Senderan Pura Samuantiga Jebol
Rencananya di posisi senderan ini diisi ornamen dan patung. Ini sebenarnya hampir finis, karena hujan terus jadi begini.
Digarap Swakelola dari Hibah Pemprov Rp 350 Juta
GIANYAR, NusaBali
Senderan tembok sisi selatan areal jaba sisi Pura Samuantiga Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, jebol ketinggian sekitar 100 meter dengan ketinggian sekitar 4 meter, Senin (21/1) sekitar pukul 22.00 Wita. Bencana ini pun menjadi sorotan warga sekitar. Sebab senderan ini sedang dalam penyelesaian pengerjaan menuju 100 persen.
Warga bertanya-tanya terkait kualitas konstruksi senderan dengan pengerjaan yang asal-asalan. Selain itu, perencanaan proyek tanpa melibatkan orang teknis. Perbekel Desa Bedulu I Ketut Rinata, ditemui di lokasi, Selasa (22/1), mengatakan proyek senderan yang di atasnya berfungsi sebagai areal parkir itu dibangun sepenuhnya berdasarkan hasil paruman (rapat) Pengempon Pura Samuantiga. Ia tak pernah menyangka akan terjadi musibah seperti ini. "Sepengetahuan kami, proyek ini dikerjakan swakelola sesuai hasil paruman. Tapi kami sejak awal tidak tahu siapa yang mengerjakan, berapa menelan biaya maupun kegunaannya," ungkapnya.
Rinata geleng-geleng saat tentan proyek ini tanpa papan proyek. "Tidak ada papan proyek. Makanya warga disini bertanya-tanya. Terlebih sekarang terjadi musibah," ungkapnya. Meski demikian, pihaknya tetap berkoordinasi untuk mengantisipasi jebol susulan. "Kami sudah kontak petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar, agar diatensi. Sebab di sampingnya ada potensi akan jebol lagi. Melihat dari kondisi tanah yang labil dan konstruksi senderan yang retak-retak, padahal baru dibangun," ungkapnya. Rinata mengimbau agar warga waspada saat hendak melintas dekat jebolnya senderan ini.
Dikonfirmasi terpisah, Manggala Paruman Panyungsung Pura Samuantiga I Wayan Patera mengungkapkan proyek ini mulai dikerjakan sekitar dua bulan lalu dengan dana hibah dari Dinas Tata Ruang Provinsi Bali senilai Rp 350 juta. "Pengerjaan ini pakai dana yang kami peroleh dari hibah Pemprov Bali, yaitu setara dengan Rp 350 juta. Materi kegiatan berupa terasering, penataan lingkungan pura," jelasnya.
Mantan Perbekel Bedulu ini mengatakan, sebelum dibangun senderan, kondisi tanah di lokasi senderan ini banyak yang ambrol. "Makanya kami perbaiki dan tata. Rencananya di posisi senderan ini diisi ornamen dan patung. Ini sebenarnya hampir finis, karena hujan terus jadi begini," ungkapnya.
Ia menduga air di bagian atas senderan tidak bisa ditanggulangi sehingga mendorong senderan hingga jebol. "Sejatinya program kami ada untuk penanggulangan air di atas agar terarah jatuhnya. Tapi belum dikerjakan, tiga hari ini terus hujan,. Keburu kena bencana," ujarnya. Sebagai tindak lanjut, pihaknya mengaku sudah melaporkan kejadian ini. "Kalau ditanggulangi dari dana pura nggak mungkin. Dari mana cari dana. Maka kami laporkan dulu," imbuhnya.*nvi
Komentar