Sampah Kiriman Terkumpul 100 Kubik
Sebanyak 100 kubik sampah kiriman terkumpul dalam giat gotong- royong, Jumat (25/1), oleh seluruh pegawai lingkup Pemkab Buleleng pasca bencana gelombang pasang, Selasa (22/1) malam hingga Rabu (23/1) dini hari.
SINGARAJA, NusaBali
Sampah kiriman itu terkumpul dari sembilan titik kawasan pantai di Buleleng yang terdampak bencana.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengatakan penanganan sampah kiriman akibat bencana gelombang pasang di Buleleng itu ditangani oleh seluruh elemen masyarakat. Tak hanya pegawai Pemkab Buleleng, tetapi juga siswa, masyarakat yang kompak membantu memulihkan kebersihan pantai. Gotong-royong itu seluruh instansi di lingkup Pemkab Buleleng dibagi untuk bertanggung jawab membersihkan sembilan titik pantai dari wilayah Lingkungan Taman Sari Kampung Baru hingga Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk Buleleng.
“Kami memang bagi menjadi sembilan titik, sehingga sampah-sampah kiriman ini tak lama mengganggu pemandangan pantai di Buleleng,” kata Ariadi. Total ada 100 kubik sampah kiriman yang terkumpul dalam aksi gotong-royong itu.
Hanya saja yang baru berhasil diangkut sebanyak 28 kubik, sedangkan sisanya 72 kubik masih menggunung di tepi pantai menunggu jemputan. Ia mengaku akan melanjutkan pengangkutan pada Sabtu (26/1) secara bertahap hingga kelar semuanya. “Karena jumlahnya snagat banyak kami angkut bertahap, karena sampah reguler dari rumah tangga juga harus tetap jalan,” imbuhnya.
Mantan Camat Gerokgak ini pun menganalisis dari sampah kiriman yang terkumpul, didominasi potongan dan batang-batang kayu gelondongan, ranting kayu dan bambu dan sampah organik lainnya. Selain itu juga ditemukan banyak sampah plastik, kain, hingga barang-barang rumah tangga yang diperkirakan hanyut disapu gelombang pasang.
Sementara itu mengantisipasi gelombang pasang yang masih terdeteksi hingga bulan Februari mendatang, ia pun mengaku akan segera menyusun jadwal pembersihan pantai di Buleleng. Ia pun tak memungkiri potensi datangnya sampah kiriman akibat gelombang pasang masih akan terjadi. Pihaknya pun mengaku untuk penanggulangan selanjutnya akan meminta bantuan kepada TNI-Polri, dan seluruh elemen masyarakat.
Gotong-royong yang dipimpin Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, mengatakan program sosialisasi dan pembersihan daerah aliran sungai oleh DLH sudah dilakukan secara berkesinambungan. Hanya saja sejauh ini kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga aliran sungai dan tak membuang sampah sembarangan masih rendah.
“Sisa pangkasan pohon yang tidak dibereskan kadangkala dibuang di bantaran kali, jelas ini karena kesadarannya menjaga lingkungan kurang,” jelas Sutjidtra. Dengan pelibatan anak-anak sekolah dalam gotong-royong pembersihan pantai ia berharap dapat memberikan contoh dan pelajaran kepada generasi muda untuk lebih mencintai lingkungannya.*k23
Komentar