KESEHATAN : Paru-paru Bermasalah
Diprediksi terdapat 2,1 juta kasus kanker paru baru dan 1,8 juta kematian karena kanker paru pada tahun 2018.
Paru paru adalah salah satu organ penting tubuh. Organ pada sistem pernapasan ini berhubungan langsung dengan peredaran darah. Karena itu, masalah pada paru-paru dapat berujung pada masalah besar dalam sistem metabolisme tubuh.
Patut waspada terhadap beberapa tanda dan gejala yang muncul karena masalah pada paru-paru, baik ringan atau berat.
Penting untuk memperhatikan tanda dan gejala ini karena bisa jadi merupakan awal untuk penyakit paru-paru seperti COPD, asma, atau bahkan kanker paru. Mengetahui tanda ini dapat membantu mempercepat pengobatan sebelum penyakit semakin parah.
Berikut tanda dan gejala paru-paru bermasalah.
*Batuk kronis. Dikutip dari American Lung Association, batuk yang tergolong kronis merupakan batuk yang tak berhenti selama satu bulan atau lebih. Ini merupakan gejala awal yang memberitahu terdapat masalah di dalam sistem pernapasan. Gejala semakin terlihat jelas jika batuk kronis ini disertai dahak, darah, atau demam.
*Sesak napas. Perhatikan napas saat setelah beraktivitas. Sesak napas yang ditandai dengan napas pendek, tersengal-sengal, atau sulit bernapas usai beraktivitas yang tidak terlampau berat merupakan salah satu pertanda masalah dalam sistem pernapasan. Paru-paru yang bermasalah dapat menyulitkan bernapas, bahkan saat tidak melakukan kegiatan yang berat. Sulit bernapas ini terjadi karena sistem pernapasan tak menerima oksigen yang cukup.
*Berdahak. Dahak diproduksi oleh saluran udara sebagai bentuk pertahanan tubuh terhadap infeksi atau iritasi. Jika produksi lendir ini tak kunjung henti, bisa jadi terdapat infeksi pada paru-paru atau sistem pernapasan.
*Napas berbunyi. Napas yang berbunyi sering juga dikenal dengan istilah mengi. Dikutip dari Prevention, saat napas sudah mulai mengeluarkan bunyi, artinya terdapat sesuatu yang membuat saluran udara terhalang atau menyempit. Masalah yang muncul dapat berupa asma atau juga emfisema.
*Batuk darah. Darah yang keluar lewat batuk merupakan sinyal darurat adanya masalah pada paru-paru atau saluran pernapasan bagian atas. Batuk darah juga bisa merupakan tanda adanya infeksi atau peradangan di dalam organ sistem pernapasan.
* Nyeri dada kronis. Nyeri dada yang tidak diketahui penyebabnya dan berlangsung selama satu bulan atau lebih merupakan gejala signifikan adanya masalah pada organ di balik dada. Nyeri ini biasanya timbul karena peradangan yang mengiritasi lapisan dalam dada. Jika memiliki satu atau lebih dari tanda-tanda masalah pada paru-paru, segera hubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat sebelum keadaan semakin parah.
Serangan kanker paru-paru semakin menjadi-jadi. Kanker pada organ pernapasan ini menjadi kanker pembunuh nomor satu di dunia dan Indonesia. Data internasional dari Globocan 2018 yang dirilis menyatakan kanker paru adalah kanker yang paling banyak ditemukan pada pria dan wanita di seluruh dunia dibanding jenis kanker lainnya. Total, kanker paru berjumlah 11,6 persen dari semua kasus kanker di dunia. Disusul kanker payudara, usus besar, prostat, dan perut.
Kanker paru juga menjadi penyebab utama kematian akibat kanker yakni sebesar 18,4 persen dari total kematian karena kanker. Diprediksi, terdapat 2,1 juta kasus kanker paru baru dan 1,8 juta kematian karena kanker paru pada 2018. Dengan kata lain satu dari lima kematian pada kanker terjadi akibat kanker paru. Di Indonesia, angka itu tak jauh berbeda. Data dari Indonesian Cancer Information & Support Center (CISC) menunjukkan kanker paru merupakan kanker pembunuh nomor satu dengan total 14 persen dari kematian karena kanker. Angka kematian karena kanker paru di Indonesia bahkan mencapai 88 persen. “Data menunjukkan kanker paru adalah kanker pembunuh nomor satu di Indonesia, dengan jenis terbanyak adenokarsinoma,” kata dokter ahli patologi anatomi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais Evlina Suzanna, dikutip dari rilis yang diterima cnnindonesia.com dari CISC.
Kanker paru masuk dalam golongan kanker paling mematikan lantaran sebagian besar terdiagnosis pada stadium lanjut. Angka harapan hidup pada penderita kanker paru lebih rendah dibandingkan kanker lain yakni hanya 12 persen. Karena itu deteksi dan diagnosis dini penting bagi penderita kanker paru. Kanker paru memiliki jenis mutasi yang berbeda-beda. Setiap jenis memerlukan penanganan yang berbeda pula. “Deteksi dan penegakkan diagnosis sejak dini menjadi sangat penting bagi orang-orang dengan risiko tinggi kanker paru agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat dan bermutu,” kata Ketua CISC Aryanthi Baramuli Putri.
Kanker paru dapat dideteksi dini dengan memahami gejala yang timbul. Namun, umumnya pada tahap awal kanker paru tidak menyebabkan gejala. Gejala baru muncul saat kanker sudah memasuki tahap tertentu. Gejala itu meliputi batuk yang berkelanjutan dan semakin parah bahkan berdarah, sesak napas, nyeri di dada, hingga kelelahan tanpa sebab. Muncul pula pembengkakan pada muka atau leher, sakit kepala, dan sakit pada tulang.
Gejala lain yang juga muncul adalah berat badan menurun, kehilangan nafsu makan, suara serak, sulit menelan, dan perubahan bentuk ujung jari yang menjadi cembung. Risiko terkena kanker paru lebih tinggi pada orang yang memiliki faktor risiko. Faktor risiko itu di antaranya faktor usia yakni di atas 50 tahun, genetik atau memiliki riwayat kanker paru di keluarga, terpapar karsinogen, dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok. Sekitar 85-95 persen penyebab kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok.
Nikotin merupakan salah satu zat yang terkandung di dalam rokok. Senyawa kimia ini disinyalir menjadi penyebab seseorang jadi kecanduan merokok. Nikotin sebenarnya merupakan zat kimia yang secara alami dibuat oleh beberapa jenis tumbuhan, seperti tomat, terung, termasuk tembakau yang menjadi bahan baku rokok. Namun, dalam kadar tertentu pada tembakau, nikotin dapat menyebabkan adiksi yang membuat seseorang ketergantungan dan tak bisa lepas dari rokok. Efek samping nikotin dapat mempengaruhi jantung, hormon, dan sistem gastrointestinal. Namun, zat adiktif ini bisa dilawan dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan. Makanan ini ampuh membersihkan tubuh dari racun dan menghilangkan nikotin dari tubuh.
1. Jahe. Jahe memiliki sifat anti-peradangan yang membantu mengeluarkan racun dari saluran pernapasan. Ekstrak jahe juga terbukti dapat melawan sel kanker paru-paru. Jahe mengandung beragam vitamin dan mineral seperti kalium, magnesium, beta-karoten dan seng. Kandungan ini mampu melawan zat-zat berbahaya dan tidak dibutuhkan oleh tubuh, termasuk nikotin. Untuk mendapatkan khasiat ini, jahe bisa dikonsumsi dengan teh atau menambahkannya dalam bumbu makanan.
2. Kunyit. Kunyit juga mampu membersihkan paru-paru dari zat beracun termasuk nikotin. Diberitakan Medical News Today, sama seperti jahe, kunyit memiliki sifat yang ampuh mengobati peradangan. Kunyit kaya akan mangan, zat besi, kalium dan vitamin C. Mikronutrien ini bisa melawan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
3. Brokoli. Brokoli kaya akan vitamin C dan B5. Mengonsumsi brokoli bisa membantu tubuh mendapatkan vitamin C yang hilang karena merokok. Brokoli juga membantu metabolisme tubuh dan melindungi paru-paru dari racun. Kandungan gen NRF2 dalam sayuran hijau ini dapat melindungi sel paru-paru dari beragam zat berbahaya.
4. Apel. Laporan dari Manipal Hospital menyebut mengonsumsi sebuah apel sehari bisa melindungi tubuh. Apel mengandung berbagai macam flavonoid dan vitamin sebagai antioksidan. Zat ini bisa melawan berbagai penyakit yang menyerang paru-paru secara efektif.
5. Jeruk. Nikotin membuat kandungan vitamin C dalam tubuh berkurang secara drastis. Oleh karena itu, mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk bisa mengembalikan kandungan vitamin yang hilang. Vitamin C dapat menghilangkan stres dan rasa cemas yang muncul akibat kecanduan nikotin. Jeruk juga mengandung serat, folat, vitamin B1, tembaga, kalium dan kalsium yang membantu melawat zat beracun. *
Komentar