Sukses Bikin Sunblock dari Mata Cumi-cumi
Buat sebagian kita, mata cumi-cumi mungkin bukan sesuatu yang spesial. Tapi di tangan Melody Grace Natalie, mata cumi-cumi bisa diolah jadi sunblock.
Tentunya, sunblock ini berguna banget untuk melindungi kulit para nelayan di sekitar tempat tinggal cewek lulusan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ini.
Penelitian Melody yang disusun dalam karya tulis berjudul Potential of Squid Eye Lenses as UV Absorber ini berhasil meraih medali emas dalam kategori life science di ajang International Conference of Youth Scientist (ICYS) di Denpasar tahun 2013 lalu. Yang pasti, meski Masih SMA, cewek ini sukses bikin sunblock dari mata cumi-cumi. Keren!
Berawal Saat Liburan
Penemuan ini berawal ketika Melody sedang liburan ke pantai di Yogyakarta. Di sana, Melody bertemu dengan nelayan-nelayan yang bekerja di bawah terik matahari sepanjang hari. “Ketika aku tanya, kebanyakan dari mereka enggak mengerti dengan pentingnya sunblock. Kalaupun ada yang mengerti, mereka cukup sulit mendapatkan sunblock ini,” ungkap Melody.
Akhirnya, Melody berusaha mencari bantuan berhasil membuat sunblock dari mata cumi-cumi. Alasannya, Melody pengin membuat sesuatu dari bahan-bahan yang dekat dengan kehidupan nelayan tersebut, yaitu cumi-cumi.
Sempat Ditolak
Meski sudah berhasil menemukan sunblock, usaha Melody enggak langsung diterima oleh nelayan tersebut.
“Awalnya mereka menolak karena merasa enggak butuh. Lalu, aku jelasin tentang bahaya sinar ultraviolet yang bisa mengakibatkan kanker kulit dan dampaknya yang enggak langsung kelihatan. Akhirnya, mereka mau mencoba dan menyukainya. Malah, mereka minta aku ngajarin cara membuatnya,” jelas Melody seperti dilansir kawanku.
Belum Bisa Dikembangkan
Sayangnya, Melody belum bisa mengajarkan nelayan-nelayan tersebut untuk membuat sendiri sunblock dari mata cumi-cumi ini. Karena, ada bahan kimia yang dibutuhkan dalam membuat sunblock. Harganya pun lumayan mahal.
“Sekarang, aku masih mencoba untuk menyatukan mata cumi-cumi ini dengan minyak kelapa karena mereka lebih gampang menemukan minyak kelapa,” harap Melody.
Memanfaatkan Limbah
Ini bukan pertama kalinya Melody memanfaatkan apa yang ada di sekitar sebagai sebuah komoditas baru yang berguna. Sebelumnya, Melody pernah memenangkan Acia Pacific Conference of Young Scientist (APCYS) karena berhasil mengolah sampah kulit durian menjadi briket (sejenis arang) tahun 2012.
Aksi Nyata
Dalam hal menjaga lingkungan dan memberikan kontribusi untuk lingkungan, Melody ingin terjun langsung dan memberikan aksi nyata.
“Kalau lingkungan bukan kita yang jaga, siapa lagi? Aku enggak mau jadi orang yang sok-sok kritis tanpa hasil yang jelas. Menurutku itu percuma. Lebih baik aku berbuat sesuatu, kasih contoh, dan itu lebih berhasil untuk membuat orang lain tertarik untuk mau ikut menjaga lingkungan dan menghasilkan sesuatu,” beber Melody. 7
1
Komentar