Minim Dana, Hanya 10 Usulan Desa Wisata Diverifikasi
Setelah menetapkan sembilan desa wisata tahun 2017, Dinas Pariwisata (Diparda) Gianyar tahun 2019 menerima usulan 20 desa yang mengajukan permohonan untuk bisa ditetapkan menjadi desa wisata.
GIANYAR, NusaBali
Namun karena terbentur dana, dari 20 desa tersebut, hanya 10 usulan desa desa wisata yang akan diverifikasi.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata Diparda Gianyar AA Istri Dwi Hari Hidayati, Senin (21/1). Kata dia, 10 desa dimaksud yakni Desa Buahan Kaja, Desa Tegallalang, Desa Petulu, Desa Pejeng Kangin, Desa Lodtunduh, Desa Singapadu, Desa Celuk, Desa Lebih, Desa Keramas, dan Desa Sidan. "Surat sudah kami buat, dan akan ada rapat persiapan verifikasi dengan tim dan OPD terkait seperti Bappeda, DPMD, Diskop, Disperindag, PUPR, Dekranasda, kalau tidak ada halangan tanggal 30 Januari ini kami rapat," ucapnya.
Terkait verifikasi, lanjut Sri Hidayati, sesuai Perbup Nomor 27/2016 tentang Tata Cara Penetapan Desa Wisata Kabupaten Gianyar. Dimana sebelum ditetapkan menjadi desa wisata, ada sejumlah indikator yang harus diverifikasi untuk menentukan skor, apakah desa tersebut memenuhi untuk ditetapkan menjadi desa wisata atau tidak. "Paling cepat awal Februari 2019, tim sudah turun verifikasi, ada delapan kriteria yang diverifikasi seperti alam, lingkungan fisik, budaya, infrastruktur, kelembagaan, sumber daya manusia, tata kehidupan masyarakat, dan akses,"terangnya.
Disinggung kelanjutan sembilan desa wisata yang telah ditetapkan 2017, Sri Hidayati mengatakan akan terus dievaluasi khususnya apa yang menjadi masalah pengembangan dan solusinya. "Kami sudah gelar workshop untuk sembilan desa wisata terkait permasalahan desa yang layak, dan rata-rata masalah yang mereka hadapi adalah SDM. Ini yang belum maksimal bagaimana membangun komitmen masyarakat," pungkasnya.
Kata dia, pembinaan desa wisata sudah sering dilakukan. Hanya saja saat ini tuntutan sertifikat kompetensi SDM untuk mengawal keberadaan desa wisata sangat dibutuhkan. Terutama pemandu (guide) lokal merupakan garda terdepan.
Dihubungi terpisah, Kepala Diparda Gianyar AA Bagus Ari Brahmanta mengatakan sebenarnya banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan. Pihaknya pun terus mendorong desa untuk mengembangkan potensi wisata yang dimiliki. "Sejatinya, seluruh desa memiliki potensi desa wisata, tergantung sekarang sumber daya manusianya," ucapnya.
Kata dia, Diparda kini terus mencari potensi destinasi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata baru atau pun destinasi pendukung desa wisata. Salah satunya, sedang dilakukan pengkajian yakni pengembangan destinasi wisata air terjun di Desa Adat Patemon, Desa Pejeng Kelod, Gianyar.*nvi
Komentar