Hari Ini Digelar Aksi Massal Bersih-bersih di Pantai Kuta
Tiga Hari Ditutup karena Cuaca dan Sampah
MANGUPURA, NusaBali
Sampah kiriman yang kampih (terdampar) di sepanjang Pantai Kuta, Badung beberapa hari belakangan ini belum mendapat penanganan karena terkendala cuaca ekstrem. Untuk membersihkan sampah di Pantai Kuta, petugas gabungan dari sejumlah stakeholder serta pedagang akan melakukan aksi bersih-bersih massal pada Jumat (25/1) hari ini.
Koordinator Balawista Kabupaten Badung I Ketut Ipel, menerangkan tiga hari belakangan, Selasa (22/1) hingga Kamis (24/1), seluruh aktivitas wisata air ditutup sementara. Penutupan tersebut untuk antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi yang mencapai 3 meter sangat berisiko bagi wisatawan yang mandi ataupun surfing. Penutupan aktivitas wisata air itu juga karena banyaknya sebaran sampah di sepanjang pesisir pantai.
“Untuk aktivitas air di Pantai Kuta sampai saat ini masih kami tutup. Penutupan ini terhitung sejak Selasa (22/1), lantaran cuaca yang tidak memungkinkan dan faktor lainya,” ujar Ipel, Kamis (24/1) sore.
Diakuinya, waktu penutupan aktivitas di Pantai Kuta itu tergantung dari situasi yang terjadi di lapangan. Namun setelah dilakukan pemantauan secara berkala selama tiga hari ini, cuaca dan sampah masih bertebaran. Sehingga, pihaknya memperpanjang masa penutupan aktivitas di air.
Menurut Ipel, dalam melakukan penanganan sampah di sepanjang Pantai Kuta hingga Pantai Legian, pihaknya tidak membiarkan instansi terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung bekerja sendirian dalam penanganan. Apalagi, banyak kendala yang dihadapi oleh Dinas LHK dalam penanganan termasuk faktor cuaca ekstrem. Untuk itu, dia sudah mengimbau seluruh personelnya serta berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk desa dan pedagang guna bersama-sama mencari jalan keluar untuk membersihkan pantai itu. “Kendala yang dihadapi Dinas LHK adalah gelombang tinggi yang menyebabkan alat berat tidak bisa turun. Selain itu, petugas juga menghadapi hujan deras. Sehingga, kita harus bergandengan tangan dalam mengatasi sampah ini,” imbuh Ipel.
Sesuai rencana, bahwa sebanyak 183 personel Balawista dari Kabupaten Badung termasuk personel yang berjaga di 9 pos Balawista di Pantai Kuta dan Legian akan dikerahkan ke lapangan pada Jumat (25/1) pagi ini. Balawista bersama desa, pihak hotel hingga pedagang akan turun melakukan aksi bersih-bersih secara manual dengan cara memungut dan mengumpulkan di STO yang ada. “Kami baru mengambil langkah ini (gotong royong) karena selama ini cuaca sangat ekstrem. Saya berharap besok (hari ini) cuacanya kembali normal, sehingga kami bisa melakukan kegiatan pungut sampah massal itu,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan mengaku bahwa proses pembersihan sampah di Pantai Kuta belakangan ini mengalami kendala cuaca ekstrem dan persoalan teknis. Perhatian semua pihak dalam penanganan sampah ini sangat diperlukan. “Kami sangat mengapresiasi penanganan secara bersama-sama ini,” kata Merthawan. *dar
1
Komentar