Ribuan Pamedek Hadiri Puncak Karya di Pura Er Jeruk
Puncak Karya Padudusan Agung, Segara Kertih, Tawur Balik Sumpah Agung lan Mupuk Pedagingan Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk Sukawati, berlangsung Budha Kliwon Pahang, Rabu (30/1).
GIANYAR, NusaBali
Puncak karya di utamaning mandala dipuput lima sulinggih yakni Ida Pedanda Jelantik Lila Arsa dari Griya Taman Buda Sukawati, Ida Pedanda Gede Putra Kanaka dari Griya Tenten Sukawati, Ida Pedanda Gede Putu Mas dari Griya Pekuwudan, Banjar Bedil, Sukawati, Ida Pedanda Manubawa Kencana Peling dari Griya Mas Manuaba, Sukawati, Ida Pedanda Putra Wanasari dari Griya Wanasari Kemenuh. Di Peselang dipuput dua sulinggih yakni Ida Pedanda Jelantik Giri dari Griya Gunung Sari, Desa Peliatan, Ubud, Ida Pedanda Gede Ngurah Bun Keniten dari Griya Tegeh Kawan, Desa Batuan, Sukawati. Majejiwan dipuput Ida Pedanda Anyar dari Griya Kebon Sukawati dan Ida Pedanda Gede Sidanta Manuaba dari Griya Buruan Negara, Desa Batuan. Ngindang dipuput Ida Pedanda Istri Rai Keniten dari Griya Ketewel, Ida Pedanda Istri Sidemen dari Griya Pekuwudan, Banjar Bedil Sukawati. Ngindang ring Pura Beji dipuput Ida Pedanda Putra Padang Lokanata Gotama dari Griya Kutri Delodan Singapadu.
Manggala Karya II I Made Sarwa dan I Made Sukaidep, ditemui disela-sela prosesi menjelaskan, krama yang pedek tangkil berkisar belasan ribu. Hal itu tampak dari padatnya penangkilan krama di setiap sudut pura bahkan kepadatan terjadi hingga jaba sisi dekat Bypass IB Mantra. Serangkaian Puncak Karya juga dipertunjukkan tari Wewali seperti Sesuhunan Ida Ratu Alit Banjar Dentiyis, Desa Batuan berupa Wayang Wong atau Wayang Parwa, Sesuhunan Ratu Dedari dan Topeng Pajegan Pura Payogan Agung, Desa Ketewel, Wayang Lemah Emas, Topeng Emas, Rejang Dewa, Baris Gede, Gong Selonding, Prasutri dan Dharmagita.
Wakil Gubenur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace yang hadir mewakili Gubernur Bali I Wayan Koster, menyempatkan diri ngayah nyolahang (menarikan, Red) Topeng Sidakarya Sesuhunan Pura Payogan Agung Ketewel. Bersama Wagub Cok Ace, juga ikut menari para maestro seni tari seperti Prof DR I Made Bandem dan Prof DR I Wayan Dibia.
Ditambahkan, Manggala Karya I I Made Sukaidep, pemedek yang hendak menghaturkan bakti dipersilahkan mulai Wraspati Umanis Pahang, Kamis (31/1) hari ini. Mengenai teknis persembahyangan, dilakukan empat kali. Dimulai dari jaba sisi pada Palinggih Ratu Irun dan Ratu Gede Mas Mecaling. Selanjutnya menuju Madya Mandala, pada Palinggih Ratu Brayut, dan terakhir di Utamaning Mandala. Pihaknya pun memprediksi, penangkilan umat akan membludak. Sehingga Manggala Karya menyiapkan kartu berwarna merah, kuning dan hijau. “Sebab kapasitas di utamaning mandala hanya sekitar 160 pemedek, jadi memang harus antri,” jelasnya didampingi Manggala Humas, I Ketut Gede Suaryadala. Selama Karya hingga Penyineban 8 Februari mendatang, setiap malam telah dijadwalkan pementasan aneka ragam kesenian.
Sementara menurut Manggala Karya III, I Nyoman Oka, salah satu prosesi unik saat Puncak Karya yakni ‘Memasar’. Seperti namanya, Memasar ini bermakna transaksi jual-beli. Namun komoditas yang dijual adalah paice berupa beras putih, beras merah, beras hitam, gula, rempah dan sejenisnya. “Maknanya adalah Ida Bhatara tedun ring jaba, medana kin panjak. Kami sudah siapkan 4.000 bungkus adolan (komoditas, red). Nanti, pemedek akan membeli sesuai kemampuan,” jelasnya. Adolan yang dibeli daat prosesi Memasar ini diyakini sebagai berkah Sesuhunan Pura Er Jeruk untuk kesejahteraan masyarakat.*nvi
Manggala Karya II I Made Sarwa dan I Made Sukaidep, ditemui disela-sela prosesi menjelaskan, krama yang pedek tangkil berkisar belasan ribu. Hal itu tampak dari padatnya penangkilan krama di setiap sudut pura bahkan kepadatan terjadi hingga jaba sisi dekat Bypass IB Mantra. Serangkaian Puncak Karya juga dipertunjukkan tari Wewali seperti Sesuhunan Ida Ratu Alit Banjar Dentiyis, Desa Batuan berupa Wayang Wong atau Wayang Parwa, Sesuhunan Ratu Dedari dan Topeng Pajegan Pura Payogan Agung, Desa Ketewel, Wayang Lemah Emas, Topeng Emas, Rejang Dewa, Baris Gede, Gong Selonding, Prasutri dan Dharmagita.
Wakil Gubenur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace yang hadir mewakili Gubernur Bali I Wayan Koster, menyempatkan diri ngayah nyolahang (menarikan, Red) Topeng Sidakarya Sesuhunan Pura Payogan Agung Ketewel. Bersama Wagub Cok Ace, juga ikut menari para maestro seni tari seperti Prof DR I Made Bandem dan Prof DR I Wayan Dibia.
Ditambahkan, Manggala Karya I I Made Sukaidep, pemedek yang hendak menghaturkan bakti dipersilahkan mulai Wraspati Umanis Pahang, Kamis (31/1) hari ini. Mengenai teknis persembahyangan, dilakukan empat kali. Dimulai dari jaba sisi pada Palinggih Ratu Irun dan Ratu Gede Mas Mecaling. Selanjutnya menuju Madya Mandala, pada Palinggih Ratu Brayut, dan terakhir di Utamaning Mandala. Pihaknya pun memprediksi, penangkilan umat akan membludak. Sehingga Manggala Karya menyiapkan kartu berwarna merah, kuning dan hijau. “Sebab kapasitas di utamaning mandala hanya sekitar 160 pemedek, jadi memang harus antri,” jelasnya didampingi Manggala Humas, I Ketut Gede Suaryadala. Selama Karya hingga Penyineban 8 Februari mendatang, setiap malam telah dijadwalkan pementasan aneka ragam kesenian.
Sementara menurut Manggala Karya III, I Nyoman Oka, salah satu prosesi unik saat Puncak Karya yakni ‘Memasar’. Seperti namanya, Memasar ini bermakna transaksi jual-beli. Namun komoditas yang dijual adalah paice berupa beras putih, beras merah, beras hitam, gula, rempah dan sejenisnya. “Maknanya adalah Ida Bhatara tedun ring jaba, medana kin panjak. Kami sudah siapkan 4.000 bungkus adolan (komoditas, red). Nanti, pemedek akan membeli sesuai kemampuan,” jelasnya. Adolan yang dibeli daat prosesi Memasar ini diyakini sebagai berkah Sesuhunan Pura Er Jeruk untuk kesejahteraan masyarakat.*nvi
1
Komentar