sebelum ada hibah, izin itu dulu dikeluarkan paling lambat kami minta tanggal 10 Februari 2019," ungkapnya.
Wiranata berharap, hibah yang masih diurus oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar juga dipercepat. Paling tidak sebelum grand opening karena sudah termanfaatkan dari 24 Januari 2019 mendatang. Untuk saat ini, pihaknya memberikan pedagang waktu untuk siap-siap pada meja masing-masing.
Pedagang sudah bisa mempersiapkan tempat dan penataan meja mereka sebelum tanggal 24 Januari 2019. Sehingga pada soft launching tersebut pedagang tinggal menempati. "Mereka sudah siap-siap sebelum tanggal 24 (Januari). Kami berikan waktu mereka. Untuk saat ini mereka yang menempati meja dan kios boleh mengubah sesuai keinginannya. Tetapi perubahan itu harus menambahi tidak boleh mengurangi," imbuhnya.
Pedagang nantinya diperbolehkan membuat laci barang, atau membuat gembok sendiri, namun untuk pengurangan fasilitas barang sangat dilarang karena menyangkut masalah Standar Nasional Indonesia (SNI). "Dan permasalahan keluhan meja yang tinggi kedepannya kita akan pikirkan. Jadi kita jalan saja dulu hingga grand opening," jelasnya.
Saat ini, pedagang yang akan dipindahkan dari eks Tiara Grosir sebanyak 1.698 pedagang. Mereka akan ditempatkan di 4 lantai yang memiliki total 1.740 kios dan los. Dengan pembagian, pada lantai dasar (lantai 1) gedung pedagang disediakan sebanyak 48 unit los, sementara lantai 2 sebanyak 483 unit los, lantai 3 sebanyak 254 unit los dan 145 unit kios. Untuk lantai paling atas yakni lantai 4 disediakan sebanyak 254 unit los dan 145 unit kios.
Sementara mengenai grand opening yang rencananya dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, pihak pemkot Denpasar belum bisa dimintai keterangan. Saat dihubungi via telpon Asisten I Setda Kota Denpasar I Made Toya tidak bisa tersambung.*mi
Komentar