Satgas Dalami Dugaan Korupsi di Tubuh PSSI
Tak hanya menangangi kasus match fixing (pengaturan skor), Satgas Anti Mafia Bola juga bergerak mendalami dugaan penyimpangan aliran dana di tubuh PSSI.
JAKARTA, NusaBali
Karena itulah, Satgas terus meminta keterangan dari beberapa pejabat PSSI. Diantaranya, Satgas memanggil Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, lagi. Tisha hadir dan dimintai keterangan dalam ruangan tertutup dengan durasi 18 jam pada Rabu (16/1). Selain Tisha, pengurus PSSI lain yang dipanggil adalah Wakil Ketua Umum Joko Driyono dan anggota exco Papat Yunisal. Papat juga menjabat sebagai ketua komite sepakbola wanita dan wakil ketua komite medis.
"Ada dua poin penting yang akan digali lagi Satgas. Pertama, soal regulasi, mekanisme pengaturan jadwal pertandingan dan penunjukan wasit pertandingan. Kedua, menyangkut masalah dugaan penyimpangan anggaran dalam penyelenggaraan liga," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) malam.
Dedi menuturkan dugaan penyimpangan dana itu adalah penggunaan dana dalam penyelenggaraan liga. Dedi juga mengatakan dugaan penyimpangan dana dan tindak curang match fixing saling berkaitan.
"Anggaran menyangkut masalah penyelenggaraan liga, ada kaitan match fixing terkait masalah liga-liga baik di Liga 3 dan Liga 2. Yang sudah terindikasi Liga 2, Liga 1 masih terus didalami," kata Dedi, kepada detikSport.
Selain kasus pengaturan skor dan dana PSSI, Satgas Anti Mafia Bola juga mengulik agenda Kongres tahunan PSSI 2019. Kongres yang digelar di Bali, Minggu (20/1) besok, dibayangi kasus pengaturan skor. Sebanyak 85 pemilik suara dipastikan menghadiri kongres tersebut.
Sementara Ketua Panpel Kongres Desi Afrianto mengatakan, berbagai persiapan sudah dilakukan. Undangan dan agenda juga diberitahukan kepada voters. Menurutnya, persiapan sudah 80 persen, tinggal pemantapan. Menurutnya, agenda utama Kongres adalah laporan aktivitas selama setahun ke belakang dan program PSSI di tahun ini.
Sebelumnya, anggota Komite Eksekutif PSSI Yoyok Sukawi sempat mengungkapkan ada sejumlah agenda yang akan dibahas di dalam kongres, termasuk mengenai status beberapa pengurus PSSI yang terlibat pengaturan skor. Selain itu soal timnas, dan masalah lainnya. *
"Ada dua poin penting yang akan digali lagi Satgas. Pertama, soal regulasi, mekanisme pengaturan jadwal pertandingan dan penunjukan wasit pertandingan. Kedua, menyangkut masalah dugaan penyimpangan anggaran dalam penyelenggaraan liga," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) malam.
Dedi menuturkan dugaan penyimpangan dana itu adalah penggunaan dana dalam penyelenggaraan liga. Dedi juga mengatakan dugaan penyimpangan dana dan tindak curang match fixing saling berkaitan.
"Anggaran menyangkut masalah penyelenggaraan liga, ada kaitan match fixing terkait masalah liga-liga baik di Liga 3 dan Liga 2. Yang sudah terindikasi Liga 2, Liga 1 masih terus didalami," kata Dedi, kepada detikSport.
Selain kasus pengaturan skor dan dana PSSI, Satgas Anti Mafia Bola juga mengulik agenda Kongres tahunan PSSI 2019. Kongres yang digelar di Bali, Minggu (20/1) besok, dibayangi kasus pengaturan skor. Sebanyak 85 pemilik suara dipastikan menghadiri kongres tersebut.
Sementara Ketua Panpel Kongres Desi Afrianto mengatakan, berbagai persiapan sudah dilakukan. Undangan dan agenda juga diberitahukan kepada voters. Menurutnya, persiapan sudah 80 persen, tinggal pemantapan. Menurutnya, agenda utama Kongres adalah laporan aktivitas selama setahun ke belakang dan program PSSI di tahun ini.
Sebelumnya, anggota Komite Eksekutif PSSI Yoyok Sukawi sempat mengungkapkan ada sejumlah agenda yang akan dibahas di dalam kongres, termasuk mengenai status beberapa pengurus PSSI yang terlibat pengaturan skor. Selain itu soal timnas, dan masalah lainnya. *
Komentar