Tinggi, Jumlah Penyandang Rabun Mata
Sebanyak 3.286 buah kaca mata dibagiakan secara cuma-cuma kepada warga di lima kecamatan di Buleleng.
Ribuan Kacamata Gratis Disebar
SINGARAJA, NusaBali
Bhakti sosial yang digawangi Perkumpulan Netra Permana Jakarta bekerjasama dengan Pasemetonan Buleleng(POLENG) yang berkantor di Bekasi, didukung oleh Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) dan Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) Daerah Bali, terselenggara maraton selama sembilan hari penuh.
Ratusan masyarakat Desa Temukus, Kecamatan Banjar, mendapatkan giliran terakhir pemeriksaan dan pemberian kaca mata gratis dalam giat bhakti sosial yang bertajuk berbagi pelita hati itu. Ketua Umum Perkumpulan Netra, Permana Waluyo Sukadiman, ditemui di sela-sela acara menyebutkan, kegiatan ini terlaksana berdasarkan keprihatinan terhadap masyarakat yang memiliki kondisi penglihatan yang kurang baik.
Dari ribuan masyarakat Buleleng yang disasar di lima kecamatan yakni Kecamatan Tejakula, Kecamatan Sawan, Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt dan Kecamatan Gerokgak, juga menyasar siswa SMP dan SMA serta Yayasan Yatim Piatu. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan ditemukan 3,6 persen atau 120 orang masyarakat menderita gangguan refraksi atau menderita kerabunan yang cukup mengkhawatirkan, hingga minus 7.
Hal itu dikuatkan kembali oleh Ketua Umum GAPOPIN Bali, Ni Luh Made Indah Listiani. Dari jumlah hasil pemeriksaan itu penderita kerabunan ditemukan paling banyak di Kecamatan Gerokgak jika dibandingkan di empat kecamatan lainnya. “Kami GAPOPIN Bali nantinya akan memprogramkan kembali kegiatan safari kesehatan memberikan kacamata kepada masyarakat yang membutuhkan, karena jumlahnya setelah kami cek cukup banyak,” jelas dia yang didampingi Koordinator Pasemetonan Buleleng POLENG Jakarta Nyoman Wiadi Kori.
Sementara itu Kepala SMAN 1 Gerokgak, Nyoman Gede Ardana mengaku sangat mengapresiasi bhakti sosial dengan pemeriksaan dan pemberian kaca mata gratis. Hal itu pun sangat dirasakan manfaatnya oleh sejumlah siswanya yang memang mengalami gangguan pengelihatan. Bantuan itu juga disebutnya sangat membantu, selain untuk kelancaran proses pembelajaran juga sangat membantu meringankan beban ekonominya.
“Selama ini siswa kami terhambat karena keterbatasan ekonomi, apalagi seprti tadi ada yang sampai minus 7, kalau ke dokter biayanya pasti mahal, ini sangat membantu siswa kami,” ungkap dia.*k23
SINGARAJA, NusaBali
Bhakti sosial yang digawangi Perkumpulan Netra Permana Jakarta bekerjasama dengan Pasemetonan Buleleng(POLENG) yang berkantor di Bekasi, didukung oleh Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) dan Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) Daerah Bali, terselenggara maraton selama sembilan hari penuh.
Ratusan masyarakat Desa Temukus, Kecamatan Banjar, mendapatkan giliran terakhir pemeriksaan dan pemberian kaca mata gratis dalam giat bhakti sosial yang bertajuk berbagi pelita hati itu. Ketua Umum Perkumpulan Netra, Permana Waluyo Sukadiman, ditemui di sela-sela acara menyebutkan, kegiatan ini terlaksana berdasarkan keprihatinan terhadap masyarakat yang memiliki kondisi penglihatan yang kurang baik.
Dari ribuan masyarakat Buleleng yang disasar di lima kecamatan yakni Kecamatan Tejakula, Kecamatan Sawan, Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt dan Kecamatan Gerokgak, juga menyasar siswa SMP dan SMA serta Yayasan Yatim Piatu. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan ditemukan 3,6 persen atau 120 orang masyarakat menderita gangguan refraksi atau menderita kerabunan yang cukup mengkhawatirkan, hingga minus 7.
Hal itu dikuatkan kembali oleh Ketua Umum GAPOPIN Bali, Ni Luh Made Indah Listiani. Dari jumlah hasil pemeriksaan itu penderita kerabunan ditemukan paling banyak di Kecamatan Gerokgak jika dibandingkan di empat kecamatan lainnya. “Kami GAPOPIN Bali nantinya akan memprogramkan kembali kegiatan safari kesehatan memberikan kacamata kepada masyarakat yang membutuhkan, karena jumlahnya setelah kami cek cukup banyak,” jelas dia yang didampingi Koordinator Pasemetonan Buleleng POLENG Jakarta Nyoman Wiadi Kori.
Sementara itu Kepala SMAN 1 Gerokgak, Nyoman Gede Ardana mengaku sangat mengapresiasi bhakti sosial dengan pemeriksaan dan pemberian kaca mata gratis. Hal itu pun sangat dirasakan manfaatnya oleh sejumlah siswanya yang memang mengalami gangguan pengelihatan. Bantuan itu juga disebutnya sangat membantu, selain untuk kelancaran proses pembelajaran juga sangat membantu meringankan beban ekonominya.
“Selama ini siswa kami terhambat karena keterbatasan ekonomi, apalagi seprti tadi ada yang sampai minus 7, kalau ke dokter biayanya pasti mahal, ini sangat membantu siswa kami,” ungkap dia.*k23
1
Komentar