Bupati Agus Suradnyana Siapkan Roadmap Atasi Kemiskinan
Bupati Putu Agus Suradnyana yakin kesejahteran masyarakat Buleleng akan terangkat ketika nanti proyek shortcut Denpasar-Singaraja via Bedugul dan Bandara Internasional Buleleng terwujud
Sebanyak 26.720 Keluarga Miskin di Buleleng Terima Bantuan Non Tunai Program Keluarga Harapan
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 26.720 keluarga miskin yang disebut Kelompok Penerma Manfaat (KPM) menerima bantuan non tunai Program Keluarga Harapan (PKH), Jumat (1/2). Bantuan non tunai senilai total Rp 37,70 miliar tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Terungkap, Bupati tengah menyiapkan roadmap tentang kemiskinan, agar memudahkan pemantauan perkembangan tingkat kesejahteraan warga Gumi Panji Sakti.
Total bantuan non tunai PKH yang diserahkan secara simbolis berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Buku Tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Jumat kemarin, dilakukan serentak di tiga lokasi berbeda. Total bantuan yang diserahkan sebesar Rp 37.702.222.000 atau Rp 37,70 miliar.
Untuk wilayah Buleleng Barat yang meliputi Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Seririt, dan Kecamatan Busungbiu, penyerahan dipusatkan di Balai Desa Kalianget, Kecamatan Seririt. Sedangkan untuk Buleleng Tengah yang meliputi Kecamatan Banjar, Kecamatan Buleleng, dan Kecamatan Sukasada, penyerahaannya dipusatkan di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja. Sebaliknya, untuk Buleleng Timur yang meliputi Kecamatan Sawan, Kecamatan Kubutambahan, dan Kecamatan Tejakula, penyerahannya dipusatkan di Wantilan Lapangan Besi Mejajar Kubutambahan.
“Jumlah KPM di Buleleng Barat sebanyak 10.661 KPM, dengan nilai bantuan total Rp 14.812.207.350. Sedangkan jumlah KPM Buleleng Tengah sebanyak 9.014 KPM, dengan total bantuan Rp 13.333.272.900. Sementara jumlah KPM Buleleng Timur sebanyak 7.045 KPM, dengan total bantuan Rp 9.546.714.750,” ujar Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Gede Sandhiyasa.
Sandhiyasa mengatakan, program bantuan non tunai PKH untuk keluarga miskin di Buleleng ini sudah berjalan sejak tahun 2010. Tujuannya, untuk meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Selain itu, PKH juga dapat mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin. Pada 2018, jumlah penirima bantuan PKH sebanyak 26.720 KPM, dengan total nilai sama, yakni Rp 37,70 miliar.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tengah menyiapkan roadmap tentang kemiskinan, agar memudahkan pemantauan perkembangan tingkat kesejahtraan warga di Gumi Panji Sakti. Parameter yang menjadi acuan dalam roadmap kemiskinan ini, antara lain, menyangkut pelayanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahtraan sosial.
“Tentu ke depan saya sebagai kepala daerah harus memiliki roadmap yang benar tentang perkembangan kesejahtraan masyarakat Buleleng, baik itu pendidikannya, kesehatannya, maupun tentang banyak hal lainnya,” jelas Bupati Agus Suradnyana di sela-sela penyerahan bantuan non tunai tri wulan terakhir tahun 2018 di Singaraja, Jumat kemarin.
Bupati Agus Suradnyana mengatakan, penyusunan roadmap kemiskinan itu dilakukan karena perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat miskin belum bisa diukur, akibat data angka kemiskinan masih simpang siur. Karena kendala tersebut, Buleleng masih tetap bercokol dalam 5 besar kemiskinan di Bali.
Menurut Agus Suradnyana, roadmap nanti akan merinci program-program startegis dalam pengentasan kemiskinan di Buleleng. Di samping itu, roadmap juga menjadi acauan perkembangan tingkat kesejahtraan warga, sehingga jumlah angka kemiskinan dapat diketahui secara pasti.
“Saat ini, saya belum berani bicara target pengentasan kemiskinan, karena roadmap dan dasar-dasar pengentasan kemiskinan belum ada. Jadi, saya harus siapkan dan hitung secara rinci dulu,” jelas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.Agus Suradnyana yakin kesejahteran masyarakat Buleleng akan terangkat, ketika nanti proyek shortcut Denpasar-Singaraja via Bedugul dan Bandara Internasional Buleleng terwujud. Sebab, dua megaproyek tersebut akan memberi dampak ekonomi yang sangat luas bagi Buleleng. “Kalau shortcut saja selesai, ini sudah dapat memberi dampak, karena aksesibilitas akan lebih cepat antara Bali Selatan dan Bali Utara,” tegas Agus Suradnyana.
Sesuai rencana, akan dibangun 10 titik shortcut di jalur Kecamatan Baturiti (Tabanan)-Kecamatan Sukasada (Buleleng). Shortcut Titik 5-6 di wilayah Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada tengah dalam pengerjaan dan dijadwalkan selesai 31 Desember 2019. Sedangkan Shortcut Titkik 3-4 di wilayah Kecamatan Baturiti juga ditarget seledai 31 Desember 2019. Sementara Shortcut Titik 1-2, Shortcut Titik 7-8, dan Shortcut Titik 9-10 ditarget rampung tahun 2021. Jika seluruh shortcut rampung, jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul bisa dipersingkat ditempuh hanya dalam waktu 1,5 jam. *k19
Komentar