DLHK Badung Siaga di Pantai Kuta
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, I Putu Eka Merthawan mengatakan, dalam beberapa hari belakangan ini, petugasnya dalam kondisi siaga penuh di lapangan. Bahkan, tim yang dikerahkan ke Pantai Kuta dalam menangani sampah ini dikategorikan full team.
MANGUPURA, NusaBali
Meski demikian, pihaknya tidak mudah melakukan penanganan di lokasi. Pasalnya, saat anggotanya melakukan evakuasi sampah-sampah kiriman itu, secara tiba-tiba hujan disertai angin kencang datang, sehingga, proses evakuasi terhenti. Pun sebaliknya, saat hujan henti, proses evakuasi terhenti karena gelombang tinggi. "Kendala yang dihadapi dalam proses penanganan sampah di Kuta ini sangat besar. Musim-musim seperti ini, selain hujan, gelombang juga mempengaruhi proses evakuasi. Sehingga alat berat tidak bisa beroperasi," ujarnya saat dihubungi melalui telpon Selasa (22/1) malam.
Diakuinya, gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Kuta juga memicu sampah-sampah kiriman itu bertumpukan. Petugas di lapangan bekerja seadanya saat hujan reda dan membawa sampah tersebut ke titik stop over (STO) alias tempat penampungan sampah sementara yang ada. Kendala lain yang dialami oleh DLHK juga dari armada angkutan yang dimiliki. Diakui Merthawan, bahwa truk sampah milik Kabupaten Badung terjebak macet di TPA Suwung. Sehingga, keterlambatan armada membuang sampah juga memicu terhambatnya proses evakuasi sampah di Kuta. Menurut dia, dalam sehari, mobil truk sampah milik DLKH yang membuang sampah terjebak macet hingga 7 jam lamanya di area TPA Suwung. "Ini tahun yang paling parah dalam penanganan sampah. Untuk mengangkut sampah yang ada di STO saja tidak bisa, semua truk kita terjebak di sana (TPA Suwung). Itu bisa sampai 7 jam. Saya juga tidak tahu pemicunya, tapi dugaan kita karena jalanan licin diarea Suwung itu," ungkapnya.
Meski banyak kendala yang dihadapi dalam penanganan sampah di Pantai Kuta, Merthawan tetap berharap akan adanya solusi yang diambil secara bersama kedepannya. "Petugas kita tetap standby di Kuta, begitu juga alat berat. Kita tetap melakukan pembersihan meski itu dilakukan secara bertahap," katanya. *dar
Komentar