Wifi Gratis Kadang-kadang Mati
Warga Badung belum semua bisa menikmati program wifi gratis secara nyaman.
MANGUPURA, NusaBali
Sebab, sejumlah wifi yang disiapkan Pemkab Badung hingga ke pelosok desa bahkan ke banjar-banjar, kadang-kadang mati.
Menurut salah seorang sumber di lingkungan Pemkab Badung, di beberapa titik masyarakat kesulitan mengakses internet karena koneksi wifi kerap mati. “Saya tidak tahu kenapa bisa mati,” ungkap sumber yang minta namanya tidak dikorankan, Senin (28/1). Sayangnya, sumber tersebut tak menyebut titik mana saja wifi milik Pemkab Badung yang acapkali mengalami gangguan.
Kepala Diskominfo Kabupaten Badung Wayan Weda Dharmaja, saat dikonfirmasi tak menyangkal matinya sejumlah wifi. “Iya (ada beberapa wifi mati, Red). Dua pekan ini kami masih melakukan konfigurasi (pengaturan) dengan menambah kapasitas bandwitdh,” ungkapnya.
Sayangnya Weda Dharmaja tidak hafal besaran penambahan kapasitas internet yang baru. Namun, untuk diketahui pada anggaran perubahan APBD Badung tahun 2018 program wifi gratis ini dianggarkan Rp 26 miliar, termasuk untuk membeli bandwitdh dengan kapasitas 5,5 GB. Bandwitdh sebesar 5,5 GB itu akan digunakan selama dua bulan, atau 2,75 GB per bulan. Untuk jatah bandwitdh masing-masing tempat juga sudah ditentukan. Untuk balai banjar dan sekolah-sekolah 15 mbps, kantor perbekel 30 mbps, dan kantor camat 60 mbps.
Kemudian mengenai dua perangkat wifi yang hilang di Banjar Gadung, Desa Abianbase, Mengwi dan Banjar Gaji, Desa Dalung, Kuta Utara, pejabat asal Sembung, Kecamatan Mengwi, ini menyebut sudah diganti dengan perangkat yang baru. Kata dia, kehilangan alat berupa perangkat ONT (Optical Network Termination) tersebut masih sepenuhnya menjadi tanggungan rekanan. “Sebenarnya barang kami utuh. Yang hilang itu milik dan tanggung jawab rekanan. Jadi, dia sudah ganti,” tegasnya.
Sekadar mengingatkan, pemasangan wifi ini merupakan komitmen Pemkab Badung dalam upaya menuju Badung Smart City. Pemkab Badung telah menyiapkan anggaran senilai Rp 26 miliar lebih untuk merealisasikannya. Anggaran tersebut berasal dari APBD induk tahun 2018. Ada 982 titik yang dipasang wifi gratis, mulai dari sekolah, kantor camat, lurah/desa, banjar, pustu, dan puskesmas. *asa
Menurut salah seorang sumber di lingkungan Pemkab Badung, di beberapa titik masyarakat kesulitan mengakses internet karena koneksi wifi kerap mati. “Saya tidak tahu kenapa bisa mati,” ungkap sumber yang minta namanya tidak dikorankan, Senin (28/1). Sayangnya, sumber tersebut tak menyebut titik mana saja wifi milik Pemkab Badung yang acapkali mengalami gangguan.
Kepala Diskominfo Kabupaten Badung Wayan Weda Dharmaja, saat dikonfirmasi tak menyangkal matinya sejumlah wifi. “Iya (ada beberapa wifi mati, Red). Dua pekan ini kami masih melakukan konfigurasi (pengaturan) dengan menambah kapasitas bandwitdh,” ungkapnya.
Sayangnya Weda Dharmaja tidak hafal besaran penambahan kapasitas internet yang baru. Namun, untuk diketahui pada anggaran perubahan APBD Badung tahun 2018 program wifi gratis ini dianggarkan Rp 26 miliar, termasuk untuk membeli bandwitdh dengan kapasitas 5,5 GB. Bandwitdh sebesar 5,5 GB itu akan digunakan selama dua bulan, atau 2,75 GB per bulan. Untuk jatah bandwitdh masing-masing tempat juga sudah ditentukan. Untuk balai banjar dan sekolah-sekolah 15 mbps, kantor perbekel 30 mbps, dan kantor camat 60 mbps.
Kemudian mengenai dua perangkat wifi yang hilang di Banjar Gadung, Desa Abianbase, Mengwi dan Banjar Gaji, Desa Dalung, Kuta Utara, pejabat asal Sembung, Kecamatan Mengwi, ini menyebut sudah diganti dengan perangkat yang baru. Kata dia, kehilangan alat berupa perangkat ONT (Optical Network Termination) tersebut masih sepenuhnya menjadi tanggungan rekanan. “Sebenarnya barang kami utuh. Yang hilang itu milik dan tanggung jawab rekanan. Jadi, dia sudah ganti,” tegasnya.
Sekadar mengingatkan, pemasangan wifi ini merupakan komitmen Pemkab Badung dalam upaya menuju Badung Smart City. Pemkab Badung telah menyiapkan anggaran senilai Rp 26 miliar lebih untuk merealisasikannya. Anggaran tersebut berasal dari APBD induk tahun 2018. Ada 982 titik yang dipasang wifi gratis, mulai dari sekolah, kantor camat, lurah/desa, banjar, pustu, dan puskesmas. *asa
Komentar