13 Ruko di Benoa Ludes Terbakar

DENPASAR, NusaBali

Kebakaran hebat menghanguskan 13 unit ruko/kios terjadi pada Jumat (6/5) sekitar pukul 06.30 wita. Kebakaran ruko yang terletak di Jalan Ikan Tuna II Kawasan Pelabuhan Tanjung Benoa, Pesanggaran, Denpasar Selatan ini diduga akibat hubungan pendek arus listrik dari sebuah toko handphone. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan bahwa bangunan permanen yang terdiri dari 21 unit ruko itu milik seorang warga yang beralamat di Jalan Danau Tempe, Sanur, Denpasar Selatan. Saat musibah yang menghanguskan ruko itu, kondisinya masih dalam keadaan tutup alias tidak beroperasi. Apalagi, hari libur membuat para penyewa tidak membuka tokonya. Namun, pada pagi kemarin, kepulan asap keluar dari sebuah toko handphone yang juga dalam keadaan tertutup. Dari dalam toko itu, api dengan cepat membesar dan merembet ke sebuah ruko yang dipergunakan sebagai warung makan. Selanjutnya, amukan si jago merah melahap belasan ruko lainnya dari total keseluruhan 21 unit. "Kejadiannya cepat. Api dengan cepat membesar dan merembet kebagian (ruko) lainnya," kata sumber di kepolisian, Jumat pagi.

Warga di seputaran lokasi yang melihat musibah tersebut langsung menghubungi pihak kepolisian dan BPBD Kota Denpasar. Sekitar 20 menit kemudian, petugas gabungan dari BPBD Kota Denpasar dibantu BPBD Provinsi Bali, Pelindo II Denpasar tiba di lokasi dan melakukan penanganan. 

Komandan Walet III BPBD Kota Denpasar  Agung Wisnu mengatakan, sekitar pukul 06.30 wita, BPBD Kota Denpasar menerima laporan dari warga setempat yang menginfokan telah terjadi kebakaran di Jalan Ikan Tuna II Kawasan Pelabuhan Tanjung Benoa Denpasar. Sehingga, pihaknya langsung mengerahkan kekuatan penuh. "Sesaat setelah laporan diterima Markas BPBD Kota Denpasar, kita langsung bergerak semuanya," katanya.

Untuk memadamkana api, BPBD Kota Denpasar mengerahkan 8 unit Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dibantu dengan Mobil Damkar milik Pelindo II sebanyak 2 unit, dan Mobil Ambulance dari BPBD Provinsi Bali 1 Unit. Namun, pemadaman api terkendala dengan air (hydrant) yang letaknya tergolong jauh dari lokasi.  Walhasil, petugas yang diterjunkan terpaksa memanfaatkan air laut untuk menjinakkan kobaran si jago merah. Kesulitan lainnya, pemilik ruko yang tidak ada di tempat sehingga petugas pemadam sangat kesulitan mendobrak pintu ruko yang sebagian besar terbuat dari baja itu.

"Hingga saat ini BPBD Kota Denpasar belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran di ruko seluas 4 are tersebut. Sementara ini tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian ditaksir mencapai miliaran termasuk yang ada didalam ruko, mengingat di dalamnya itu ada peralatan kapal. Kalau untuk penyebabnya, kita belum tahu karena masih diselidiki pihak kepolisian," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Perairan Kawasan Laut Benoa Kompol I Nyoman Gatra menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Laboratorium Forensik (Labfor) dan Tim Indentifikasi Polresta Denpasar untuk mengetahui penyebab kebakaran di 13 ruko dari total 21 ruko yang ada di Kawasan Pelabuhan Tanjung Benoa. "Pihak kami masih menunggu hasil pemeriksaan pihak Labfor," paparnya.

Dari pemeriksaan beberapa saksi di TKP, dugaan sementara kemungkinan kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Mengingat, titik api muncul dari Counter Handphone. "Dugaan sementara mungkin korsleting listrik. Karena toko yang diduga awal datangnya sumber api itu adalah Counter HP Agung Cell. Logika saja, toko itu sedang tutup. Kemudian keluar asap, kemungkinan konslet, kemungkinan ada yang masang colokan lupa nyabut," tutupnya.

Sementara itu, Agung, 35, pemilik Agung Cell mengaku baru mengetahui musibah tersebut setelah mendapat telepon dari temannya pada pukul 08.00 wita. "Musibah ini saya tak tahu kronologinya. Pada saat saya tiba di sini kios milik saya ini sudah ludes tak tersisa," ucapny sedih. 7 da, cr64