Anggota Dewan Soroti Pemprov karena Tidak Antisipasi Pohon Roboh
Komisi III DPRD Bali (yang membidangi lingkungan) soroti kinerja pemerintah, yang dinilai lamban dalam menangani pemeliharaan dan antisipasi pohon roboh di musim hujan.
BPBD Bali Terbentur Soal Kewenangan
DENPASAR, NusaBali
Akibatnya, terjadi petaka pohon tumbang yang makan korban jiwa, korban terluka, dan hancurkan kendaraan sebagaimana peristiwa di Kota Denpasar, Kamis (24/1) sore.
Anggota Komisi III DPRD Bali dari Fraksi Golkar, Ida Bagus Pada Kusuma, mengingatkan musim hujan disertai angin kencang terjadi secara periodik, Desember sampai Januari. Kalau berdasar putaran kalender Bali, musim angin kencang ini terjadi pada Sasih Kawulu (bulan kedelapan). “Tapi, kami melihat antisipasi dari pemerintah tidak ada,” kritik Pada Kusuma di Denpasar, Jumat (25/1).
Menurut Pada Kusuma, pohon perindang jalan di kawasan Civic Centre seputar Niti Mandala Denpasar harusnya sudah dipangkas sejak awal. Namun, karena tidak dipangkas, terjadilan petaka pohon tumbang yang menimbulkan kerusakan, bahkan makan korban nyawa.
“Jadi, ini murni memang terlambat antisipasi pemerintah. Kami mengingatkan kinerja pemerintah. Ini kan musiman dan setiap tahun jadi pengalaman,” tandas politisi Golkar asal Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung ini.
Pada Kusuma menegaskan, penebangan bisa dilakukan lebih awal. Pmeliharaan pohon-pohon perindang jalan bisa dilakukan maksimal sejak 3 bulan sebelumnya. “Kalau anggaran untuk pemeliharaan pohon perindang ini, saya yakin tersedia kok. Lain soal kalau anggarannya nol, bisa dimaklumi. Kita berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lebih intensif melakukan upaya cegah dini bencana alam ini. Kejadiannya kan setiap tahun,” katanya.
Komisi III DPRD Bali, kata Pada Kusuma, tidak dalam posisi menghakimi, namun melaksanakan fungsi pengawasan. “Kami tidak dalam posisi menghakimi kinerja eksekutif, tapi jalankan fungsi pengawasan, fungsi kontrol. Kalau tidak diingatkan, tahun depan atau berikutnya malah terjadi lagi. Kesannya memang sepele, pemangkasan pohon, tapi kalau terlambat, dampaknya luar biasa,” ujar Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali ini.
Sementara itu, Plt Sekretaris BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan pihaknya terkendala dengan pohon perindang jalan di kawasan Civic Center (pusat perkantoran) Pemprov Bali yang menjadi kewenangan Pemkot Denpasar. “Untuk memangkas batangnya saja, kami harus mengajukan izin,” tutur Made Rentin saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.
Kendala lainnya, kata Made Rentin, adalah keterbatasan peralatan di BPBD Bali. Saat ini, BPBD Bali hanya memiliki 12 unit senso (gergaji mesin). Ketika terjadi peristiwa pohon tumbang mencapai 21 titik di Kota Denpasar saja, seperti Kamis sore, BPBD Bali kewalahan melakukan penanganan.
”Besok (hari ini) kami akan lakukan pembelian senso dengan swadaya, karena memang alatnya tidak ada. Sebab, belanja modal tahun 2019 memang tidak ada. Nanti dalam APBD Perubahan 2019, akan kami ajukan,” papar mantan Kabag Humas DPRD Bali ini.
Rentin mengatakan, untuk sementara BPBD Bali telah mengeluarkan imbauan kepada kabupaten/kota supaya pohon-pohon perindang jalan yang menjadi kewenangan mereka agar dilakukan pemangkasan. Imbauan itu sudah diterbitkan BPBD Bali, Jumat kemarin. “Kami imbau BPBD Kabpaten/Kota se-Bali koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertamanan untuk lakukan pemangkasan pohon perindang,” tegas Rentin.
Menurut Rentin, beberapa kabupaten sudah bergerak cepat, Jumat kemarin. Misalnya, BPBD Karangasem dan BPBD Tabanan sudah bertindak dan lakukan pemangkasan pohon yang rawan roboh dan menimbulkan bencana. “Surat imbauan pemotongan pohon dalam kondisi segera. Bukan hanya pohon perindang jalan, tapi juga di pusat perkantoran. Imbauan ini juga kami tembuskan kepada Pak Gubernur Bali atas seizin Sekda,” katanya.
Petaka pohon roboh sebelumhya terjadi di sejumlah kawasan Kota Denpasar akibat hujan disertai angin kencang, Kamis sore sekitar pukul 17.00 Wita. Dalam bencana ini, satu nyawa melayang dan satu korban luka akibat tertimpa pohon, selain hancurkan 7 unit mobil.
Korban tewas tertimpa pohon roboh adalah Taufiqi Hudaya, 28. Pria asal Pasuruan, Jawa Timur yang diketahui bekerja di sebuah distro kawasan Denpasar ini tewas tertimpa pohon Kepuh berdameter 0,6 meter dengan tinggi 20 meter di Jalan Tukad Pakerisan Denpasar kawasan Banjar Kangin, Kelu-rahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan.
Sedangkan korban luka tertimpa pohon adalah Komang Alit Astika, 29, asal Banjar Dinas Tanah Ampo, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Korban Komang Alit Astika tertimpa pohon perindang jalan saat melintas naik motor di Jalan Raya Puputan Niti Mandala Denpasar.
Secara keseluruhan, terdapat 21 titik petaka pohon tumbang di Denpasar sore itu. Selain merenggut satu nyawa dan satu korban terluka, petaka pohon roboh juga menyebabkan 7 unit mobil tertimpa hingga rusak. Pohon tumbang tersebar di Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Jalan Raya Puputan Niti Mandala Denpasar tepat depan Plaza Renon, Jalan Raya Puputan Denpasar depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Jalan Gambuh Denpasar, Jalan Merpati Denpasar, Jalan Nusa Indah Denpasar, Jalam Kerta Pura Denpasar, Jalan Setia Budi Denpasar, Jalan Kusuma Atmaja Denpasar, Jalan Basuki Rahmat Denpasar, Jalan Sedap Malam Denpasar, Jalan Sedap Malam II, Jalan Tukad Pakerisan Denpasar, Jalan Tukad Batanghari X Denpasar, Jalan Akasia Gang Buaji Denpasar, Jalan Tukad Badung 21 B Debpasar, Jalan Tukad Balian Denpasar, Jalan Dewata Indah, dan Jalan Antasura Denpasar.
Khusus pohon tumbang di Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar, menghan-curkan 2 unit mobil di areal parkir Kantor Dinas PU Bali. Petaka pohon roboh di Jalan Raya Puputan depan Monumen Bajra Sandi juga menimpa 2 unit mobil. Sedangkan 3 unit mobil lainnya masing-maisng tertimpa pohon roboh di Jalan Sedap Malam II Denpasar, Jalan Gambuh Denpasar, dan Jalan Tukad Badung 21 B Denpasar. *nat
Komentar