Selamat Jalan Legenda !
Bli Sony, kakak sepupu sekaligus teman diskusi jika saya pulang kampung ke Desa Tumbu Karangasem, bila bicara sepakbola.
Made Sony Kawiarda Berpulang
DENPASAR, NusaBali
Legenda sepakbola Bali Made Sony Kawiarda meninggal dunia pada Rabu (30/1) sore di rumahnya di Batubulan Gianyar. Mantan pemain nasional yang mencetak sejumlah pemain bintang asal Bali itu meninggal dunia diduga akibat terjatuh di rumahnya.
"Pak Sony sudah meninggal. Jatuh di rumah (Batubulan)," ucap Erik Seran, teman dekat Sony Kawiarda, Rabu (30/1) malam.
Menurut Erik, sebelumnya Sony tidak ada sakit. Begitu juga sebelum hendak makan kondisinya biasa-biasa. "Tidak ada benturan, terjatuh biasa saat hendak makan di rumahnya," tutur Erik Seran, yang diajak almarhum main bola.
Eric pun mengatakan, pihak keluarga mengaku tidak menduga kepergian Sony Kawiarda. Sebab selama ini, almarhum tidak pernah mengeluhkan rasa sakit. Almarhum selama ini juga aktif bermain sepakbola, meski usaianya tidak muda lagi. Bahkan, kata Eric, juga sering tour keliling kota di Indonesia. Tour yang terakhir pada akhir 2018.
Sedangkan adik kandung almarhum Pasek Wijaya mengungkapkan usia almarhum sekitar 60 tahunan. "Maaf tanggal lahirnya saya tidak hafal. Yang jelas almarhum meninggalkan satu anak, Randy Perdana. Sedangkan istrinya sudah meninggal dulu," tutur Pasek Wijaya.
Istri almarhum Eli Agustini lebih dulu berpulang, dan Kawiarda cukup lama menduda.
Sementara politisi yang juga gila bola Gede Pasek Suardika mengaku sangat terkejut atas kabar meninggalnya Made Sony Kawiarda. "Dua hari lalu baru saja berkomunikasi dengan nada candaan di FB. Kami tentu sangat berduka," ujar Pasek Suardika.
Anggota DPD RI itu mengaku mendapat informasi via Whatshap oleh keluarganya. “Bli Sony kakak sepupu sekaligus teman diskusi jika saya pulang kampung ke Desa Tumbu Karangasem, bila bicara sepakbola," tutur Pasek Suardika.
Menurut Suardika, Kawiarda banyak memberikan informasi seputar atmosfir sepakbola saat dirinya jadi salah satu anggota Panja Komisi X DPR RI terkait kisruh PSSI di era Nurdin Halid.
"Smoga Amor Ring Acintya, semoga dapat tempat yang baik disisi Tuhan," ucap Pasek Suardika.
Informasi jenazah almarhum dibawa ke rumah duka di Desa Tumbu Karangasem. Pasek Suardika menambahkan, dari informasi pihak keluarga korban diduga tensinya tinggi dan mendadak terjatuh.
"Kamis sore pukul 16.00 Wita nyiramang layon, dan pukul 18.00 Wita ngelayu sekar atau dikubur," papar Pasek Suardika. *dek
DENPASAR, NusaBali
Legenda sepakbola Bali Made Sony Kawiarda meninggal dunia pada Rabu (30/1) sore di rumahnya di Batubulan Gianyar. Mantan pemain nasional yang mencetak sejumlah pemain bintang asal Bali itu meninggal dunia diduga akibat terjatuh di rumahnya.
"Pak Sony sudah meninggal. Jatuh di rumah (Batubulan)," ucap Erik Seran, teman dekat Sony Kawiarda, Rabu (30/1) malam.
Menurut Erik, sebelumnya Sony tidak ada sakit. Begitu juga sebelum hendak makan kondisinya biasa-biasa. "Tidak ada benturan, terjatuh biasa saat hendak makan di rumahnya," tutur Erik Seran, yang diajak almarhum main bola.
Eric pun mengatakan, pihak keluarga mengaku tidak menduga kepergian Sony Kawiarda. Sebab selama ini, almarhum tidak pernah mengeluhkan rasa sakit. Almarhum selama ini juga aktif bermain sepakbola, meski usaianya tidak muda lagi. Bahkan, kata Eric, juga sering tour keliling kota di Indonesia. Tour yang terakhir pada akhir 2018.
Sedangkan adik kandung almarhum Pasek Wijaya mengungkapkan usia almarhum sekitar 60 tahunan. "Maaf tanggal lahirnya saya tidak hafal. Yang jelas almarhum meninggalkan satu anak, Randy Perdana. Sedangkan istrinya sudah meninggal dulu," tutur Pasek Wijaya.
Istri almarhum Eli Agustini lebih dulu berpulang, dan Kawiarda cukup lama menduda.
Sementara politisi yang juga gila bola Gede Pasek Suardika mengaku sangat terkejut atas kabar meninggalnya Made Sony Kawiarda. "Dua hari lalu baru saja berkomunikasi dengan nada candaan di FB. Kami tentu sangat berduka," ujar Pasek Suardika.
Anggota DPD RI itu mengaku mendapat informasi via Whatshap oleh keluarganya. “Bli Sony kakak sepupu sekaligus teman diskusi jika saya pulang kampung ke Desa Tumbu Karangasem, bila bicara sepakbola," tutur Pasek Suardika.
Menurut Suardika, Kawiarda banyak memberikan informasi seputar atmosfir sepakbola saat dirinya jadi salah satu anggota Panja Komisi X DPR RI terkait kisruh PSSI di era Nurdin Halid.
"Smoga Amor Ring Acintya, semoga dapat tempat yang baik disisi Tuhan," ucap Pasek Suardika.
Informasi jenazah almarhum dibawa ke rumah duka di Desa Tumbu Karangasem. Pasek Suardika menambahkan, dari informasi pihak keluarga korban diduga tensinya tinggi dan mendadak terjatuh.
"Kamis sore pukul 16.00 Wita nyiramang layon, dan pukul 18.00 Wita ngelayu sekar atau dikubur," papar Pasek Suardika. *dek
1
Komentar