Dinas LHK Sebut Terparah Selama 10 Tahun Terakhir
Sampah Plastik di Pantai Kedonganan, Kuta
MANGUPURA, NusaBali
Sampah plastik kiriman yang menyerbu kawasan Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, dalam beberapa hari terakhir ini mendapat atensi khusus Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung. Dalam catatan Dinas LHK, sampah di kawasan pantai yang memiliki bentangan 12 kilometer itu, kali ini tergolong yang terparah dalam rentang waktu 10 tahun terakhir. Sampah plastik kiriman kali ini diperkirakan mencapai 250 ton per hari.
Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, mengungkapkan saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi sampah yang tersebar di Pantai Kuta yang didominasi sampah pohon dan buah kelapa. Namun, secara bersamaan dalam kurun waktu lima hari terakhir, Pantai Kedonganan juga terdampak sampah plastik.
“Kalau saat ini kami memang masih fokus yang di Kuta. Tapi, di Pantai Kedonganan justru terpapar sampah plastik. Kami melakukan upaya penanganan termasuk mendahulukan yang memang sangat berdampak bagi lingkungan hidup, termasuk yang di Kedonganan itu,” kata Merthawan, Minggu (27/1) sore.
Diakuinya, sampah plastik yang menumpuk di sepanjang Pantai Kedonganan merupakan sampah terparah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Merthawan memperkirakan, sampah yang ada di Pantai Kedonganan saat ini mencapai 250 ton per harinya. Padahal, kalau saat musim penghujan diperkirakan mencapai 50 ton saja per hari.
Menurut Merthawan, peristiwa membeludaknya sampah kiriman berupa plastik pernah terjadi tiga tahun lalu. Kala itu sampah yang didominasi plastik mencapai 150 ton per hari. “Ini sampah kiriman plastik terparah dalam 10 tahun terakhir. Dulu, sekitar tiga tahun lalu perna ada kejadian serupa. Tapi, tidak separah ini. Kalau yang saat ini volumenya nyaris dua kali lipatnya,” aku Merthawan.
Untuk penanganan sampah plastik tersebut, pihaknya akan mengerahkan kekuatan penuh untuk mengevakuasi. Rencananya, pada Senin (28/1) pagi ini, tim akan dikerahkan beserta alat berat untuk mengevakuasi sampah-sampah tersebut. “Kendala utama saat ini memang gelombang tinggi. Kami menyiasati hal ini dengan mengerahkan personel lebih pagi. Semoga saja saat pagi itu tidak ada gelombang. Karena kalau kami turun, tapi gelombang masih ada, tentu sangat menyulitkan bagi petugas di lapangan. Semoga besok pagi (hari ini) gelombang sedikit reda, sehingga kami bisa mengevakuasi semua sampah itu,” ucap Merthawan.
Kendala lain yang dihadapi Dinas LHK adalah pengerahan alat berat agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Selain itu, kontur pasir di Pantai Kedonganan sepanjang 12 km itu kondisinya gembur yang membuat pihaknya ekstra hati-hati dalam penanganan. “Kalau di Kedonganan ini kan memang pasirnya agak gembur. Kalau kita menginjak (sampah plastik), tentu sampah-sampah ini masuk ke pasir. Makanya harus ditangani dengan telaten,” tuturnya. Dia berharap kerja sama semua pihak dalam penanganan sampah-sampah kiriman ini, termasuk dari warga atau komponen lainnya. *dar
1
Komentar