38 Petugas Kebersihan Ngayah Selama Panca Walikrama
Sebanyak 38 petugas kebersihan berjanji ngayah secara optimal selama berlangsung Karya Agung Panca Walikrama di Pura Besakih yang puncaknya Purnama Kadasa, Buda Wage Menail, Rabu (20/3).
AMLAPURA, NusaBali
Harapannya areal tempat suci bersih dari sampah. Terutama jalur dari selatan Pura Manik Mas hingga Pura Penataran Agung Besakih.
Sejumlah petugas kebersihan dihubungi mengakui kian bersemangat ngayah meski sesekali cuaca hujan lebat mengguyur saat bertugas. “Biasanya kesibukan ngayah bersih-bersih meningkat selama Karya Agung Panca Walikrama karena banyak pamedek berdatangan setiap hari,” jelas I Gusti Ngurah Artama, Selasa (29/1). Petugas bekerja terbagi dua shift dari pukul 07.00 Wita-11.00 Wita dan pukul 12.00 Wita-16.00 Wita. Sebanyak 38 petugas yang dikoordinasikan I Gusti Aji Teges yang upahnya per sekali absen Rp 31.000 jadinya maksimal dapat upah sebulan Rp 930.000. Nominal itu masih jauh dari UMK (upah minimum kabupaten) Karangasem Rp 2,355 juta.
Petugas I Nengah Darmayasa dari Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih yang bertugas sejak tahun 2005 tiap tahun kontraknya diperpanjang, walau mengakui bersih-bersih dapat imbalan tetapi di sisi lain juga ngayah. “Memang dapat imbalan tetapi kami lebih banyak ngayah terpenting dikaruniai keselamatan lahir dan bathin,” jelas I Nengah Darmayasa, yang awalnya dapat upah Rp 17.500 per hari, sejak tahun 2018 meningkat jadi Rp 31.000.
Petugas lainnya Ni Wayan Ariati dari Banjar Kedundung, Desa Besakih, mengaku telah 10 tahun sebagai petugas kebersihan. Sedangkan rekannya Ni Nengah Rata dari Banjar Keladian, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, telah 5 tahun bertugas, keduanya merasa bersyukur atas anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa selama bertugas selalu sehat lahir dan bathin. “Kami memang perlu imbalan, lebih penting lagi anugerah kesehatan lahir dan bathin. Selama Karya Agung Panca Walikrama nanti lebih sibuk ngayah bersih-bersih, itu sudah biasa kami lakukan,” jelas Ni Wayan Ariati.
Disebutkan, sebanyak 38 petugas telah berbagi tugas mulai dari Pura Manik Mas Besakih, Pura Bangun Sakti, Pura Ulun Kulkul, Pura Goa Raja, Pura Banua Kawan, Pura Basukian, hingga Pura Penataran Agung. Syukurnya di Bencingah Agung Pura Besakih hingga Wantilan Mandapa Sri Kesari Warmadewa berlaku larangan para pedagang berjualan. Sehingga konsentrasi membersihkan sampah hanya di jaba Bencingah Agung. “Tentu saja nanti disediakan tong sampah yang cukup sehingga petugas lebih memudahkan mengumpulkan sampah,” tambah Ni Wayan Ariati.
Bendesa Pakraman Besakih yang juga Ketua Umum Panitia Karya Agung Panca Walikrama, Jro Mangku Widiartha, membenarkan berlaku larangan untuk semua pedagang jualan di Bencingah Agung, wantilan hingga jaba Pura Penataran Agung. Hal itu telah tertuang dalam paruman Desa Pakraman Besakih. “Jika ada pedagang jualan di tempat terlarang, pamedek boleh belanja secara gratis,” katanya. *k16
Harapannya areal tempat suci bersih dari sampah. Terutama jalur dari selatan Pura Manik Mas hingga Pura Penataran Agung Besakih.
Sejumlah petugas kebersihan dihubungi mengakui kian bersemangat ngayah meski sesekali cuaca hujan lebat mengguyur saat bertugas. “Biasanya kesibukan ngayah bersih-bersih meningkat selama Karya Agung Panca Walikrama karena banyak pamedek berdatangan setiap hari,” jelas I Gusti Ngurah Artama, Selasa (29/1). Petugas bekerja terbagi dua shift dari pukul 07.00 Wita-11.00 Wita dan pukul 12.00 Wita-16.00 Wita. Sebanyak 38 petugas yang dikoordinasikan I Gusti Aji Teges yang upahnya per sekali absen Rp 31.000 jadinya maksimal dapat upah sebulan Rp 930.000. Nominal itu masih jauh dari UMK (upah minimum kabupaten) Karangasem Rp 2,355 juta.
Petugas I Nengah Darmayasa dari Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih yang bertugas sejak tahun 2005 tiap tahun kontraknya diperpanjang, walau mengakui bersih-bersih dapat imbalan tetapi di sisi lain juga ngayah. “Memang dapat imbalan tetapi kami lebih banyak ngayah terpenting dikaruniai keselamatan lahir dan bathin,” jelas I Nengah Darmayasa, yang awalnya dapat upah Rp 17.500 per hari, sejak tahun 2018 meningkat jadi Rp 31.000.
Petugas lainnya Ni Wayan Ariati dari Banjar Kedundung, Desa Besakih, mengaku telah 10 tahun sebagai petugas kebersihan. Sedangkan rekannya Ni Nengah Rata dari Banjar Keladian, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, telah 5 tahun bertugas, keduanya merasa bersyukur atas anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa selama bertugas selalu sehat lahir dan bathin. “Kami memang perlu imbalan, lebih penting lagi anugerah kesehatan lahir dan bathin. Selama Karya Agung Panca Walikrama nanti lebih sibuk ngayah bersih-bersih, itu sudah biasa kami lakukan,” jelas Ni Wayan Ariati.
Disebutkan, sebanyak 38 petugas telah berbagi tugas mulai dari Pura Manik Mas Besakih, Pura Bangun Sakti, Pura Ulun Kulkul, Pura Goa Raja, Pura Banua Kawan, Pura Basukian, hingga Pura Penataran Agung. Syukurnya di Bencingah Agung Pura Besakih hingga Wantilan Mandapa Sri Kesari Warmadewa berlaku larangan para pedagang berjualan. Sehingga konsentrasi membersihkan sampah hanya di jaba Bencingah Agung. “Tentu saja nanti disediakan tong sampah yang cukup sehingga petugas lebih memudahkan mengumpulkan sampah,” tambah Ni Wayan Ariati.
Bendesa Pakraman Besakih yang juga Ketua Umum Panitia Karya Agung Panca Walikrama, Jro Mangku Widiartha, membenarkan berlaku larangan untuk semua pedagang jualan di Bencingah Agung, wantilan hingga jaba Pura Penataran Agung. Hal itu telah tertuang dalam paruman Desa Pakraman Besakih. “Jika ada pedagang jualan di tempat terlarang, pamedek boleh belanja secara gratis,” katanya. *k16
Komentar