Diguyur Hujan, Kawasan Seminyak Banjir
Ketinggian air mencapai betis kaki orang dewasa. Kawasan yang tergenang antara lain Jalan Kunti II, Jalan Basangkasa, dan Jalan Tangkuban Perahu.
MANGUPURA, NusaBali
Hujan yang mengguyur pada Selasa (15/1) malam hingga Rabu (16/1) pagi mengakibatkan beberapa ruas jalan di kawasan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung terendam banjir cukup parah. Bahkan, sejumlah kendaraan bermotor sempat mogok di seputaran lokasi banjir.
Adapun wilayah yang terkena dampak dari tingginya curah hujan pada Selasa malam hingga Rabu pagi itu adalah Jalan Kunti II, Jalan Basangkasa, dan Jalan Tangkuban Perahu. Bahkan, ketinggian air rata-rata mencapai betis orang dewasa. Pemicu banjir yang melanda khususnya kawasan Seminyak diduga kuat karena Tukad Mati tidak mampu menampung debit air yang mengalir dari hulu. Sehingga, air tersebut meluber dan menggenang di titik-titik tersebut.
“Banjir tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 10.00 Wita, saat hujan mulai reda. Air itu merupakan kiriman dari daerah hulu. Air sudah mulai surut pada pukul 14.00 Wita,” tutur Lurah Seminyak Kadek Oka Parmadi saat dikonfirmasi, Rabu (16/1) sore.
Menurut Oka Parmadi, jika dibandingkan kondisi banjir sebelumnya, kondisi banjir kali ini lebih ringan. Meski demikian, genangan air di sejumlah ruas jalan tetap membuat aktivitas warga terganggu dan tentunya juga berimbas pada gangguan arus lalu lintas. Sebab ketinggian air tertinggi mencapai betis kaki orang dewasa. Melihat persoalan banjir yang kerap datang di saat musim penghujan itu, dia berharap agar penataan Tukad Mati bisa segera diselesaikan.
“Saya lihat di Tukad Mati sudah dibuat strukturnya lebih tinggi dan dilebarkan. Tentu ke depan saya harap sedimentasi ini bisa dikeruk, sehingga fungsi Tukad Mati akan lebih optimal. Apalagi nanti ini akan dilengkapi bendung dan pompa, jadi saya harap jika tahun 2019 selesai maka tahun 2020 wilayah kami terbebas dari banjir,” harapnya.
Sementara Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bali Nusa Penida I Ketut Jayada hingga Rabu malam belum berhasil dikonfirmasi melalui sambungan telefon. Berkali-kali dihubungi tidak dijawab. Pun dengan pesan WhatsApp, tidak dibalas.
Kabid Sumber Daya Air PUPR Kabupaten Badung Anak Agung Dalem menerangkan terkait air yang meluber ke jalanan khususnya wilayah Jalan Kunti II, dikarenakan jalan tersebut melintang di sempadan sungai yang menyebabkan aliran air menjadi lambat. Diperparah lagi karena air laut sedang pasang, sehingga mempengaruhi kecepatan pembuangan air. Secara otomatis, air sungai pasti meluber ke jalanan. “Jalan Kunti II itu memang risiko tergenang airnya sangat tinggi. Soalnya, kawasan itu melintang sepadan sungai. Nah, salah satu antisipasinya dengan meletakkan pompa air. Itu juga yang sedang dilakukan oleh BWS (Balai Wilayah Sungai) saat ini. Tentu tujuannya untuk mempercepat laju air itu,” bebernya. *dar
Komentar