Krama Temukus Bangun Jembatan Darurat Menuju Pura Tunggul Besi
Krama Desa Pakraman Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang membangun jembatan darurat menggunakan bambu untuk jalur ke Pura Tunggul Besi.
AMLAPURA, NusaBali
Jembatan darurat itu hanya bisa dilintasi pejalan kaki agar krama bisa menyeberang saat hujan di Tukad Belah. Sebelumnya jembatan rusak diterjang banjir.
Bendesa Pakraman Temukus, I Nengah Sindia, mengatakan membangun jembatan darurat sejaj tahun 2018 karena berkali-kali diterjang banjir. "Jembatan darurat itu kami perbaiki secara berkala," jelas I Nengah Sindia, Kamis (31/1). Jembatan darurat dibangun dengan panjang sekitar 8 meter terbuat dari bambu di atas Tukad (Sungai) Belah. Jembatan dibangun sejak digelar piodalan di Pura Tunggul Besi tahun lalu. Tujuannya agar warga bisa menyeberang di saat hujan. Sebab, di setiap hujan di lereng Gunung Agung, air di Tukad Belah cukup besar, sehingga satu-satunya cara dengan membangun jembatan.
Lokasi Desa Pakraman Temukus berada di kawasan rawan bencana (KRB III) sekitar 4,2 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Gara-gara banjir terjadi di Tukad Belah, Minggu (27/1), maka jembatan bambu tersebut bagian penyangganya goyang. Itulah sebabnya warga Desa Pakraman Temukus gotong royong melakukan perbaikan jembatan. Selain memperbaiki jembatan juga gotong royong memperbaiki jalan ke Pura Tunggul Besi. Jarak dari pusat perkampungan Desa Pakraman Temukus ke Pura Tunggul Besi sekitar 2 kilometer, sedangkan jarak dari jembatan menuju Pura Tunggul Besi sekitar 1,5 kilometer.
Nengah Sindia mengatakan di tahun 2019 ini jembatan segera dibangun berbiaya APBD Karangasem tahun 2019. Sedangkan akses jalan dari jembatan menuju Pura Tunggul Besi dibiayai Provinsi Bali. "Sedangkan pembangunan Pura Tunggul besi diagendakan dibiayai Pemkab Karangasem berbiaya sekitar Rp 4,5 miliar di tahun 2020," katanya. Disebutkan dari jembatan menuju Pura Tunggul Besi selama ini hanya ada jalan setapak. "Makanya kami usulkan agar pembangunan jalan menuju Pura Tunggul Besi dengan panjang 1,5 kilometer, lebar 8 meter," jelas I Nengah Sindia.
Terpisah, I Gusti Made Tusan, suami Bupati Karangasem menjanjikan membantu pembangunan di Desa Pakraman Temukus mulai dari pembangunan jembatan jalan hingga Pura Tunggul besi. "Ada bagian-bagan tertentu dibangun secara swadaya, kami sanggup membantu alat berat," jelas I Gusti Made Tusan. *k16
Jembatan darurat itu hanya bisa dilintasi pejalan kaki agar krama bisa menyeberang saat hujan di Tukad Belah. Sebelumnya jembatan rusak diterjang banjir.
Bendesa Pakraman Temukus, I Nengah Sindia, mengatakan membangun jembatan darurat sejaj tahun 2018 karena berkali-kali diterjang banjir. "Jembatan darurat itu kami perbaiki secara berkala," jelas I Nengah Sindia, Kamis (31/1). Jembatan darurat dibangun dengan panjang sekitar 8 meter terbuat dari bambu di atas Tukad (Sungai) Belah. Jembatan dibangun sejak digelar piodalan di Pura Tunggul Besi tahun lalu. Tujuannya agar warga bisa menyeberang di saat hujan. Sebab, di setiap hujan di lereng Gunung Agung, air di Tukad Belah cukup besar, sehingga satu-satunya cara dengan membangun jembatan.
Lokasi Desa Pakraman Temukus berada di kawasan rawan bencana (KRB III) sekitar 4,2 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Gara-gara banjir terjadi di Tukad Belah, Minggu (27/1), maka jembatan bambu tersebut bagian penyangganya goyang. Itulah sebabnya warga Desa Pakraman Temukus gotong royong melakukan perbaikan jembatan. Selain memperbaiki jembatan juga gotong royong memperbaiki jalan ke Pura Tunggul Besi. Jarak dari pusat perkampungan Desa Pakraman Temukus ke Pura Tunggul Besi sekitar 2 kilometer, sedangkan jarak dari jembatan menuju Pura Tunggul Besi sekitar 1,5 kilometer.
Nengah Sindia mengatakan di tahun 2019 ini jembatan segera dibangun berbiaya APBD Karangasem tahun 2019. Sedangkan akses jalan dari jembatan menuju Pura Tunggul Besi dibiayai Provinsi Bali. "Sedangkan pembangunan Pura Tunggul besi diagendakan dibiayai Pemkab Karangasem berbiaya sekitar Rp 4,5 miliar di tahun 2020," katanya. Disebutkan dari jembatan menuju Pura Tunggul Besi selama ini hanya ada jalan setapak. "Makanya kami usulkan agar pembangunan jalan menuju Pura Tunggul Besi dengan panjang 1,5 kilometer, lebar 8 meter," jelas I Nengah Sindia.
Terpisah, I Gusti Made Tusan, suami Bupati Karangasem menjanjikan membantu pembangunan di Desa Pakraman Temukus mulai dari pembangunan jembatan jalan hingga Pura Tunggul besi. "Ada bagian-bagan tertentu dibangun secara swadaya, kami sanggup membantu alat berat," jelas I Gusti Made Tusan. *k16
1
Komentar