SMPN 8 Singaraja Dapat jatah 5 RKB Plus Lab IPA
Pembangunan tahap kedua SMPN 8 Singaraja yang baru dibuka dua tahun lalu kembali mendapat anggaran tahun ini.
SINGARAJA, NusaBali
Sekolah yang berlokasi di wilayah Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng itu mendapat jatah penambahan 5 Ruang Kelas Baru (RKB) satu ruang Laboratorium IPA dan pemagaran sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa dihubungi Rabu (16/1) kemarin menjelaskan, pembangunan tahap kedua SMPN 8 Singaraja dengan total Rp 1,49 miliar menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat yang diberikan kepada Disdikpora Buleleng. Sebanyak Rp 972,9 juta akan dialokasikan untuk membangun lima RKB lengkap dengan mebeler, satu ruang Lab IPA beserta meubelair Rp 324,5 juta dan sisanya Rp 200 juta untuk pemagaran.
“Tahun ini ditambah lagi lima ruang kelas, karena tahun kemarin baru ada lima ruang. Pembangunannya masih bertahap, idealnya punya 19 kelas untuk bisa semua masuk pagi, sementara ini masih double shift,” ucap Suyasa.
Sehingga di tahun depan, minimal SMPN 8 Singaraja juga mendapatkan jatah minimal lima RKB lagi, serta lab komputer dan peralatannya. Hanya saja dari hasil pemetaan sementara SMPN 8 Singaraja sebagai sekolah yang baru dibuka dua tahun itu sangat padat. Tahun pertama membuka lima kelas, tahun kedua 7 kelas dan ditahun ini diperkirakan mencapai 7-8 kelas. Kepadatan itu tidak hanya diisi oleh siswa yang berasal dari desa wilayah Kecamatan Buleleng saja, namun beberapa ada juga yang berasal dari Desa Kayuputih Melaka bagian bawah, Kecamatan Sukasada yang memang jaraknya relatif dekat ke SMPN 8 Singaraja.
Dari kondisi tersebut Suyasa pun mulai memetakan dan pengkaji pengembangan SMP Satu Atap Sukasada, yang berlokasi di Desa Kayuputih Melaka bagian atas, menjadi SMP negeri regular, SMPN 5 Sukasada.
Menurut Suyasa hal itu dipandang perlu untuk mengurangi beban SMPN 8 Singaraja yang sangat padat dan pemerataan distribusi siswa. Di samping itu jumlah kelas di SMP Satap Sukasada ada sembilan kelas.
“Satap itu biasanya hanya ada satu kelas setiap tingkatnya. Sedangkan Satap Sukasada ini ada sembilan kelas,, pertingkat ada 3 kelas, memang rata-rata Satap di Buleleng melebihi rata-rata, ini yang harus dikembangkan menjadi SMP regular baru, sehingga kapasitasnya dikembangkan lagi, sehingga siswa yang dari Kayuputih bawah tidak usah turun ke SMPN 8, selain pemerataan ini juga mengurangi beban sekolah tidak menumpuk di satu tempat,” jelasnya.*k23
Komentar