Desa Wisata Bakas Garap Atraksi Mepantigan
Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, kembali menghidupkan permainan tradisional yakni Mepantigan di lumpur sawah.
SEMARAPURA, NusaBali
Mepantigan (saling banting) ini dijadikan sebagai atraksi Bakas Mepantigan untuk menarik minat wisatawan.
Dengan atraksi ini, wisatawan tak hanya menikmati panorama alam dan kuliner, namum juga bisa beratraksi Mepantigan di tengah sawah. Mepantigan digarap sejak Minggu (20/1) sore. Saat itu dua wisatawan mancanegara ayah dan anaknya menjadi peserta Mepantigan. Sedangkan peserta lainnya 10 orang dari anggota Pokdarwis. Untuk faktor keamanan tentu sudah dijelaskan sebelumnya kepada wisatawan bersangkutan. Ternyata wisatawan pun sangat terhibur meskipun mereka harus mandi lumpur sawah.
Penasihat Pokdarwis Desa Bakas Wayan Widiana mengatakan, atraksi Bakas Mepantigan ini merupakan kreasi inovatif dan kreatif dari Pokdarwis. Di mana permainan ini kerap dimainkan oleh anak-anak, termasuk dirinya saat masih kecil. “Dulu setiap sore saya senang bermain Mepantigan ini di sawah, bersama teman-teman, karena perkembangan zaman memang jarang yang memainkannya. Tapi sekarang kembali kami gali lagi,” ujar Widiana, yang juga anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra ini, kepada NusaBali, Senin (21/1).
Kata dia, bagi wisatawan yang tertarik untuk atraksi ini sudah disiapkan tempat khusus berupa sawah penuh lumpur. Aturan mainnya pun ada, hal ini demi menjaga faktor keamanan. “Wisatawan tersebut sangat antusias mengikuti atraksi ini,” ujarnya. Ke depannya diharapkan kunjungan wisatawan kian meningkat.
Ketua Pokdarwis Desa Bakas I Kadek Widiasa menambahkan, ide untuk mengembangkan potensi desa ini, berawal dengan melihat panorama alam di Desa Bakas yang masih asri. “Potensi itu kemudian kami gali dan kembangkan dengan berbasis sosial budaya,” ujarnya. Diawali dengan pengembangan potensi trekking.
Jalur trekking di Desa Bakas sudah dipasangi berbagai ikon tulisan. Seperti I Love Bakas, Bakas Trekking, Bakas Swing, dan lainnya. Bagi wisatawan yang ingin menelusi jalur trekking itu akan diajak keliling di areal Desa Bakas dengan menyuguhkan pemandangan alam termasuk ada aktivitas petani di sawah. Dengan jarak tempuh sekitar 2,5 km dan jarak tempuh sekitar 2 jam. Di samping itu pada beberapa titik juga disedikan tempat untuk foto selfie dan ayunan, serta hidangan masakan laklak dengan minuman kelapa muda.*wan
1
Komentar