Sehari, Gunung Agung 2 Kali Erupsi
Gunung Agung dua kali erupsi, pada pukul 16.45 Wita dan pukul 17.00 Wita, Senin (21/1).
AMLAPURA, NusaBali
Status VONA (volcano observatory notice for aviation) untuk penerbangan komersial masih orange. Artinya masih bisa terbang melintasi Gunung Agung.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Kementerian ESDM, Devy Kamil Syahbana, mengatakan erupsi dua kali di sore hari. Erupsi pertama amplitudo 22 mm dengan durasi 1 menit 52 detik, dan erupsi kedua amplitudo 23 mm dengan durasi 1 menit dan 17 detik. Hanya saja kolom abu tidak bisa teramati secara visual. Sebab, puncak Gunung Agung sepenuhnya tertutup kabut tebal, karena terjadi hujan lebat. “Kami hanya mengamati erupsi berdasarkan data seismik (rambatan energi yang terjadi atas pergerakan kawah Gunung Agung terekam melalui alat). Secara visual tak bisa teramati,” katanya.
Kepulan abu panas dan lava pijar tidak terlihat. Meski terjadi erupsi secara berturut-turut, tetapi kegempaan tidak meningkat. “Meski demikina, erupsi bisa terjadi kapan saja, karena lubang magma telah terbuka, artinya lebih memudahkan keluarnya material dari perut Gunung Agung saat erupsi,” tambahnya.
Devy Kamil Syahbana mengingatkan, masih aman untuk penerbangan komersial. Tetapi pilot pesawat tetap waspada, sebab erupsi bisa saja terjadi setiap saat, yang sulit diprediksi. Status VONA dinaikkan dari kuning ke orange per 26 September 2017. Sebelumnya sempat status merah, berlaku larangan terbang. Mengenai hasil perekaman Gunung Agung berdasarkan alat di Pos Pantau Gunung Api Agung, pukul 00.00 Wita-18.00 Wita, terjadi dua kali letusan, 3 kali hembusan durasi 25-30 detik dan gempa vulkanik dangkal hanya terekam 1 kali dengan durasi 21 detik.
Gunung Agung yang masih berstatus siaga atau level III tetap berlaku larangan, terutama kepada pendaki atau pengunjung agar tidak melakukan aktivitas pendakian di zona perkiraan bahaya, radius 4 kilometer. Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berhulu ke Gunung Agung, terutama yang tinggal di bantaran sungai atau melakukan aktivitas galian C agar meningkatkan kewaspadaannya. Erupsi sebelumnya terjadi ditandai keluarnya lava pijar lontarannya sejauh 1 kilometer dari puncak kawah ke arah timur, Sabtu (19/1) pukul 02.45 Wita. Erupsi itu juga sulit terpantau secara visual, karena sekeliling Gunung Agung diselimuti kabut tebal. *k16
Komentar